Kalazion: Sebuah Laporan Kasus
DOI:
https://doi.org/10.59141/jsi.v7i1.229Keywords:
Kalazion, Hordelum, Kelopak MataAbstract
Latar Belakang: Kalazion merupakan lesi inflamasi yang paling umum pada kelopak mata. Kalazion dapat sembuh sendiri namun pada beberapa kasus diperlukan terapi baik medikamentosa maupun non medikamentosa. Oleh karena itu memerlukan kajian lebih dalam untuk mendiagnosis dan tatalaksana yang tepat. Kasus: Pasien laki – laki, 21 tahun datang ke Poli Mata RS Bhayangkara Denpasar awalnya pada tanggal 30 Juni 2022 dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri sejak 3 hari yang lalu. Benjolan tersebut awalnya merah dan berukuran kecil, kemudian semakin merah dan membesar seukuran biji jagung dan bermata. Benjolan terasa gatal dan nyeri. Pasien sering mengucek mata karena gatal. Pasien tidak menggunakan contact lens. Keluhan penglihatan kabur tidak ada. Mata merah dan berarir tidak ada. Riwayat pengobatan pada mata kiri sebelumnya tidak ada. 2 minggu kemudian pada tanggal 18 Juli 2022 pasien datang lagi dengan keluhan yang sama benjolan di kelopak mata kiri. Gatal dan sudah berkurang namun benjolan tidak mengecil dan mengeras. Diskusi: Kalazion dapat sembuh dengan sendirinya tetapi sebagian besar kasus memerlukan terapi lanjut untuk tatalaksana chalazion itu sendiri.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Made Indah Pramanandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under aCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.





