Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi sitemap en-US <p style="font-weight: 400;">Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ul> <li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA).</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li> </ul> jusindo.jsi@gmail.com (Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)) melameliaaa99@gmail.com (Vivi Meilinda) Sun, 20 Jul 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.5 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan Health Literacy dengan Self Care Management pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/268 <p> </p> <p>Diabetes Mellitus sering kali menyebabkan berbagai komplikasi penyakit lain, sehingga pengelolaannya memerlukan pengobatan yang teratur serta penerapan <em>self-care management</em> yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi kesehatan dengan self-care management pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur literasi kesehatan dan <em>self-care management</em>. Hasil demografi menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, dengan kelompok usia terbanyak berada pada rentang 56-60 tahun (33,3%). Selain itu, sebanyak 6 responden (60,0%) telah menderita diabetes melitus tipe 2 selama lima tahun. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,557 menunjukkan korelatif kuat yang berarti semakin mampu literasi kesehatan maka semakin baik manajemen perawatan diri. Maka dari itu dianjurkan kepada pasien diabetes melitus untuk meningkatkan literasi kesehatan dapat memberikan kontribusi pada perbaikan dalam manajemen diri.</p> Salma Setya Dewi, Sriyati Sriyati, Sigit Harun Copyright (c) 2025 Salma Setya Dewi, Sriyati, Sigit Harun https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/268 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Terapi Berbasis Meditasi: Sebuah Tinjauan Pustaka Neuroscience https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/351 <p>Terapi meditasi semakin diakui untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan mempengaruhi aktivitas otak dan sistem saraf. Meditasi mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, mengurangi stres, dan meningkatkan neuroplastisitas otak. Meskipun demikian, tantangan terkait protokol standar dan respons individu perlu diatasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dampak meditasi pada neuroplastisitas, regulasi emosi, dan kesehatan mental, serta potensinya sebagai terapi untuk gangguan neurologis dan psikologis. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan kualitatif, yang fokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis literatur relevan untuk memahami fenomena secara mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dengan mengakses sumber-sumber tertulis seperti artikel ilmiah dari platform Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed, dengan kata kunci spesifik dan filter waktu publikasi lima tahun terakhir. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap utama: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara teori, meditasi memiliki potensi sebagai terapi komplementer dalam neuroscience. Penelitian skala besar dan retrospektif diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini. Jika terbukti, meditasi dapat diterapkan pada kasus neuropati kronis sebagai alternatif terapi medikamentosa, mengingat potensi risiko penggunaan obat.</p> I Gusti Ngurah Purna Putra, Putu Setiani, Rindha Dwi Sihanto, I Putu Pradiva Satriya Kirana, Kadek Ayu Savitri Mahadewi Copyright (c) 2025 I Gusti Ngurah Purna Putra, Putu Setiani, Rindha Dwi Sihanto, I Putu Pradiva Satriya Kirana, Kadek Ayu Savitri Mahadewi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/351 Mon, 28 Apr 2025 00:00:00 +0000 The Effect of the Tianma Gouteng Yin Formula Therapy on Patients with Vertigo of Liver Hyperactivity Syndrome https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/401 <p><em>Based on WHO data in 2019, vertigo was experienced by 7.4% of the global population aged 18–79 years. In Indonesia, Basic Health Research (2023) reported a very high prevalence of vertigo, making it the third most common complaint in hospitals, with a prevalence rate of 50% in the 40–50-year age group. A preliminary survey at the Divine Nature Health Center in 2024 confirmed the high number of vertigo cases, with an average of 500 patients every three months, of which liver yang hyperactivity syndrome was the most frequent (300 patients per three months). This research aims to determine the effect of the Tianma Gouteng Yin formula therapy on vertigo patients with liver yang hyperactivity syndrome. The study employed a quantitative method using a pre-experimental one-group pre–post test design. Fifty research subjects were selected through purposive sampling between March and June 2025. Subjects aged 40–50 years received Tianma Gouteng Yin therapy twice daily at 2 grams for one week. Measurements were conducted using the VSS-SF questionnaire before and after therapy. Results showed that the average VSS-SF score decreased from 10.6 (pretest) to 2.96 (posttest). Statistical analysis indicated an asymp. sig. value of 0.000 (p &lt; 0.05) and an effect size (r = -0.869), demonstrating that Tianma Gouteng Yin formula therapy has a significant and strong effect in reducing VSS-SF scores in vertigo patients with liver yang hyperactivity syndrome.</em></p> Heriyanto Heriyanto, Hari Iskandar Kang, Stefanus Aditya, Franciscus Xaverius, La Ode Muhamad Anwar Copyright (c) 2025 Heriyanto Heriyanto, Hari Iskandar Kang, Stefanus Aditya, Franciscus Xaverius, La Ode Muhamad Anwar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/401 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Analisis Work Engagement dan Hubungannya dengan Komitmen Organisasi pada Perawat Klinis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/296 <p>Tingkat komitmen yang rendah dalam suatu organisasi dapat berdampak pada tingginya angka turnover tenaga kesehatan, termasuk perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara work engagement dengan komitmen organisasi pada perawat klinis. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab-akibat dengan pengumpulan data yang dilakukan pada satu waktu. Variabel independen dalam penelitian ini adalah work engagement, sedangkan variabel dependen adalah komitmen organisasi. Responden penelitian adalah perawat yang bekerja di rumah sakit wilayah Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian mencakup Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) untuk mengukur komitmen organisasi, serta Utrecht Work Engagement Scale (UWES) untuk menilai work engagement berdasarkan indikator antusiasme, dedikasi, dan penghayatan dalam pekerjaan. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara work engagement dan komitmen organisasi pada perawat klinis (p-value = 0,042). Temuan penelitian ini mengindikasikan adanya hubungan yang bermakna antara work engagement dengan komitmen organisasi. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi organisasi kesehatan dalam meningkatkan work engagement untuk mengatasi masalah burnout dan turnover tenaga perawat.</p> Sancka Stella G. Sihura, Solehudin Solehudin, Rindu Rindu, Astrid Novita Copyright (c) 2025 Sancka Stella G. Sihura, Solehudin, Rindu, Astrid Novita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/296 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 The Silent Epidemic: Understanding Osteosarcopenia and Its Impact on Elderly Health https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/371 <p>The occurrence of osteoporosis and sarcopenia often increases in the elderly population, yet it frequently does not present clear complaints. Osteoporosis is characterized by low bone mass and damage to the microarchitectural structure of bone, while sarcopenia refers to the loss of muscle mass, strength, and function. When both conditions coinside, the term used is osteosarcopenia. The presence of osteosarcopenia can increase the risk of falls, which may lead to fractures. Falls have a significant impact, both on individuals—including a decline in quality of life, the need for care in nursing homes, and even death—and on society, which faces rising healthcare costs. The purpose of this writing is to raise awareness about osteosarcopenia, which often receives insufficient attention, by providing an overview of this condition. With a better understanding, it is hoped that effective preventive measures can be taken to reduce the negative impacts caused by osteosarcopenia.</p> Desak Putu Sukasanti Adi Kunti, Ida Bagus Putu Putrawan Copyright (c) 2025 Desak Putu Sukasanti Adi Kunti, Ida Bagus Putu Putrawan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/371 Tue, 10 Jun 2025 00:00:00 +0000 Luaran Klinis Metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) dalam Praktek Klinis Sehari-hari: A Systematic Review dan Meta Analysis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/264 <p>Metode ERAS telah dikembangkan diberbagai ilmu bedah salah satunya pada bidang obstetri yang disebut ERACS, saat ini metode ERACS sudah menjadi kebutuhan pasien sectio caesarea. Oleh karena itu, tujuan tinjauan sistematis ini untuk mengetahui luaran klinis protokol ERACS dibandingkan protokol non ERACS. Pencarian literatur menggunakan database PubMed, science direct, Scopus, dan google scholar. Desain studi yang dimasukan dalam tinjauan sistematis berupa RCTs dan observasional. Dengan membandingkan protokol ERACS dan protokol Non ERACS. Semua analisis dimasukan menggunakan perangkat lunak Review Manager 5.4.1. Hasil tinjauan sistematis ini melibatkan 25.636 pasien dari total 32 artikel. Protokol ERACS menurunkan skor nyeri pasca operasi pada hari pertama dan hari kedua, readmision rate lebih rendah, lamanya tinggal di rumah sakit lebih pendek, pelepasan kateter urin dini dan mobilisasi dini. Dalam hal asupan oral, pasien ERACS jauh lebih baik dibandingkan pasien Non ERACS. Penggunaan opioid yang lebih sedikit pada pasien ERACS. Tetapi untuk hasil opioid yang diresepkan pada saat pulang (MME) tidak mendapatkan hasil yang signifikan. Dan dalam komplikasi tidak tedapat perbedaan yang signifikan. Namun, komplikasi ibu secara keseluruhan didapatkan hasil yang signifikan. Pasien yang mengadopsi portokol ERACS memiliki berbagai manfaat seperti, menurunkan skor nyeri pasca operasi pada hari pertama dan hari kedua serta readmision rate lebih rendah. Tetapi dalam hal komplikasi tidak berbeda secara signifikan kecuali komplikasi ibu secara keseluruhan mendapatkan hasil yang signifikan.</p> Tata Hanafi, Susiyadi Susiyadi, Refni Riyanto, M. Luthfi Almanfaluthi Copyright (c) 2025 Tata Hanafi, Susiyadi Susiyadi, Refni Riyanto, M. Luthfi Almanfaluthi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/264 Tue, 25 Feb 2025 00:00:00 +0000 Perbedaan Karakteristik Kematian Neonatus Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 di RSUP Dr Kariadi https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/345 <p>Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam pola hidup masyarakat, sistem layanan kesehatan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, banyaknya ibu hamil yang terkena COVID-19, dan neonatus yang lahir dari ibu COVID-19, diyakini berpengaruh dan memberikan perbedaan karakteristik kematian neonatus sebelum dan saat pandemi COVID-19. Menganalisis perbedaan karakteristik kematian neonatus sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUP Dr Kariadi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan data dari neonatus yang mengalami kematian sebelum (2016 – 2019) dan saat (2020 – 2023) pandemi COVID-19 di RSUP Dr Kariadi, kemudian membandingkan karakteristik kematian neonatus tersebut. Dengan analisis bivariat, ditemukan perbedaan yang siginifikan antara perbedaan karakteristik kematian neonatus berdasarkan usia gestasi (p=0,016) dan pemeriksaan ANC (p=0,023) sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUP Dr Kariadi. Namun, tidak terdapat perbedaan karakteristik kematian neonatus berdasarkan jenis kelamin neonatus, penyebab kematian, usia kematian, jenis persalinan, usia ibu, preeklamsia, anemia ibu hamil, dan KPD sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUP Dr Kariadi. Terdapat perbedaan karakteristik usia gestasi ibu dan pemeriksaan ANC pada neonatus yang mengalami kematian sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUP Dr. Kariadi.</p> Siti Zahra Zahira Al Ahdi, Adhie Nur Radityo Suswihardhyono Copyright (c) 2025 Siti Zahra Zahira Al Ahdi, Adhie Nur Radityo Suswihardhyono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/345 Tue, 10 Jun 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Akupunktur Terhadap Penurunan Rasa Cemas Pada Penderita Fobia Gelap (Nyctophobia) Dengan Berbagai Sindrom https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/399 <p>Latar Belakang: Rasa aman adalah kebutuhan dasar manusia, namun ketakutan berlebihan seperti Nyctophobia (fobia gelap) dapat mengganggu keseimbangan fisik dan emosional. Data dari NP Istanbul Hospital (2023) menunjukkan 11% populasi global mengalami nyctophobia, yang berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup akibat respons cemas irasional terhadap kegelapan. Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), nyctophobia dikaitkan dengan ketidakseimbangan energi vital (Qi), terutama pada sistem Limpa dan Hati, yang memicu gejala kecemasan dan gangguan pencernaan. Akupunktur terbukti efektif mengurangi kecemasan, namun penelitian tentang akupunktur untuk nyctophobia, terutama yang mempertimbangkan variasi pola ketidakseimbangan PTT, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh akupunktur pada nyctophobia dan menganalisis respons terapi berdasarkan pola ketidakseimbangan PTT. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap penurunan rasa cemas pada penderita nyctophobia. Tujuan khusus meliputi mendeskripsikan karakteristik subjek, tingkat kecemasan sebelum dan setelah terapi, serta menganalisis perbedaan tingkat kecemasan. Metode: Menggunakan desain kuasi-eksperimen (one group pre-test post-test design) dengan 7 subjek yang diambil secara purposive sampling. Penelitian dilakukan di Klinik Akupunktur PMA, DKI Jakarta, pada Mei-Juni 2025, dengan intervensi terapi akupunktur tujuh kali dalam satu minggu. Data dikumpulkan melalui angket HARS dan wawancara. Hasil: Dari 7 subjek, 5 subjek (71%) mengalami penurunan kecemasan, menunjukkan efektivitas akupunktur dalam mengurangi kecemasan pada penderita nyctophobia. Kesimpulan: Terapi akupunktur berpengaruh positif dalam menurunkan rasa cemas pada penderita fobia gelap.</p> Valdi Haris, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Anis Lupita Ningrum, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Valdi Haris, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Anis Lupita Ningrum, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/399 Mon, 10 Nov 2025 00:00:00 +0000 Management of Patient with Neuroleptic Malignant Syndrome https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/290 <p>Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS) is a rare, life-threatening condition often induced by the use of antipsychotic drugs, characterized by hyperthermia, muscle rigidity, altered mental status, and autonomic dysfunction. This syndrome can be precipitated by antipsychotic medications, including haloperidol and fluphenazine, or by abrupt withdrawal of dopaminergic medications. This case report presents the management of a 56-year-old male patient admitted with decreased consciousness, muscle rigidity, and high fever, diagnosed with NMS. The patient was treated with supportive care, electrolyte correction, and medications including ceftriaxone, resfar, omeprazole, and others. The patient’s condition gradually improved with proper monitoring, and after intensive care, the patient was transferred to the ward. This report highlights the importance of early detection, discontinuation of causative drugs, and appropriate therapeutic interventions to reduce the mortality rate, which remains high at 20-30% if untreated. The treatment approach emphasizes symptom management, including fluid resuscitation and the use of medications like bromocriptine or dantrolene for severe cases.</p> Riando Ginarsyah, Novita Anggraeni Copyright (c) 2025 Riando Ginarsyah, Novita Anggraeni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/290 Sat, 24 May 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Tingkat Penggunaan Smartphone dan Nyeri Kepala Primer pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/369 <p><em>Smartphone </em>merupakan perangkat multifungsi yang memiliki kemampuan serupa dengan komputer. Saat ini, smartphone telah menjadi kebutuhan penting, terutama bagi mahasiswa kedokteran. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan, salah satunya adalah menyebabkan nyeri kepala primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat penggunaan smartphone dan nyeri kepala primer pada mahasiswa Program Studi Kedokteran di Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan potong-lintang (<em>cross-sectional</em>). Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha, dengan sampel yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (93,1%) berada pada kategori penggunaan smartphone tinggi, sementara 6,9% berada pada tingkat penggunaan sedang. Sebanyak 59,8% responden mengalami nyeri kepala, lebih tinggi dibandingkan 40,2% yang tidak mengalami nyeri. Baik pada kelompok dengan tingkat penggunaan tinggi maupun sedang, terdapat kecenderungan lebih besar mengalami nyeri kepala dibandingkan tidak nyeri kepala.</p> Bayu Pramana Suryawan Putra, Ni Nyoman Mestri Agustini, I Made Kusuma Wijaya Copyright (c) 2025 Bayu Pramana Suryawan Putra, Ni Nyoman Mestri Agustini, I Made Kusuma Wijaya https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/369 Thu, 18 Sep 2025 00:00:00 +0000 Angiomatous Nasal Polyp: Laporan Kasus dan Pembahasan Literatur https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/247 <p>Polip Nasal Angiomatous (ANPs) adalah varian langka dari polip sinonasal inflamatori (ISP), ditandai oleh pertumbuhan pembuluh darah yang luas. ANPs harus dipertimbangkan dalam diagnosis banding seperti polip antrochoanal, angiofibroma juvenil, keganasan, papiloma, dan hemangioma. Penelitian mengenai ANPs masih sangat terbatas, sehingga penegakan diagnosis memerlukan data klinis, radiologis, dan patologis yang mendalam. Laki-laki 21 tahun datang ke IGD dengan keluhan massa keluar dari hidung kiri selama 5 hari, epistaksis berulang dan hidung tersumbat selama sebulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan massa merah kehitaman yang memenuhi cavitas nasal sinistra. CT scan menunjukkan massa poliposus sinonasal di antrum sinus maxillaris sinistra. Pasien didiagnosis rhinosinusitis kronis dengan polip angiomatous nasal grade 3. Pasien menjalani ekstirpasi massa, dan patologi mengkonfirmasi jaringan mukosa nasal dengan epitel berlapis gepeng dan pembuluh hiperemis. Nasoendoskopi pasca operasi tidak menunjukkan adanya massa polip yang tersisa. ANPs sulit didiagnosis karena gejalanya beragam dan mirip dengan kondisi neoplastik. Patogenesisnya diduga melibatkan gangguan pada pembuluh darah, stasis, edema, dan nekrosis. Evaluasi yang mendalam melalui pemeriksaan klinis, radiologis, dan patologis sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Penanganan ANPs umumnya melibatkan ekstirpasi massa, yang menunjukkan hasil baik dan rendahnya kekambuhan. Laporan kasus menunjukkan variasi gejala dan pentingnya evaluasi klinis, radiologis, dan patologis yang mendalam untuk diagnosis yang akurat dan penatalaksanaan yang efektif.</p> David Herryanto, Greatavia Meanda Leslie, Fernando Heri Kristanto Copyright (c) 2025 David Herryanto, Greatavia Meanda Leslie, Fernando Heri Kristanto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/247 Thu, 27 Feb 2025 00:00:00 +0000 Description of Behavior of Community's Healthy Lifestyle in Buibau Village Baucau District Timor Leste https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/319 <p>The importance of maintaining a healthy lifestyle in a community is critical, particularly when data indicates a high incidence of lifestyle-related diseases. For instance, in Buibau Village, Baucau District, Timor Leste, 98 individuals suffer from hypertension, diarrhea, and other preventable conditions, emphasizing the need for a focus on healthy lifestyle behaviors. This study aims to assess the community’s healthy lifestyle behaviors in Loidua Hamlet, Buibau Village, Baucau District. The research uses a descriptive approach with a survey design, conducted from April 1 to April 3, 2018. The population consisted of 216 residents aged ≥14 years, with 68 respondents selected through accidental sampling. Data collection was carried out using structured questionnaires, and data analysis involved descriptive statistics to categorize the health behaviors observed. The findings reveal that 58.8% of respondents exhibit good healthy lifestyle behaviors, particularly in maintaining a balanced diet, engaging in regular physical activity, and practicing hand hygiene. However, issues such as a lack of awareness regarding stress management and substance abuse were noted. These behaviors reflect the community’s need for continuous health education. In conclusion, although there is a positive trend in healthy lifestyle behaviors, further educational interventions are required to address areas such as stress management and substance avoidance. Health institutions are encouraged to use these findings as a foundation for improving health education in the community and promoting sustainable health practices.</p> Joao Cristovao Neto Mok Ornai, Horacio Sarmento Da Costa, Andre Soares Dos Santos Copyright (c) 2025 Cristovao Neto Mok Ornai, Horacio Sarmento Da Costa, Andre Soares Dos Santos https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/319 Mon, 07 Apr 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Antara Panjang Tungkai dan Kecepatam Kontraksi Otot Tungkai dengan Daya Ledak Otot Tungkai pada Anggota UKM Bola Voli Universitas Hasanuddin https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/396 <p><em>Nowadays, sport has become a human need, both entertainment and a hobby for people (Lukito &amp; Fahmi, 2020). Most of the sports that Indonesian people are interested in are game-type sports, one of which is volleyball. Volleyball is one of the most popular sports, and has even been ranked as the sport with the second most fans in the world (Damayanti et al., 2022). In volleyball, basic physical components determine the quality of movement during the game (Asnaldi, 2020). In the game of volleyball, muscle explosive power is the most substantial basic physical component, so this is the background for this research. This research aims to determine the relationship between leg length and leg muscle contraction speed and leg muscle explosive power at Hasanuddin University Volleyball UKM. This research is a quantitative study with a model using a cross sectional approach, the sampling technique used purposive sampling and obtained 36 samples that met the inclusion criteria. The results of the correlation test using the Pearson test between the independent and dependent variables showed significance (&gt;0.05). It can be concluded that there is no relationship between leg length and leg muscle contraction speed and leg muscle explosive power in members of Hasanuddin University Volleyball UKM.</em></p> Hebat Maha Putera Nusantara, Irianto Copyright (c) 2025 Hebat Maha Putera Nusantara, Irianto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/396 Tue, 26 Aug 2025 00:00:00 +0000 Keterlibatan Mahasiswa Kedokteran dalam Pelayanan Rawat Inap di RSUD Arifin Achmad : Dampaknya terhadap Persepsi, Penerimaan, Kepuasan dan Loyalitas Pasien https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/288 <p>Rumah Sakit Pendidikan memiliki tiga fungsi utama, yaitu pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Rumah sakit pendidikan dituntut untuk dapat memastikan sinergi antara pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi mahasiswa kedokteran. Namun demikian, keterlibatan mahasiswa kedokteran&nbsp; dalam pelayanan dapat menimbulkan beragam respons dari pasien, mulai dari penerimaan yang positif hingga ketidaknyamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi bagaimana pasien merespons keterlibatan mahasiswa kedokteran dalam pelayanan yang mereka terima. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi, penerimaan, dan kepuasan pasien terhadap keterlibatan mahasiswa kedokteran, serta dampaknya terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 150 pasien rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan mahasiswa kedokteran dalam pelayanan rawat inap di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau mendapat persepsi dan penerimaan positif dari mayoritas pasien, dengan tingkat kepuasan yang tinggi (96,33%) dan kontribusi terhadap loyalitas pasien (75,3% dalam kategori "Promotor" dan&nbsp; NPS sebesar 70.6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dan loyalitasnya (r = 0,536, p &lt; 0,001) menegaskan bahwa pengalaman positif dengan mahasiswa kedokteran dapat meningkatkan retensi pasien di rumah sakit pendidikan. Penelitian ini masih memiliki ruang untuk pengembangan, yaitu mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan dan penerimaan pasien terhadap keterlibatan mahasiswa kedokteran.