Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Post COVID-19 di Malang Raya

Authors

  • Devi Anggriani Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ali Multazam Universitas Muhammadiyah Malang
  • Nungki Marlian Yuliadarwati Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.151

Abstract

Merokok merupakan suatu kebutuhan esensial bagi seorang yang cenderung merokok. Seorang remaja yang mengonsumsi rokok satu bungkus tiap harinya dapat berisiko menyebabkan gangguan kecemasan dan saat dewasa mereka 15 kali lebih mungkin mengalami gangguan panik (panic disorder) dibandingkan denganyang bukan perokok. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang mana orang tersebut mengalami rasa tidak aman dan tidak mampu mengatasi tuntunan lingkungan. Kondisi fisik orang yang mengalami gangguan kecemasan dapat diamati ketika orang tersebut merasakan adanya perubahan pada pernafasannya dan peningkatan denyut nadinya. Keprihatinan mengenai seseorang yang mengalami trauma pada kasus post COVID-19. Penelitian ini analitik-observasional dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu pasien pasca COVID-19 yang berdomisil di Malang Raya. Terdapat 60 responden dalam penelitian ini. Instrumen pengambilan data menggunkan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) mengukur tingkat kecemasan dan Glover-Nilsson Smoking Behavior Quistionnaire (GN-SBQ) mengukur tingkatan merokok. Berdasarkan uji statistik Pearson, tingkat kecemasan dan kebiasaan merokok diperoleh nilai P = 0,005, r = 0,359 dengan hasil rendah, sehingga adanya hubungan antara tingkat kecemasan dan kebiasaan merokok.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-17

How to Cite

Anggriani, D., Multazam, A., & Yuliadarwati, N. M. . (2024). Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Post COVID-19 di Malang Raya. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(02), 854–860. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.151