Hubungan Persepsi Stres dengan Kerontokan Rambut pada Mahasiswa Tingkat Pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Authors

  • Tesalonika Priska Kumalasari Program Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Catharina Sagita Moniaga Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.59141/jsi.v7i01.173

Keywords:

Persepsi Stres, Kerontokan Rambut, Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Abstract

Kerontokan rambut menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi banyak orang, karena rambut berperan penting dalam penampilan. Faktor-faktor seperti genetik, hormon, diet, konsumsi obat tertentu, penyakit, dan stres dapat memicu kerontokan rambut. Stres, sebagai respons tubuh terhadap tekanan, diyakini mempengaruhi kerontokan rambut, meskipun hasil penelitian mengenai hubungan keduanya masih beragam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai hubungan antara persepsi stres dengan kerontokan rambut pada mahasiswa tingkat pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang dengan 131 responden. Responden yang didapat melakukan pengisian kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) sebagai instrumen untuk menilai persepsi stres dan dilakukan pemeriksaan hair pull test untuk menilai kerontokan rambut yang sedang terjadi. Lepasnya rambut >2 helai pada setiap tarikan menandakan hair pull test positif. Delapan puluh empat koma tujuh persen responden mengalami stres sedang dan 61.8% ini mengalami kerontokan rambut. Jumlah subjek yang memiliki persepsi stres sedang dan berat yang mengalami kerontokan rambut sebanyak 77 orang (67,0%). Setelah dilakukan uji chi-square didapatkan bahwa persepsi stres sedang dan berat memiliki hubungan yang bermakna dengan kerontokan rambut (p = 0.001). Penelitian ini mendapatkan nilai prevalence risk ratio sebesar 2.678 yang menunjukkan risiko seseorang yang memiliki persepsi stres sedang – berat untuk mengalami kerontokan rambut lebih tinggi 2.678 kali dari seseorang yang memiliki persepsi stres ringan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa seseorang yang memiliki persepsi stres sedang dan berat dapat meningkatkan risiko kerontokan rambut.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-11-12

How to Cite

Kumalasari, T. P. ., & Moniaga, C. S. (2024). Hubungan Persepsi Stres dengan Kerontokan Rambut pada Mahasiswa Tingkat Pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 7(01), 145–155. https://doi.org/10.59141/jsi.v7i01.173