</p> Firdaus Firdaus, Teguh Nurhadi Suharsono, Rukhiyat Syahidin Copyright (c) 2025 Firdaus Firdaus, Teguh Nurhadi Suharsono, Rukhiyat Syahidin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/288 Thu, 22 May 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Perilaku Terhadap Kejadian Computer Vision Syndrome Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/366 <p><em>CVS is a physical disorder that often occurs, one of which is in the eye where there is a combination of eye complaints with a duration of more than 4 hours without any rest breaks. Computer use without rest breaks can cause several eye complaints such as headaches, back pain, blurred vision, dry eyes, the sensation of burning or burning eyes, and red eyes. The factors that influence the incidence of CVS include women who are more susceptible to CVS, sitting or lying positions, distance &lt;40 cm, and use of contact lenses or contact lenses. COVID 2019 requires learning to be done online. The purpose of this study was to determine the factors associated with CVS in students of the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Research method: this research is observational analytic research with a cross-sectional method. This study uses a questionnaire and a lux meter as instruments or measuring devices to obtain research data. The number of samples from this study was 81 students. The test data used to process the data are Chi-Square and Rank-Spearman.</em></p> <p><em>.</em></p> <p><em>Research Results: There is a relationship between CVS and the sitting position as indicated by p 0.018. There is a relationship between the distance from the eye to the screen which is shown with a p-value of 0.004. But there is no relationship between screen brightness and CVS as indicated by the p-value of 1.000 (p&gt;0.05).&nbsp; </em><em>Conclusion: Factors related to CVS are sitting position and distance from using a laptop, while factors not related to CVS are screen brightness</em></p> Feby Ananda Putri, Wahju Ratna Martiningsih, Ika Dyah Kurniati Copyright (c) 2025 Feby Ananda Putri, Wahju Ratna Martiningsih, Ika Dyah Kurniati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/366 Thu, 22 May 2025 00:00:00 +0000 Differences in the Effects of Chlorhexidine on Optical Density and Colony Count Between Carbapenem-Sensitive and Carbapenem-Resistant Acinetobacter baumannii Strains https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/426 <p>Acinetobacter baumannii is a significant nosocomial pathogen with increasing carbapenem resistance. Chlorhexidine is a widely used antiseptic, but its efficacy against carbapenem-resistant strains remains unclear. This study aimed to compare the effects of chlorhexidine on optical density (OD) and colony count between carbapenem-sensitive and carbapenem-resistant A. baumannii strains. An experimental laboratory study was conducted using A. baumannii strains (sensitive and carbapenem-resistant). The strains were exposed to chlorhexidine (0.25% and 0.5%) for 20–120 seconds. OD was measured spectrophotometrically, and colony counts (CFU/mL) were determined after incubation. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. Carbapenem-resistant strains showed higher tolerance to chlorhexidine, with slower reductions in OD and colony counts compared to sensitive strains. Significant differences were observed in colony counts after exposure to 0.5% chlorhexidine for ≥60 seconds (p &lt; 0.05). OD values were less sensitive to exposure duration but varied significantly with concentration (p &lt; 0.05). Chlorhexidine remains effective against carbapenem-resistant A. baumannii, but higher concentrations (0.5%) and longer exposure times (≥60 seconds) are required for optimal eradication. These findings support tailored antiseptic protocols in clinical settings with high resistance prevalence.</p> Melani Melani Copyright (c) 2025 Melani Melani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/426 Sat, 01 Nov 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Tingkat Pengetahuan Fibroadenoma Mammae dan Perilaku Sadari Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2021 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/177 <p>Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor jinak yang umum pada wanita usia 20-29 tahun. Pengetahuan tentang FAM di Indonesia masih rendah, sementara metode deteksi dini seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) belum banyak diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang FAM, SADARI, dan perilaku SADARI pada mahasiswi FK Universitas Tarumanagara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif berbasis survei dengan metode pengambilan sampel non-random quota base sampling terhadap 115 mahasiswi FK Universitas Tarumanagara angkatan 2021. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, meliputi kuesioner pengetahuan FAM, kuesioner pengetahuan SADARI, dan kuesioner sikap terhadap perilaku SADARI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,4% responden memiliki pengetahuan baik tentang FAM, 60,9% memiliki pengetahuan cukup, dan 8,7% memiliki pengetahuan kurang. Sementara itu, 73,91% responden memiliki pengetahuan baik tentang SADARI, 18,3% memiliki pengetahuan cukup, dan 7,8% memiliki pengetahuan kurang. Meskipun mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang FAM dan SADARI, hanya 55,7% yang rutin melakukan SADARI. Dari mereka yang melakukan SADARI, 45,2% memiliki sikap baik terhadap pemeriksaan ini, 7% memiliki sikap cukup, dan 3,5% memiliki sikap kurang. Namun, terdapat 44,3% responden yang tidak melakukan SADARI sama sekali. Kesimpulan, menunjukkan bahwa meskipun tingkat pengetahuan mengenai FAM dan SADARI cukup tinggi, hal ini tidak selalu berbanding lurus dengan praktik SADARI. Oleh karena itu, diperlukan intervensi edukasi yang lebih mendalam serta dorongan praktis bagi mahasiswi untuk meningkatkan kebiasaan melakukan SADARI secara rutin. Saran yang diberikan adalah implementasi program edukasi berbasis kampus yang tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga menekankan pentingnya penerapan SADARI dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan deteksi dini FAM dan kanker payudara.</p> Ajeng Anggi Wulandari, Grace Shalmont, Clement Drew Copyright (c) 2025 Ajeng Anggi Wulandari, Grace Shalmont, Clement Drew https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/177 Tue, 25 Feb 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Kombinasi Pijat Oksitosin dan Konsumsi Buah Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Produksi Asi Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Pasiran Jaya Tahun 2024 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/313 <p>Kegagalan dalam proses menyusui sering kali disebabkan oleh berbagai masalah, salah satunya adalah kurangnya produksi ASI. Namun, produksi ASI yang tidak lancar dapat diatasi melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi buah pepaya (Carica papaya L.) dan melakukan pijat oksitosin. Pijat oksitosin berfungsi untuk merangsang refleks oksitosin, yang tidak hanya menenangkan ibu, tetapi juga membantu ASI keluar dengan sendirinya. Di sisi lain, buah pepaya mengandung lactagogum yang dapat meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI dengan cara merangsang hormon prolaktin, sehingga produksi ASI dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara pijat oksitosin dan konsumsi buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pra-kuasi eksperimen, yakni pretest-posttest with control group design. Intervensi pijat oksitosin dilakukan pada ibu nifas selama hari ke-3 hingga ke-9, dengan frekuensi satu kali sehari di pagi hari. Sebanyak 30 ibu nifas menjadi sampel dalam penelitian ini, di mana indikator kecukupan ASI diukur melalui frekuensi buang air kecil (BAK) bayi, frekuensi buang air besar (BAB) bayi, dan perubahan berat badan bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah perlakuan pijat oksitosin dan konsumsi Carica papaya L. , terjadi peningkatan yang signifikan pada produksi ASI. Uji statistik dengan chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,000.</p> Beniqna Maharani Besmaya, Laila Kurniawati, Ani Kristianingsih, Nur Alfi Fauziah Copyright (c) 2025 Beniqna Maharani Besmaya, Laila Kurniawati, Ani Kristianingsih, Nur Alfi Fauziah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/313 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Asuhan Akupunktur Pada Pasien Nyeri Menstruasi Karena Stagnasi Qi Hati di Griya Sehat Purple Acupuncture Cirebon https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/391 <p>Nyeri menstruasi atau dismenorea merupakan keluhan ginekologi yang dapat terjadi pada wanita usia subur dan dapat dirasakan cukup parah sehingga mengganggu kenyamanan fisik dan menurunkan kualitas hidup serta kinerja. Terapi akupunktur menawarkan pendekatan untuk mengatasi nyeri menstruasi tanpa efek samping dari obat-obat farmasi pereda nyeri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas asuhan akupunktur pada penderita nyeri menstruasi akibat stagnasi Qi hati di Griya Sehat Purple Acupuncture Cirebon. Penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus tunggal selama delapan sesi terapi pada satu orang partisipan wanita berusia 31 tahun yang mengalami nyeri menstruasi selama sepuluh tahun terakhir. Teknik pengumpulan data meliputi observasi (Wang), wawancara (Wen), pendengaran dan penciuman (Wen), dan perabaan (Qie) sesuai standar ilmu pengobatan Tiongkok. Titik akupunktur dipilih berdasarkan diagnosis stagnasi Qi hati dengan manipulasi jarum berupa tonifikasi dan reduksi. Setelah delapan sesi terapi, partisipan mengalami perbaikan signifikan berupa penurunan nyeri menstruasi dari skala nyeri 4 menjadi tidak nyeri. Gejala tambahan seperti tegang di area buah dada, perut kembung, serta gangguan berkemih juga menghilang secara bertahap. Pemeriksaan lidah menunjukkan penipisan lapisan kekuningan, serta perabaan nadi yang semula tegang menjadi lebih stabil, menandakan terjadinya kelancaran aliran Qi hati dan darah. Asuhan akupunktur yang diberikan efektif dalam mengatasi nyeri menstruasi yang disebabkan oleh stagnasi Qi hati melalui perbaikan aliran Qi hati dan darah sehingga memperbaiki kondisi fisik dan mengurangi gejala yang dialami oleh partisipan.</p> Helena Laksmi Dewi, Mayang Wulandari, Chantika Mahadini Copyright (c) 2025 Helena Laksmi Dewi, Mayang Wulandari, Chantika Mahadini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/391 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Laporan Kasus Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Dengan Manifestasi Atipikal: Tantangan Diagnostik Dan Penatalaksanaan di Fasilitas Kesehatan Dengan Keterbatasan Diagnostik https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/285 <p>Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) merupakan bagian dari sindrom koroner akut (SKA), yang sering kali ditandai dengan nyeri dada tipikal dan atipikal. Manifestasi atipikal dapat menyulitkan diagnosis dini, terutama di fasilitas kesehatan dengan keterbatasan sumber daya. Penatalaksanaan yang cepat dan tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi fatal. Dilaporkan seorang pria 53 tahun dengan keluhan nyeri dada menjalar ke punggung dan lengan kiri, disertai keringat dingin. Gejala awal berupa nyeri atipikal yang berubah menjadi tipikal. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol, kebiasaan merokok, obesitas (IMT 30,3), dan pola makan tidak sehat. Diagnosis NSTEMI ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil EKG (T-inversi pada lead V1-V4). Penatalaksanaan meliputi terapi farmakologis sesuai panduan, namun keterbatasan fasilitas menghambat tindakan invasif seperti angiografi koroner. Manifestasi atipikal sering ditemukan pada pasien dengan faktor risiko seperti diabetes, usia lanjut, dan wanita. Penanganan NSTEMI melibatkan kombinasi terapi farmakologis, evaluasi risiko menggunakan skoring (TIMI, GRACE), dan strategi invasif bila tersedia. Diagnosis dini sangat penting meskipun dengan keterbatasan fasilitas diagnostik. Kesimpulan: Kasus ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan penanganan NSTEMI terutama di fasilitas dengan sumber daya terbatas. Edukasi pasien dan keluarga tentang kontrol faktor risiko serta kepatuhan terapi menjadi kunci pencegahan komplikasi berulang.