Peningkatan Insiden Trombosis Mesenterial Terkait Infeksi Pasca Covid-19: Sebuah Kasus Serial

Authors

  • Michael Tendean RSUP Prof Dr RD Kandou
  • Toar DB Mambu RSUP Prof Dr RD Kandou, Manado
  • Ferdinand Tjandra RSUP Prof Dr RD Kandou
  • Billy Salem RSUP Prof Dr RD Kandou
  • Jimmy Panelewen RSUP Prof Dr RD Kandou
  • Nuzly Akmal RSUP Prof Dr RD Kandou

DOI:

https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.180

Keywords:

Pasca COVID-19, Trombosis Mesenterika, D-Dimer, Koagulopati

Abstract

Pendahuluan: Penyakit virus corona 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Keadaan hiperkoagulasi COVID-19 dapat meningkatkan risiko komplikasi trombosis dan tromboemboli. Trombosis mesenterika adalah komplikasi vaskular yang umumnya terkait dengan hiperkoagulabilitas, yang mengakibatkan nyeri perut dan iskemia usus. Presentasi kasus: kami melaporkan 3 kasus pasien yang datang kepada kami setelah terinfeksi Covid-19, yang datang dengan keluhan dan gejala berupa nyeri perut hebat, kembung dengan tanda-tanda obstruksi, dengan hasil D-dimer yang tinggi. Dilakukan laparotomi darurat dan ditemukan trombosis mesenterika, dilakukan reseksi anastomosis dan heparinisasi pasca operasi. Diskusi: Trombosis Mesenterika setelah Covid 19 biasanya muncul dengan gejala abdomen akut dan pemeriksaan d-dimer yang meningkat. Laparotomi darurat dilakukan dengan reseksi anastomosis usus, diikuti dengan heparinisasi pasca operasi. Dua pasien menunjukkan hasil yang baik dan menjalani rawat jalan, tidak ditemukan adanya kebocoran anastomosis maupun sindrom usus pendek. Gegar otak: Diagnosis trombosis mesenterika dapat dicurigai pada pasien pasca Covid-19 dengan gejala abdomen akut di mana terdapat peningkatan D-Dimer.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-23

How to Cite

Tendean, M., Mambu, T. D. ., Tjandra, F., Salem, B., Panelewen, J., & Akmal, N. (2024). Peningkatan Insiden Trombosis Mesenterial Terkait Infeksi Pasca Covid-19: Sebuah Kasus Serial. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(02), 887–894. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.180