Perbandingan Uji Kapasitas Total Antioksidan Ekstrak Daun Kelor dengan Metode DPPH, FRAP, dan ABTS

Authors

  • Nawaika Shafira Putri Universitas Tarumanagara
  • David Limanan Universitas Tarumanagara
  • Eny Yulianti Universitas Tarumanagara
  • Frans Ferdinal Universitas Tarumanagara

DOI:

https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.154

Keywords:

Antioksidan, DPPH, FRAP, ABTS, Kelor

Abstract

Reaksi oksidasi adalah proses alami dalam tubuh manusia yang terjadi selama metabolisme sel dan respirasi, menghasilkan reactive oxygen species (ROS) atau radikal bebas. Ketidakseimbangan antara produksi ROS yang berlebihan dan pertahanan antioksidan yang tidak memadai dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berdampak negatif pada molekul biologis seperti karbohidrat, protein, lipid, dan DNA. Stres oksidatif ini berkontribusi pada berbagai penyakit, termasuk radang sendi, aterosklerosis, diabetes, kanker, dan gangguan neurodegeneratif, serta mempercepat penuaan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan akibat stres oksidatif. Daun kelor (Moringa oleifera L) dikenal kaya akan nutrisi dan antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas total antioksidan dari ekstrak daun kelor menggunakan tiga metode yang berbeda, yaitu DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power), dan ABTS (2,2'-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid)). Pengukuran absorbansi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer Genesys 30-vis, dan data dianalisis menggunakan grafik dari program GraphPad Prism versi 7.0 (La Jolla, California, USA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak daun kelor dengan metode DPPH adalah 71,011 μg/mL, yang tergolong antioksidan kuat (50-100 μg/mL). Dengan metode FRAP, nilai IC50 16,943 μg/mL, dengan metode ABTS nilai IC50 sebesar 25,533 μg/mL; keduanya termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat (<50 μg/mL). Hasil ini menunjukkan bahwa metode FRAP dan ABTS lebih sensitif dalam mendeteksi kapasitas antioksidan ekstrak daun kelor dibandingkan metode DPPH. Penelitian ini menunjukkan potensi ekstrak daun kelor sebagai sumber antioksidan alami yang berpotensi mencegah penyakit terkait stres oksidatif.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-23

How to Cite

Putri, N. S., Limanan, D. ., Yulianti, E. ., & Ferdinal, F. (2024). Perbandingan Uji Kapasitas Total Antioksidan Ekstrak Daun Kelor dengan Metode DPPH, FRAP, dan ABTS. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(02), 869–877. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.154