</p> Iqbal Adi Prakoso, Muhammad Satri Delta Wijaya, Anita Septiana Maria Kathrine Copyright (c) 2025 Iqbal Adi Prakoso, Muhammad Satri Delta Wijaya, Anita Septiana Maria Kathrine https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/285 Thu, 27 Feb 2025 00:00:00 +0000 Squamous Cell Carcinoma of External Auditory Canal with Intracranial Infiltration https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/362 <p>Squamous cell carcinoma of external auditory canal (SCC EAC) is a rare malignancy with the incidence of &lt;0.2% of all malignancies of the head and neck region. This disease often mimics the features of other diseases as in chronic suppurative otitis media of the dangerous type with cholesteatoma. SCC EAC the most common malignancy pathology, reaching 90% of malignancies in the temporal bone and external auditory canal. This case report describes a patient with SCC in EAC with infiltration to intracranial. A 42 years old man with a history of discharge and blood from his left ear. Based on the history, clinical presentation and Computed Tomography (CT) Scan of the mastoid, found there was a mass in the left ear with intracranial infiltration. The results of histopathological examination obtained SCC EAC stage IV (T4N2M0) + infiltration of the cerebellum region S + non-communicating hydrocephalus. The patient already done a surgery. This case represents a rare presentation of SCC EAC with intracranial involvement in a relatively young patient (42 years), which is uncommon as most cases occur in patients aged 60-69 years. The aggressive nature with cerebellar infiltration and non-communicating hydrocephalus demonstrates the importance of early detection and multidisciplinary management. This case contributes to the limited literature on advanced SCC EAC with CNS involvement and emphasizes the need for comprehensive staging and aggressive surgical intervention.</p> M. Ayu Dwi Damayanthi, I Gde Ardika Nuaba, I Ketut Suanda, Ida Ayu Alit Widiantari Copyright (c) 2025 M. Ayu Dwi Damayanthi, I Gde Ardika Nuaba, I Ketut Suanda, Ida Ayu Alit Widiantari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/362 Fri, 15 Aug 2025 00:00:00 +0000 Kadar C-Reactive Protein (CRP) Serum pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Klinik Medica Kembangarum Semarang https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/416 <table> <tbody> <tr> <td> <p><em>Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh resistensi insulin dan hiperglikemia. Peningkatan kadar glukosa darah dapat memicu inflamasi sistemik, yang salah satu indikatornya adalah C-Reactive Protein (CRP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar CRP pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang berobat di klinik kembangarum semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan terhadap 30 sampel serum darah dari pasien diabetes melitus tipe 2. Metode yang digunakan adalah aglutinasi latex. Penelitian ini menunjukkan mayoritas pasien penderita diabetes melitus tipe 2 yang berusia 50-60 tahun dan berjenis kelamin perempuan mengalami peningkatan kadar CRP. Hal tersebut sering dikaitkan dengan kadar glukosa darah yang tinggi (&gt;300 mg/dL).</em></p> <p><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,3% pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki kadar CRP positif, yang mencerminkan adanya inflamasi sistemik. Peningkatan kadar CRP paling banyak pada kelompok usia 51-60 tahun, pasien perempuan, serta pasien dengan kadar glukosa darah &gt;300 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan kadar glukosa darah yang tinggi memiliki kontribusi terhadap peningkatan kadar CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Nur Patria Tjahjani, Anggun Wandanie Copyright (c) 2025 Nur Patria Tjahjani, Anggun Wandanie https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/416 Mon, 10 Nov 2025 00:00:00 +0000 Manfaat pemberian ASI pada Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/153 <p>Latar Belakang: Status gizi mencerminkan keseimbangan antara asupan <br />nutrisi dari makanan dan kebutuhan tubuh untuk menunjang fungsi <br />metabolik. Bayi yang tidak memperoleh ASI secara eksklusif memiliki <br />potensi lebih besar mengalami kematian akibat infeksi seperti diare dan <br />pneumonia. Maka dari itu, pemberian ASI eksklusif sangat disarankan <br />karena menjadi sumber utama energi dan zat gizi bagi bayi usia 0–12 <br />bulan, serta dilanjutkan bersama MP-ASI hingga usia 2 tahun. Metode: <br />Kajian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan menelaah <br />sejumlah artikel ilmiah mengenai pengaruh ASI terhadap status gizi <br />bayi, terutama bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada <br />rentang usia 0–12 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Kesimpulan <br />diperoleh dari sintesis berbagai jurnal yang ditelaah. Dari lima artikel <br />ilmiah, ditemukan bahwa ASI mengandung komponen penting seperti <br />zat antibakteri, antiinflamasi, pengatur sistem imun, dan leukosit hidup. <br />Kesimpulan: ASI terbukti memberikan dampak positif terhadap <br />kesehatan bayi prematur dengan BBLR, seperti mengurangi risiko <br />terjadinya necrotizing enterocolitis (NEC), sepsis onset lambat, <br />gangguan perkembangan saraf, retinopati prematuritas, serta <br />bronkopulmonari displasia (BPD). Oleh karena itu, ASI <br />direkomendasikan sebagai sumber utama nutrisi enteral untuk bayi <br />prematur.</p> Eriawan Indrianto, Rahmah Rahmah Copyright (c) 2025 Eriawan Indrianto, Rahmah Rahmah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/153 Tue, 27 May 2025 00:00:00 +0000 Impact of Interprofessional Education Collaboration in Attitudes, Skills, and Behavior among Medical Students in Asia: A Narrative Review https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/311 <p>Interprofessional education (IPE) involves collaboration among various fields within the healthcare system to achieve optimal health outcomes. IPE reduces gaps between health professionals from diverse backgrounds, fostering teamwork and effective collaboration. Early integration of IPE into medical curricula is essential to equip students with the knowledge, skills, and attitudes required for collaborative healthcare practices, ultimately improving patient care, reducing medical errors, and enhancing healthcare service quality. This review investigates the impact of early exposure to IPE on the skills, attitudes, and collaborative abilities of medical students in Asia. The goal is to assess whether early introduction fosters professionalism and effective interprofessional collaboration. Literature searches were conducted using Google Scholar and PubMed with appropriate keywords (interprofessional education, collaboration, medicine, and education). Articles were assessed for evidence-based relevance to the global health system, and those with cultural, racial, or religious biases were excluded. Review writing review based on 40 sources (journals, books, or WHO guidelines) that meet the criteria and keywords. Findings suggest that early engagement with IPE promotes positive attitudes, teamwork, and leadership skills among medical students. However, concerns remain regarding insufficient genuine interprofessional collaboration and potential declines in student attitudes without proper implementation. The early introduction of IPE has the potential to cultivate professionalism and collaborative skills among medical students in Asia. This review provides a foundation for encouraging the inclusion of IPE in medical curricula to improve interprofessional collaboration and healthcare outcomes.</p> Flora Ramona Sigit Prakoeswa, Ratih Pramuningtyas, Erika Diana Risanti, Harun Joko Prayitno, Winda Atika Sari Copyright (c) 2025 Flora Ramona Sigit Prakoeswa, Ratih Pramuningtyas, Erika Diana Risanti, Harun Joko Prayitno, Winda Atika Sari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/311 Mon, 07 Apr 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Periode Sakit, Spiritualitas, dan Efikasi Diri dengan Fatigue Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di UPTD Puskesmas Juwana Kabupaten Pati https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/384 <p>Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis akibat gangguan produksi insulin yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Salah satu masalah yang sering dialami penderita adalah fatigue dimana penderita merasa cepat lelah. Fatigue disebabkan oleh perubahan metabolisme energi yang dapat menurunkan produksi ATP sehingga menyebabkan beberapa faktor seperti periode sakit, spiritualitas dan efikasi diri. Periode sakit yang lama dapat menyebabkan gula darah tidak stabil, gangguan tidur dan penurunan energi. Spiritualitas membantu penderita menerima penyakitnya, mengurangi stres dan meningkatkan motivasi diri. Sedangkan efikasi diri dapat membantu penderita lebih percaya diri dalam mengelola penyakitnya sehingga dapat mengurangi fatigue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara periode sakit, spiritualitas.dan efikasi diri dengan fatigue pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di bulan Mei 2025 menggunakan rumus slovin didapatkan sampel berjumlah 67 responden teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah penderita diabetes melitus tipe 2&nbsp; ≥18 tahun sedangkan kriteria eksklusi adalah penderita yang dengan komplikasi akut dan mengalami gangguan kognitif yang memengaruhi kemampuan memberikan jawaban kuesioner secara mandiri. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang periode sakit, spiritualitas menggunakan Spiritual-Self CarePractice Scale (SSCPS) dan efikasi diri menggunakan The Diabetes Management Self Efficacy Scale for tipe 2 DM (DMSES) dengan fatigue menggunakan Fatigue Severity Scale (FSS) pada variabel dependen yaitu fatigue dan variabel independent yaitu periode sakit, spiritualitas dan efikasi diri. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji spearman untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil penelitian memiliki hubungan yang signifikan dengan fatigue, periode sakit memiliki hubungan yang lemah (r= -0,355, p= 0,003), sedangkan spiritualitas (r=&nbsp; -0,277, p= 0,023), kemudian efikasi diri (r= -0,292, p= 0,016). Puskesmas dapat memperhatikan aspek spiritualitas, dan efikasi diri dalam penanganan fatigue pada penderita diabetes melitus tipe 2.</p> Diah Fatmawati, Diana Tri Lestari, Dewi Hartinah Copyright (c) 2025 Diah Fatmawati, Diana Tri Lestari, Dewi Hartinah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/384 Wed, 17 Sep 2025 00:00:00 +0000 Analisis Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pencegahan Infeksi TB dan Risiko Penularan di Panti Asuhan Riyaadlul Jannah Baiturrahman Pedurungan Semarang https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/282 <p>Berdasarkan Laporan WHO Global TB Tahun 2020 dalam profil kesehatan Jawa Tengah menunjukkan sekitar 10 juta orang di dunia yang menderita TBC dimana perkiraan jumlah pasien TBC di Indonesia mencapai angka 845.000 orang. Adapun insiden tuberkulosis pada Propinsi Jawa Tengah pada Tahun 2020 mencapai sekitar 2261 per 100.000 penduduk. Dengan demikian hal ini akan menjadikan sebuah risiko serius karena dapat menjadi suatu muara bagi penularan orang-orang yang ada disekitar tempat tinggalnya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan dengan tingkat risiko penularan TB di Panti Asuhan Riyaadlul Jannah Baiturahhman, Pedurungan, Semarang. Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif kualitatif dengan strategi observasional dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional) pendekatan statistik, dalam penelitian tersebut pengumpulan data primer dalam bentuk wawancara dan kuesioner dilakukan terhadap pengurus dan santri Di Panti Asuhan Riyaadlul Jannah Baiturrahman Pedurungan Semarang. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rho untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan uji lanjutan regresi linear dummy. Setelah melalui uji korelasi Spearman Rho, diperoleh nilai signifikansi &lt; 0,05, yang bermakna adanya hubungan yang signifikan (berarti) antara keenam variabel bebas tersebut dan variabel terikat (total tingkat risiko penularan TB Santri). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku serta faktor risiko riwayat santri, faktor risiko lingkungan dan faktor risiko fasilitas santri terhadap faktor risiko total penularan TB pada santri. Perbaikan maupun pengembangan model dan desain penelitian menggunakan sampel yang lebih besar dan instrumen yang lebih lengkap dapat dilakukan pada penelitian berikutnya.</p> Ichsan Hadipranoto, Roni Afriansya, Arintina Rahayuni Copyright (c) 2025 Ichsan Hadipranoto, Roni Afriansya, Arintina Rahayuni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/282 Sun, 02 Mar 2025 00:00:00 +0000 Formulasi dan Optimasi Variasi Basis Carbopol dan Emulgator Terhadap Karakteristik Sediaan Emulgel https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/360 <p>Emulgel memiliki beberapa kelebihan seperti waktu kontak yang lebih lama, kosistensi yang baik, dapat melembabkan, transparan, mudah penyebaranya, mudah penyerapanya, mudah dihilangkan, dapat bercampur dengan eksipien lain dan larut dalam air. Pembuatan emulgel memerlukan emulgator agar dapat menyatukan dua fase yang berbeda, sediaan dengan emulgator campuran seringkali lebih efektif daripada emulgator tunggal. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi optimum dari campuran carbopol 940 dan perbandingan konsentrasi tween80 banding span60 sehingga dapat menghasilkan sediaan yang stabil secara fisikokimia. Metode dilakukan dengan memformulasikan sediaan emulgel terlebih dahulu dan diuji fisikokimia meliputi stabilitas, viskositas, daya sebar, daya lekat, nilai pH dan homogenitas. Hasil pengujian didapatkan nilai stabilitas yang baik pada F2 nilai pH sebesar 5.1, viskositas 13.1972 Pa.s, daya sebar 6.05 cm, dan daya lekat 8.80 detik. Analisis data menggunakan One-Way ANOVA dan Kruskal Wallis Test (p&lt;0,05). Berdasarkan nilai rata-rata uji fisikokimia dari setiap pengujian F1, F2, F3, dan F4, dapat disimpulkan bahwa formula optimal yang didapatkan yaitu F2. Hal ini dikarenakan hanya F2 yang memenuhi setiap standar fisikokimia yang telah ditetapkan.</p> Dewi Putri Husain, Kintoko, Arif Budi Setianto Copyright (c) 2025 Dewi Putri Husain, Kintoko, Arif Budi Setianto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/360 Fri, 15 Aug 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Terapi TUI NA Terhadap Kembung Di Ulu Hati (Epigastrium) Akibat Sindrom Stagnasi QI Hati https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/410 <p><em>Latar Belakang:&nbsp; Kembung merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya perasaan penuh, rasa tekanan, atau rasa tidak nyaman di perut yang bisa dikarenakan penumpukan gas dalam saluran pencernaan. Data dari World Gastroenterology Organisation (WGO) menunjukkan bahwa sekitar 16-30% populasi dunia mengalami gejala kembung secara teratur. Di Indonesia, survei kesehatan rumah tangga yang dilakukan pada tahun 2022 mencatat bahwa 20% responden mengeluhkan gejala kembung setidaknya satu kali dalam sebulan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Tui Na terhadap perubahan Kembung Di Ulu Hati (Epigastrium) Akibat Sindrom Stagnasi Qi Hati. Metode: Penelitian menggunakan kuasi-eksperimen dengan desain pre-eksperimental, one group pre-post test design, teknik purposive sampling sebanyak 20 subjek penelitian dari bulan mei-juni 2025 di Living Clinic, Kota Medan, Sumatera Utara. Sampel berusia 20-60 tahun dengan terapi Tui Na 3 kali seminggu dengan jeda sehari selama 2 minggu. Tingkat kembung di ulu hati akan dievaluasi sebelum dan setelah di lakukan terapi. Hasil: Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value adalah 0,000. Karena nilai p-value &lt; 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh terapi Tui Na terhadap perubahan kembung di ulu hati (epigastrium) akibat sindrom stagnasi qi hati. Kesimpulan: Terapi Tui Na memberikan pengaruh terhadap kadar Kembung di Ulu Hati (Epigastrium) Akibat Sindrom Stagnasi Qi Hati Di Living Clinic.</em></p> Herman Herman, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Anis Lupita Ningrum Copyright (c) 2025 Herman Herman, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Anis Lupita Ningrum https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/410 Fri, 10 Oct 2025 00:00:00 +0000 Hemimandibulectomy With Mandibular Reconstruction as Management of Odontoma Complex; Case Report https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/309 <p>Introduction: Odontomas are the most common of the odontogenic tumours in the jaws and are characterized by their slow growth, asymptomatically, non-aggressively, and reaching no more than 3cm in diameter. Odontomas generally consist of unerupted or impacted teeth and retained deciduous teeth. This case report presents a rare case of complex with a large-size odontoma, measuring more than 3 cm in diameter, in the left posterior of the mandible along with impacted teeth. The lesion was removed with a hemi mandibulectomy. Case Report: A 24-year-old woman came with the chief complaint of a mass in the left lower jaw for 3 years. On clinical examination, a mass appeared in the left mandibular edentulous ridge with firm boundaries and a solid consistency, with no palpable Christ or crepitation. Incisional biopsy was performed, and the diagnosis showed it was fibrous dysplasia. Treatment was carried out with a left hemi mandibulectomy and reconstruction with a plate under general anaesthesia. The tumour defect was sent for anatomical pathology examination and the results showed the impression of a complex odontoma. Discussion: Odontomas are the most common odontogenic tumors and are classified into benign, mixed, and calcifying odontogenic tumors. Odontomas are generally found between the ages of 1 and 30 years, with the incidence occurring more frequently in women. These lesions occur more frequently in the lower jaw than the upper jaw. In this case, the patient is a 24 years old female. Although the cause is not yet known for certain, possible causes of odontoma may include traumatic injury to primary teeth, hereditary factors, and genetic disorders. In this case report, the odontoma was large and the extensive lesion had caused damage to the surrounding structures. Because the mass of the lesion was large and widespread, a radical hemi mandibulectomy was performed on the left mandibular region. Concussion: Odontomas are odontogenic tumors that most often occur in the jaw and can be found by dentists during routine examinations accompanied by panoramic radiography. Although odontoma is asymptomatic and has limited growth, potency, early diagnosis, and surgical excision are necessary to avoid complications such as cystic changes and malocclusion due to displacement of adjacent permanent teeth</p> Vanda Chrisina Dastia, Nadia Salsabila, Dini Rachmawati, Devi Farida Utami, Muhammad Reza Pahlevi Copyright (c) 2025 Vanda Chrisina Dastia, Nadia Salsabila, Dini Rachmawati, Devi Farida Utami, Muhammad Reza Pahlevi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/309 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Digital Education as an Effort to Improve ARV Adherence Among People Living with HIV AIDS (PWHA) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/382 <p><em>Background: The discovery of ARVs was a revolution in the treatment of ODHA. The success of HIV/AIDS treatment is determined by adherence to taking ARVs. Non-compliance can be caused by physical discomfort while taking ARVs. Non-compliance can promote HIV resistance. Motivation and knowledge are needed to be compliant with ARV therapy. There needs to be activities to increase the motivation and knowledge of ODHA in consuming ARVs. Objective: To determine the effectiveness of online seminars in increasing the motivation and knowledge of ODHA in consuming ARVs. Method: carried out by holding an online seminar to ODHA and to find out the description of motivation, and knowledge in the use of ARV in ODHA, respondents were given a pretest and posttest. Results: 56 respondents who filled out the pretest and posttest consisted of 60.7% males, 39.3% females, the most ages 53.5% were 30 to 40 years, the most high school education was 57.1%, who used ARV 80.4%; Motivation: The most motivation to consume ARVs comes from Doctors/Nurses/Psychologists/Health Workers at 22%. The most reason was 35.7% to be able to do activities as before. 19.6% of respondents were not motivated and did not use ARVs. Knowledge; 92.9% of respondents had good knowledge and there was no change between pretest and post-test. This can happen because respondents who consume ARVs already have prior knowledge of ARVs. Conclusion: Respondents who consume ARVs are respondents who have good motivation and good knowledge about ARVs. Respondents who did not consume ARVs were unmotivated and partially knowledgeable. Suggestion: Online seminars need to be encouraged to increase and maintain motivation and knowledge in consuming ARVs in ODHA</em></p> Eri Dian Maharsi, Titiek Djannatun, Siti Maulidyasari Copyright (c) 2025 Eri Dian Maharsi, Titiek Djannatun, Siti Maulidyasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/382 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Gerunggang Kota Pangkalpinang Tahun 2024 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/280 <p>Anemia adalah sebuah keadaan fisik yang mana jumlah kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari batas normal. Ibu hamil jika mempunyai kadar Hb&lt;11 g/dl maka dikatakan anemia. Banyak faktor yang berhubungan dengan anemia pada masa kehamilan yaitu pola tidur, status gizi dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Gerunggang Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan Cross Sectional dengan analisis uji Chi square. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Puskesmas Gerunggang kota Pangkalpinang tahun 2024 yaitu 291 dengan sampel 81 responden yang dipilih dengan rumus Slovin. Penelitian dilaksanakan pada 15 juni – 28 juni 2024 diwilayah Kerja Puskesmas Gerunggang. Hasil penelitian ini diketahui ada hubungan antara pola tidur (p-value=0,002), sosial ekonomi (p-value=0,001), dan status gizi (p-value=0,002) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Gerunggang Tahun 2024. Saran dari penelitian ini adalah bagi institusi pendidikan dapat bekerja sama dengan institusi kesehatan atau lainnya dalam melalukan kegiatan penyuluhan atau edukasi tentang anemia pada ibu hamil dan lebih memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia supaya angka kematian ibu tidak meningkat setiap tahunnya</p> Mustika Fitri, Hendra Kusumajaya, Megawati Megawati Copyright (c) 2025 Mustika Fitri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/280 Thu, 22 May 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Stroke di RS PKU Muhammadiyah Gamping https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/358 <p>Stroke terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan hingga kematian sel otak dan menjadi penyebab kematian kedua di dunia. Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai 10,9% permil pada 2018, dengan angka tertinggi di Kalimantan Timur (14,7%) dan DIY (14,6%). Salah satu faktor risiko stroke adalah obesitas yang diukur menggunakan indeks massa tubuh (IMT), dimana prevalensi populasi dengan IMT &gt;25 kg/m² meningkat dari 10,5% pada 2007 menjadi 21,8% pada 2018. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara IMT dan kejadian stroke di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan desain penelitian case control. Penelitian ini melibatkan 328 subjek yang terdiri dari 164 pasien stroke dan 164 non stroke. Hubungan antara IMT dengan kejadian stroke tidak signifikan dengan nilai p 0,385 (p&lt;0,05) dengan korelasi sangat lemah. Analisis multivariat menunjukkan hipertensi berhubungan dengan kejadian stroke. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam skrining faktor risiko stroke, termasuk penggunaan indikator lain seperti lingkar pinggang atau rasio pinggang-pinggul yang dapat lebih mencerminkan distribusi lemak tubuh.</p> Nazwa Sheika Nabila, Tri Wahyuliati Copyright (c) 2025 Nazwa Sheika Nabila, Tri Wahyuliati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/358 Mon, 28 Apr 2025 00:00:00 +0000 The Effect of Acupuncture Therapy on Reducing Blood Pressure in Patients with Hypertension of Liver Hyperactivity Syndrome https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/406 <p><em>Hypertension is one of the leading causes of death worldwide, accounting for approximately 7.5 million deaths annually. In Indonesia, the prevalence of hypertension has shown an increasing trend over the years. According to the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), 34.1% of the Indonesian population suffers from hypertension. Hypertension is a pathophysiological condition characterized by elevated blood pressure above the normal limit of 120/80 mmHg. Acupuncture therapy has been shown to lower both systolic and diastolic blood pressure in patients with Liver Yang Hyperactivity Syndrome-related hypertension. This study aims to determine the effect of acupuncture therapy on blood pressure reduction in patients with hypertension due to Liver Yang Hyperactivity Syndrome. This research used a quantitative approach with a pre-experimental design, specifically a one-group pre-test and post-test design. A total of 20 participants were selected through purposive sampling at the Sumber Sehat Acupuncture Foundation, Bandung, from March to June 2025. The sample consisted of individuals aged 40–60 years who underwent four sessions of acupuncture therapy over four consecutive days. Blood pressure was measured before and after the treatment period. Statistical analysis showed a significant decrease in systolic blood pressure, from an average of 153 mmHg to 130 mmHg (p = 0.000), and in diastolic pressure, from 87 mmHg to 75 mmHg (p = 0.000), following acupuncture therapy. Traditional Chinese Medicine, particularly acupuncture, is statistically proven to significantly reduce blood pressure in patients with hypertension. Therefore, acupuncture can be considered a complementary alternative in hypertension management.</em></p> Teddy Irawan, Anis Lupita Ningrum, Stefanus Aditya, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Teddy Irawan, Anis Lupita Ningrum, Stefanus Aditya, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/406 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Analgesics Self-Medication Among Community In Cirebon District, Indonesia https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/305 <p>Background: Self-medication with analgesics may cause inappropriate medication and potentially dangerous side effects. However, data on analgesic self-medication profiles in Cirebon, Indonesia, is still limited. Aims: This research aims to analyze the profile of self-medication with analgesics among the Cirebon District, Indonesia community. Methods An observational study with a cross-sectional approach was conducted in 5 pharmacies in the Cirebon District. The sample in this study was people who bought analgesics without a doctor's prescription at the pharmacy. Primary data were obtained through a questionnaire regarding sociodemographic characteristics, reasons for self-medication, and sources of information in choosing analgesics. Results: 470 respondents participated in this study, consisting of 35.96% male and 64.04% female. The majority of samples were 31-55 years old (54.9%), worked as housewives (36.60%), senior high school graduates (39.15%), married (74.68%), and had low income (60.43%). Only 13.83% of the sample has health insurance (private or national health insurance). Most of the samples performed self-medication with analgesic because they were used to doing it (34.25%). Most of the samples received information about analgesics they consumed from health workers (39.79%). Conclusion: Self-medication with analgesics among community in Cirebon Regency, Indonesia, is mainly carried out by low-income people because they are used to treating themselves. They get information about analgesics purchased from health workers. Prevention needs to be done through promotion and education to the public regarding the side effects of self-medicated analgesics so that they do not use them without consulting a doctor.</p> Sri Marfuati, Witri Pratiwi, Uswatun Khasanah Copyright (c) 2025 Sri Marfuati, Witri Pratiwi, Uswatun Khasanah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/305 Fri, 28 Mar 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penggunaan Antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/379 <p>Secara global, resistensi antibiotik menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk pembelian tanpa resep dan penghentian konsumsi sebelum waktunya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga sangat mengkhawatirkan di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat terkait penggunaan antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya, Gorontalo Utara. Menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 145 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan pada Juli–Agustus 2024 melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 46,9% responden memiliki pengetahuan cukup, 41,4% baik, dan 11,7% kurang. Sebanyak 82,8% responden pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter, dan 51,7% menggunakannya hanya selama 1–3 hari. Sebagian besar memperoleh antibiotik dari apotek, namun pembelian di warung masih terjadi. Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan praktik masyarakat. Upaya edukasi dan pengawasan penggunaan antibiotik perlu diperkuat untuk mengurangi risiko resistensi antimikroba.</p> Sasy Kirana, Novendy Novendy Copyright (c) 2025 Sasy Kirana, Novendy Novendy https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/379 Wed, 17 Sep 2025 00:00:00 +0000 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Semarang Tahun 2023 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/277 <p>Anemia diperkirakan menjadi penyebab lebih dari 115.000 kematian ibu dan 591.000 kematian janin secara global setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medis di Puskesmas Kedungmundu selama periode Januari hingga Mei 2023. Sebanyak 45 ibu hamil trimester III dengan anemia dijadikan subjek melalui teknik total sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan dilanjutkan dengan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa anemia sedang paling banyak ditemukan pada ibu hamil dengan usia berisiko (80,60%), usia kehamilan berisiko (93,50%), paritas berisiko (80,60%), serta kunjungan ANC yang kurang dari standar (83,90%). Sementara itu, anemia ringan lebih banyak terjadi pada ibu dengan paritas berisiko (71,40%) dan kunjungan ANC yang tidak sesuai standar (64,30%). Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan anemia sedang mencakup usia, usia kehamilan, paritas, dan frekuensi kunjungan ANC. Faktor yang paling dominan memengaruhi anemia sedang adalah kunjungan ANC (p-value 0,007; Exp(B) = 29,340), sedangkan pada anemia ringan, faktor paritas merupakan yang paling berpengaruh (p-value 0,006; Exp(B) = 32,312). Kunjungan ANC merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian anemia sedang. Paritas merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian anemia ringan.</p> Alysa Sri Widyaningsih, Muhammad Irsam, Afiana Rohmani Copyright (c) 2025 Alysa Sri Widyaningsih, Muhammad Irsam, Afiana Rohmani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/277 Sat, 26 Apr 2025 00:00:00 +0000 Streptomyces in Mangrove Ecosystems: Ecological Roles and Biotechnological Opportunities https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/355 <p><em>The mangrove ecosystem, a transitional zone between terrestrial and marine environments, is known for its high salinity, low pH, and limited oxygen availability, creating challenging conditions for microbial life. Among the diverse microorganisms present, Streptomyces plays a crucial role due to its ability to produce bioactive compounds, including antibiotics, anticancer agents, and antioxidants. In nutrient cycling, Streptomyces decomposes complex organic matter into simpler compounds, enhancing nutrient availability. Its role in bioremediation is also notable, with the capacity to degrade pollutants such as hydrocarbons and heavy metals, maintaining environmental quality. In agriculture, Streptomyces acts as both a biocontrol agent and a biofertilizer by producing plant hormones like Indole-3-Acetic Acid (IAA) and gibberellins, improving plant growth and resilience. Despite its potential, challenges in isolation, cultivation, and antibiotic resistance remain significant, especially in extreme environments like mangroves. However, advancements in metagenomics, co-cultivation, and bioinformatics provide innovative solutions. Metagenomics allows the discovery of previously undetectable biosynthetic genes, while co-cultivation stimulates the production of novel secondary metabolites. Bioinformatics facilitates gene function prediction and genetic engineering to optimize bioactive compound production. These technologies offer promising avenues to enhance the exploration and utilization of Streptomyces for sustainable applications in medicine, agriculture, and environmental management. </em></p> Dhiajeng Pambayun Faqih, Wiwin Retnowati Copyright (c) 2025 Dhiajeng Pambayun Faqih, Wiwin Retnowati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/355 Mon, 25 Aug 2025 00:00:00 +0000 Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/404 <p><em>Indonesia merupakan negara beriklim tropis di Asia Tenggara yang sering memiliki masalah pada penyakit kulit. Penyakit infeksi kulit rentan terjadi dan kerap dikeluhkan masyarakat Indonesia. Pemanfaatan bahan alam ekstrak daun jati bisa dimanfaatkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jati (Tectona grandis L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis serta mengevaluasi stabilitas sediaan krimnya. Empat formula krim dibuat dengan konsentrasi ekstrak daun jati yang berbeda, yaitu F0 (0%), F1 (1%), F2 (2%), dan F3 (4%). Uji stabilitas dilakukan menggunakan metode freeze-thaw cycling test selama tiga siklus dengan mengamati perubahan organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jati memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dimana pada konsentrasi 1%, 2%, dan 4% rata-rata zona hambat yang terbentuk berdiameter 11,018 ± 1,664 mm, 12,308 ± 2,208 mm dan 19,141 ± 1,265 mm. Semua formula krim yang mengandung ekstrak daun jati menunjukkan stabilitas fisik dan kimia yang baik, dengan karakteristik organoleptis, homogenitas, dan pH yang stabil selama pengujian. Meskipun terjadi fluktuasi pada viskositas dan tren penurunan pada daya sebar, nilai-nilai tersebut masih berada dalam batas yang dapat diterima. Uji aktivitas antibakteri sediaan krim menunjukkan daya hambat pada F1, F2, dan F3 dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 8,241 ± 0,648 mm, 8,816 ± 2,703 mm, 11,841 ± 0,9322 mm yang menandakan bahwa konsentrasi ekstrak daun jati berbanding lurus dengan daya hambatnya, di mana formula F3 (4%) menunjukkan aktivitas antibakteri paling kuat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa formulasi krim ekstrak daun jati memiliki stabilitas yang memadai dan efektif sebagai agen antibakteri.</em></p> Dila Toebatul Fakikhah, Kartika Sari Copyright (c) 2025 Dila Toebatul Fakikhah, Kartika Sari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/404 Mon, 17 Nov 2025 00:00:00 +0000 Deteksi Gen GST (Glutathione S-Transferase ) pada Nyamuk Aedes aegypti Resistensi Insektisida Metomil Metode Real-Time https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/302 <p>Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia adalah DBD, penyakit ini terus meningkat setiap tahun. Sehingga, perlu dilakukan pencegahan dengan cara pengendalian vektor yaitu pemberian insektisida yang dilanjut dengan pemeriksaan berbasis molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gen GSTpada nyamuk Aedes aegypti yang resisten terhadap insektisida metomil. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya gen (Glutathioone S-Transferase) dan pengumpulan data dilakukan secara observasi atau pengambilan secara langsung. Hasil: Pada uji resistensi didapatkan 54,66% yaitu 41 ekor dari 75 ekor nyamuk yang resisten terhadap paparan insektisida metomil. Nyamuk yang resisten dilanjutkan untuk deteksi gen GST dengan hasil yang muncul berupa nilai CT. Hasil yang didapatkan dari 4 sampel uji mununjukkan hasil N/A pada nilai CT. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 100% sampel uji negatif atau tidak terdeteksi gen GST.</p> Anita Dwi Anggraini Copyright (c) 2025 Anita Dwi Anggraini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/302 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Evaluasi Rasio Neutrofil-Limfosit saat Awal Rawat Inap dan Hari ke-3 dalam Memprediksi Mortalitas Pasien Sepsis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/376 <p>Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di rumah sakit. Rasio neutrofil terhadap limfosit (Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio/NLR) telah dikenali sebagai biomarker inflamasi yang sederhana dan mudah diakses, namun nilai prediktifnya terhadap kematian pasien sepsis, terutama secara dinamis, masih membutuhkan validasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai prediktif NLR awal rawat inap dan pada hari ke-3 perawatan terhadap mortalitas pasien sepsis. Desain studi observasional retrospektif dilakukan di RS Ngoerah pada pasien dewasa dengan sepsis. Rasio neutrophil limfosit dihitung pada hari pertama dan hari ke-3. Nilai NLR ditransformasi menggunakan logaritma natural (ln) untuk keperluan analisis statistik. Uji Mann-Whitney dan regresi logistik digunakan untuk analisis perbedaan dan prediksi, sementara kurva ROC digunakan untuk mengevaluasi akurasi diskriminatif. Dari 98 pasien yang dianalisis, 53,1% meninggal dan 46,9% sembuh. Terdapat perbedaan signifikan antara nilai lnNLR hari ke-3 antara kelompok hidup dan meninggal (p = 0,001). Regresi logistik menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 adalah prediktor signifikan terhadap mortalitas (OR: 1,77; 95% CI: 1,23–2,54; p = 0,002). Analisis ROC menunjukkan nilai AUC sebesar 0,686, dengan cut-off optimal lnNLR ≥ 2,09 (ekuivalen dengan NLR ≥ 8,08), sensitivitas 78,8%, dan spesifisitas 52,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 memiliki nilai prediktif signifikan terhadap mortalitas pasien sepsis. Pemantauan NLR secara dinamis lebih representatif dibandingkan pengukuran tunggal saat masuk. Penggunaan NLR sebagai alat bantu klinis prediksi kematian sangat aplikatif, terutama di fasilitas dengan keterbatasan sumber daya. Studi prospektif multi-senter diperlukan untuk konfirmasi lebih lanjut.</p> Kresnawati Wahyu Setiono, Ni Made Dewi Dian Sukmawati Copyright (c) 2025 Kresnawati Wahyu Setiono, Ni Made Dewi Dian Sukmawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/376 Tue, 16 Sep 2025 00:00:00 +0000 Home-School-Based Nutrition Intervention Program to Increase Fruit and Vegetable Consumption in Children and Adolescent: A Systematic Review https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/273 <p>Fruit and vegetable campaigns have been widely conducted in countries with school-based intervention programs as a promising strategy to improve eating habits, but no reviews have assessed the effectiveness of multicomponent home-school-based programs on daily fruit and vegetable intake. Through a systematic review of the literature, this study aims to determine the effectiveness of a home-school-based nutrition intervention program on children's and teenagers' consumption of fruits and vegetables. This research identified randomized controlled trials based in primary, middle, and high schools designed to increase daily fruit and vegetable intake. PubMed, Google Scholar, and Crossref were searched from 2013 to 2024. The six studies met all inclusion criteria. Three of the six studies’ findings indicate that home-school-based nutrition intervention programs significantly increase fruit and vegetable intake among children and adolescents. The amount of FV consumed by teenagers at follow-up was significantly correlated with the level of parental participation in the Boost intervention. Adolescents' consumption of fruits and vegetables increased significantly during the BALANCE program intervention. The three-year school-based multicomponent intervention group's children's daily intake of fruits and vegetables increased significantly. However 3 other literature studies did not increase fruit and vegetable consumption. This study references the best approaches and strategies to prevent non-communicable diseases. Multicomponent interventions with specific duration and sustainability in the future may have the potential to be effectively implemented.</p> Irma Nuraeni, Dina Setiawati, Ima Karimah, Yuni Miranti Copyright (c) 2025 Irma Nuraeni, Dina Setiawati, Ima Karimah, Yuni Miranti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/273 Fri, 02 May 2025 00:00:00 +0000 Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Suku Karo dalam Manajemen ASI Ekslusif https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/352 <p>Air Susu Ibu (ASI) merupakan produksi alami kelenjar payudara yang terjadi setelah proses melahirkan, berfungsi sebagai sumber nutrisi utama bagi bayi baru lahir. ASI mengandung komposisi nutrisi optimal, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan bayiPada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi terdiri dari 120 orang dengan sampel yang diambil 21 orang, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara metode observasi (pengamatan)., metode angket (kuesioner),dan metode dokumenter, analisa data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari distrbusi data karakteristi ibu nifas berdasarkan usia,distribusi data karateristik ibu nifas berdasarkan pendidikan dan distribusi data karakteristik ibu nifas berdasarkan pekerjaan. Hasil analisis pengetahuan dan sikap pemberian ASI ekslusif dapat diketahui bahwa dari 21 responden dapat diketahui bahwa terdapat 15 responden (71,4%) yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemberian ASI ekslusif dan dapat diketahui bahwa ada 13 responden (61,9%) yang memiliki sikap yang kurang baik tehadap pemberian ASI ekslusif, yang tidak memberikan ASI ekslusif ada 12 responden (57,2%).</p> Vera Hardianti Br Tarigan Copyright (c) 2025 Vera Hardianti Br Tarigan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/352 Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Konsumsi Ziziphus Jujuba Terhadap Kelelahan Akut Pada Remaja Dengan Sindrom Defesiensi Qi di Ponpes Mitsaqul Ummah https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/402 <p>Kelelahan akut pada remaja merupakan permasalahan yang kian meningkat, terutama pada lingkungan berasrama seperti pondok pesantren yang memiliki aktivitas padat. Dalam perspektif Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), kondisi ini banyak dikaitkan dengan sindrom defisiensi Qi, yakni ketidakseimbangan energi vital tubuh. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh konsumsi Ziziphus jujuba (Angco) terhadap kelelahan akut pada remaja dengan sindrom defisiensi Qi di Pondok Pesantren Mitsaqul Ummah, Cianjur, serta menganalisis perubahan tingkat kelelahan dan efektivitasnya dalam konteks kehidupan pesantren.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experimental tipe one group pre-post test. Subjek penelitian berjumlah 20 remaja yang memenuhi kriteria sindrom defisiensi Qi. Intervensi berupa konsumsi Angco dalam bentuk seduhan sebanyak tiga kali sehari sebelum makan selama enam hari berturut-turut. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner skala konstitusi tubuh TCM. Teknik analisis data meliputi uji statistik deskriptif, uji normalitas (Shapiro-Wilk), uji homogenitas (Levene), serta uji hipotesis menggunakan paired sample t-test dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk membandingkan tingkat kelelahan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada tingkat kelelahan setelah intervensi konsumsi Angco. Berdasarkan uji paired t-test, terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pre-test dan post-test (p &lt; 0.05), yang didukung pula oleh hasil uji Wilcoxon. Temuan ini menyimpulkan bahwa konsumsi Ziziphus jujuba efektif dalam mengurangi kelelahan akut pada remaja dengan sindrom defisiensi Qi. Oleh karena itu, Angco dapat dijadikan sebagai alternatif terapi herbal berbasis bukti yang aman, alami, dan sesuai dengan pendekatan PTT dalam konteks pendidikan berasrama.</p> Embang Supangkat, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Laode Muhamad Anwar, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Embang Supangkat, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril R, Laode Muhamad Anwar, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/402 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Efek Protektif Ekstrak Peperomia pellucida terhadap Fibrosis Jantung yang Diinduksi Pajanan Asap Rokok: Suatu Studi Pre-Klinis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/299 <p>Fibrosis jantung merupakan respon patologis terhadap cedera kronis yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung. Pajanan asap rokok atau secondhand smoke (SHS) diketahui dapat meningkatkan risiko fibrosis jantung melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek protektif ekstrak Peperomia pellucida terhadap fibrosis jantung yang diinduksi oleh pajanan SHS pada tikus Wistar. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok: Kelompok K (kontrol), Kelompok P1 yang hanya menerima pajanan SHS, dan Kelompok P2 yang diberi ekstrak P. pellucida 400 mg/kg BB sebelum dan selama pajanan SHS. Efek fibrosis jantung dievaluasi melalui pengukuran berat jantung dan analisis fraksi area kolagen menggunakan pewarnaan Masson’s Trichrome. Data dianalisis dengan uji One-Way ANOVA diikuti dengan uji post-hoc Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajanan SHS secara signifikan (p &gt; 0,05) meningkatkan berat jantung dan fraksi area kolagen pada kelompok P1 dibandingkan dengan kelompok kontrol (K). Sementara itu, pada kelompok P2 yang mendapat ekstrak P. pellucida, terdapat penurunan yang bermakna (p &lt; 0,05) pada berat jantung dan fraksi area kolagen. Penurunan ini mengindikasikan adanya efek protektif dari ekstrak P. pellucida. Berdasarkan temuan ini, ekstrak P. pellucida menunjukkan potensi sebagai agen terapeutik dalam mencegah fibrosis jantung yang disebabkan oleh pajanan asap rokok. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme molekuler yang mendasari efek protektif ini dan untuk menilai dosis serta durasi pengobatan yang optimal.</p> Andra Agnez Al Aska, Farida Anggraini Soetedjo, Johanes Aprilius Falerio Kristijanto Copyright (c) 2025 Andra Agnez Al Aska, Farida Anggraini Soetedjo, Johanes Aprilius Falerio Kristijanto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/299 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 The Implementation of Lean Healthcare As an Effort to Improve The Quality and Patient Satisfaction in Outpatient Services: A Case Study At Bontang Islamic Hospital https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/372 <p>This study aims to identify the influence of Lean Healthcare, including service quality, cost, and delivery speed, on patient satisfaction in Rumah Sakit Islam Bontang outpatient services. The sample comprises 376 selected from 6,200 patients using the Simple Random Sampling method. This research employs a quantitative approach with descriptive and verification methods. Data were collected through questionnaires filled out by respondents, and the analysis was conducted using multiple linear regression with the assistance of SPSS software. The results indicate that service quality, cost, and delivery speed significantly affect patient satisfaction both partially and simultaneously. In conclusion, implementing Lean Healthcare has improved patient satisfaction in Rumah Sakit Islam Bontang outpatient services.</p> Ary Sigit Pranoto, Sumeidi Kadarisman, Etty Sofia Mariati Asnar Copyright (c) 2025 Ary Sigit Pranoto, Sumeidi Kadarisman, Etty Sofia Mariati Asnar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/372 Tue, 03 Jun 2025 00:00:00 +0000 The Influence of Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, and Price Value on Behavioral Intention of Telemedicine Application Users https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/266 <p>The increasing demand for healthcare services and the challenges posed by geographical barriers have made telemedicine an essential tool in providing accessible and efficient healthcare. In regions with limited access to healthcare facilities, telemedicine has proven to be a critical solution for delivering timely care and reducing the burden on traditional healthcare systems. This research aims to explore the factors influencing the behavioral intention of telemedicine application users, specifically focusing on perceived ease of use, perceived usefulness, and price value. This research employed a quantitative approach, research method with a cross-sectional approach, with data collected from 119 telemedicine users in Indonesia. Data were analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM)). The results indicate that the scores for each research variable perceived ease of use, perceived usefulness, and price value significantly and positively influence the intention to use telemedicine. The questionnaire was found to be valid and reliable, meaning that the questions in the survey are suitable for use as research instruments. These findings underscore the growing importance of telemedicine in improving healthcare accessibility and efficiency, especially in the context of post-pandemic healthcare systems.</p> Sabrina Clarissa Suwandi, Natania Chandra, Revi Margareta, Audelia Kathleen Sulaiman Copyright (c) 2025 Sabrina Clarissa Suwandi, Natania Chandra, Revi Margareta, Audelia Kathleen Sulaiman https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/266 Mon, 07 Apr 2025 00:00:00 +0000 Tatalaksana Komprehensif Syok Kardiogenik https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/349 <p>Syok kardiogenik merupakan kondisi klinis yang ditandai dengan gangguan perfusi organ vital akibat penurunan curah jantung yang signifikan. Mortalitas pada syok kardiogenik tetap tinggi meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan diagnosis dan tatalaksana. Pengenalan sistem klasifikasi baru oleh <em>Society for Cardiovascular Angiography and Interventions</em> (SCAI) memberikan pendekatan yang lebih terstruktur dalam menilai tingkat keparahan dan risiko mortalitas pasien. Diagnosis dini menggunakan evaluasi multimodal yang terintegrasi dengan klasifikasi SCAI dapat membantu stratifikasi risiko pasien dan menentukan intervensi yang sesuai. Sebagian besar tatalaksana farmakologis merupakan hal yang sering digunakan dan memegang peranan penting terutama dalam terapi awal, namun tatalaksana utama dalam syok kardiogenik yaitu tatalaksana terhadap etiologi yang mendasari. Namun, tantangan tetap ada, termasuk standar waktu optimal untuk intervensi dan pengelolaan komplikasi. Artikel ini mengulas pendekatan diagnosis menggunakan klasifikasi SCAI, perkembangan dalam tatalaksana farmakologis termasuk dukungan sirkulasi mekanis sementara.</p> Ni Made Dharma Laksmi Copyright (c) 2025 Ni Made Dharma Laksmi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/349 Mon, 07 Apr 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Terapi Akupunktur Terhadap Fungsi Gerak Pada Pasien Stroke Dengan Sindrom Hiperaktif Yang Hat https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/400 <p>Latar Belakang: Stroke merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada jaringan otak dan gangguan fungsi tubuh, terutama fungsi gerak. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan atau gangguan motorik pada satu sisi tubuh (hemiparesis), kesulitan berbicara, dan penurunan kemampuan sensorik. Gangguan motorik yang terjadi setelah stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan pada pasien stroke dan memerlukan penanganan rehabilitasi untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Akupunktur terhadap fungsi gerak pada pasien stroke dengan sindrom Hiperaktif Yang Hati. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan Quasi experimental design atau desain eksperimen semu, one group pre-post test design, teknik purposive sampling sebanyak 20 responden penelitian dari bulan maret-juni 2025 di , Kota Bekasi, Jawa Barat. Sampel berusia 41-75 tahun dengan terapi Akupunktur secara teratur 2 kali seminggu selama 8 kali. Hasil: Subjek penelitian ini terbanyak berada pada usia 46-50 tahun (4 responden = 20%) dan 66-70 tahun (4 responden = 20%), dan terendah pada usia 71-75 tahun (1 responden = 5 %). Distribusi frekuensi dari keseluruhan 20 responden penelitian menunjukkan bahwa skala gerak dari pasien sebelum diberikan perlakuan paling banyak pada skala 2 dengan persentase 55% (11 responden), lalu distribusi frekuensi skala gerak pada pasien stroke setelah diberikan perlakuan adalah paling banyak pada skala 4 dengan persentase sebesar 40% (8 responden) Kenaikan perubahan skala gerak pada pasien stroke sebelum dan setelah diberikan perlakuan mengalami kenaikan paling banyak pada skala angka 2 dengan persentase sebesar 45% (9 responden). Hasil dari uji normalitas dengan shapiro-wilk mendapatkan nilai pre-test 0,001 dan nilai post-test 0,001 berarti nilai signifikansi nilai &lt;0.05, sehingga data diatas tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon . Hasil Uji Wilcoxon didapat hasil berupa nilai Z dari data skala gerak pada pasien stroke yang diberi perlakuan akupunktur memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 atau +0,001, yang artinya bahwa terdapat pengaruh pemberian perlakuan akupunktur terhadap perubahan skala gerak pada pasien stroke. Kesimpulan: Terapi Akupunktur memberikan pengaruh terhadap perubahan fungsi skala gerak pada pasien stroke dengan sindrom Hiperaktif Yang hati, dengan rata-rata skala gerak sebelum intervensi pada skala 2 dan skala gerak rata-rata setelah intervensi pada skala 4, maka terdapat perbedaan kenaikan skala perubahan sebesar skala 2 setelah diberikan intervensi.</p> Clarisa Margareta Chandra, Muslihatin Khuril R, Aryaprana Nando, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Clarisa Margareta Chandra, Muslihatin Khuril R, Aryaprana Nando, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/400 Mon, 10 Nov 2025 00:00:00 +0000 Breast Cancer Patients at Dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/295 <p>Breast cancer was the most common cancer-related death in women. Epidemiology reports the incidence to increase related to stage, histopathologic and subtype. Epidemiology reports in Aceh of breast cancer patients treated at Zainoel Abidin Banda Aceh Hospital are still limited. We want to report breast cancer patient profiles in Aceh. This study uses a quantitative descriptive approach by analyzing medical data of breast cancer patients recorded during 2021. The variables analyzed include age, age, location of cancer, histopathology type, grading and subtype of breast cancer performed. In this study, it was found that patients diagnosed with breast cancer were aged 36-50 years with images of 53 patients (37.86%) patients aged over 50 years and 14 (10%) patients aged under 36 years. The most common histopathology types were invasive ductal carcinoma 64%, and invasive lobular carcinoma 36%. Histopathology grading of breast cancer obtained the highest grade with grade III as many as 79 patients (56%). The most common subtype of breast cancer was triple negative. Breast cancer patients were most common at the age of 50 years old, histopathology was invasive ductal carcinoma, and the most common subtype of breast cancer was Triple Negative.</p> Maria Meildi, Azwar Arifki, Fachrul Razi, Noer Faisal Darmi, Khalikul Razi Copyright (c) 2025 Maria Meildi, Azwar Arifki, Fachrul Razi, Noer Faisal Darmi, Khalikul Razi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/295 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Uji Efektivitas Ekstrak Daun Gatal (Laportea Decumana L.) Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Galur Balb/C https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/370 <p>Penggunaan pengobatan medis yang digunakan secara terus-menerus hingga jangka panjang akan menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia, sehingga diperlukan alternatif lain dengan memanfaatkan tanaman herbal sebagai media pengobatan, oleh karna itu peneliti tertarik mengunakan tanaman daun gatal (L. decumana L.) sebagai sarana pengobatan luka full thickness. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis dan efektivitas ekstrak daun gatal (L. decumana L.) terhadap penyembuhan luka full thickness pada mencit jantan (Mus musculus). Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Balb/C (Mus musculus) berusia 3-4 bulan dengan berat badan 25-35gr yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. yang melibatkan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok control negative, kelompok control positiv (betadine ), kelompok F1 Konsentrasi 0,75%, kelompok F2 konsentrasi 1%, kelompok F3 konsentrasi 1,25%. Hasil data perbedaan diameter luka mencit yang diamati selama 14 hari menunjukkan bahwa Kelompok control negative memiliki luas luka sebesar (0.49), kelompok control positive (0.35) kelompok F1 (0.30) kelompok F2 (0.26) kelompok F3 (0.12). Kelompok F1 dan Kelompok F2 hampir memiliki tingkat kesembuhan yang sama. Sementara itu, Kelompok F3 memiliki tingkat penyembuhan tercepat di antara konsentrasi lainnya. Berbeda dengan Kelompok control negatif, kelompok control negative memiliki tingkat penyembuhan yang jauh lebih lama di antara kelompok lainnya.</p> Lisna Lisna, Ratih Arum Astuti, Irwandi Irwandi Copyright (c) 2025 Lisna Lisna, Ratih Arum Astuti, Irwandi Irwandi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/370 Tue, 16 Sep 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Pemeriksaan HbSAG (Hepatitis B), Periode Januari-Februari 2024 dengan Metode Immunochromatografi (ICT) di Virtudigilab, Nusa Dua https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/251 <p>Virus Hepatitis B (HBV) merupakan virus yang mampu membuat terjadinya radang atau infeksi pada sel hati, yang dapat berkembang menjadi hepatitis akut maupun kronis. Infeksi kronis berisiko menyebabkan sirosis atau kanker hati. Deteksi dini infeksi HBV dapat dilakukan melalui pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg), yaitu antigen permukaan yang ada dalam virus Hepatitis B. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan HBsAg serta menganalisis persentase pemeriksaan yang dilakukan selama periode Januari–Februari 2024 di Laboratorium VirtuDigilab Nusa Dua. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif. Populasinya adalah pasien yang menjalani pemeriksaan HBsAg pada periode Januari-Februari 2024 dengan menggunakan metode deskriptif yang melibatkan 50 orang. Sampel berupa serum diuji menggunakan metode Immunochromatographic Test (ICT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96% sampel memiliki hasil HBsAg non-reaktif (-), sementara 4% menunjukkan hasil HBsAg positif. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dilakukan dengan populasi sampel yang lebih besar serta dilanjutkan dengan pemeriksaan deteksi anti-HBsAg guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai status infeksi Hepatitis B.</p> Komang Juwita Endrawati, Anak Agung Bulan Ginitri, Ni Ketut Lyra Sakhya Melani Copyright (c) 2025 Komang Juwita Endrawati, Anak Agung Bulan Ginitri, Ni Ketut Lyra Sakhya Melani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/251 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Sablon di Wilayah Denpasar Selatan https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/320 <p>Keluhan Low Back Pain (LBP) pada pekerja sablon di Wilayah Denpasar Selatan menjadi masalah yang signifikan karena dapat menurunkan produktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan keluhan LBP pada pekerja sablon di Wilayah Denpasar selatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Teknik perhitungan sampel penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu accidental sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 56 orang. Data keluhan LBP dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner The Pain and Distress Scale (William J. K Zung) dan untuk penilaian sikap kerja menggunakan REBA. Analisi yang digunakan pada penelitian ini menggunkaan uji regresi logistik sederhana untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel dan uji regresi logistik berganda untuk mengetahui variabel manakah yang paling berhubungan dengan LBP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja sablon di Wilayah Denpasar Selatan mengalami keluhan LBP dengan kategori sedang (76,79%). Keluhan LBP pada frekuensi selalu terbanyak yaitu pada saat pekerja sedang melakukan aktivitas pekerjaan (67,86%). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap keluhan LBP pada pekerja sablon adalah usia dengan p-value=0,005 (OR=10,26; 95%CI= 2,01-52,50), status gizi dengan p-value=0,048 (OR=3,69; 95%CI=1,01- 13,45), dan sikap kerja dengan p-value=0,038 (OR=9,49; 95%CI=1,13-79,69). Usia menjadi faktor yang paling dominan menyebabkan keluhan LBP. Dengan demikian, perlu adanya kerjasama antarpihak untuk mengedukasi masyarakat terkait faktor risiko keluhan LBP pada industri sablon serta bagi pemilik usaha sablon diharapkan dapat memperhatikan usia dan durasi kerja perhari.</p> Adi Saputra, Galoh Alberta Ganesa Putri Copyright (c) 2025 Adi Saputra, Galoh Alberta Ganesa Putri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/320 Thu, 03 Apr 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Job Satisfacion dan Turnover Intention Pegawai Rumah Sakit X https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/397 <p>Turnover rate di rumah sakit masih menjadi permasalahan global. RS X yang baru berdiri 2 tahun menghadapi permasalahan kepegawaian dengan 64 pegawai resign (2018-Maret 2019), rekruitmen terbentur PP Nomor 49 Tahun 2018, lowongan CPNS RS pesaing terbuka lebar, dan tidak ada pinalti resign. Penelitian bertujuan mengeksplorasi job satisfaction dan turnover intention serta mengukur hubungannya. Penelitian analitik dengan rancangan studi kasus dilakukan Juni 2019 pada 198 responden menggunakan stratified random sampling berdasarkan tingkat pendidikan. Kriteria inklusi: pegawai terikat perjanjian kerja minimal 1 tahun dengan masa kerja minimal 9 bulan. Kriteria eksklusi: jabatan struktural direksi hingga kepala seksi dan pegawai cuti/sakit. Instrumen: Job Satisfaction Survey (JSS) dan Turnover Intention Scale-6 (TIS-6). asil menunjukkan job satisfaction: dissatisfaction 5%, satisfaction 44%, ambivalent 51%. Dissatisfaction tertinggi pada facet operating conditions (36,9%), pay (30,3%), dan communication (25,8%). High turnover intention 26%, low turnover intention 74%. Uji Spearman's Rank Correlation menunjukkan koefisien -0,440 (p=0,000). Terdapat hubungan signifikan antara job satisfaction dengan turnover intention, namun kepuasan kerja tidak menjamin pegawai tidak resign. Faktor lain seperti kepastian status kepegawaian menjadi kunci keputusan turnover. RS X perlu memperbaiki operating conditions, pay, dan communication; menyederhanakan administratif; mengevaluasi sistem remunerasi; meningkatkan komunikasi organisasi; dan memberikan kepastian status kepegawaian melalui pengangkatan ASN.</p> Meirina Mulia Wardan, Adreasta Meliala Copyright (c) 2025 Meirina Mulia Wardan, Adreasta Meliala https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/397 Fri, 03 Oct 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Kadar Asam Laktat dengan Derajat Nyeri Low Back Pain pada Pemanen Sawit PT Tasmapuja Kabupaten Kampar Tahun 2024 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/289 <p>Penelitian ini mengkaji apakah terdapat hubungan antara kadar asam laktat dan derajat nyeri low back pain (LBP) pada pemanen sawit di PT Tasmapuja, Kabupaten Kampar tahun 2024. Permasalahan ini penting mengingat LBP yang dialami pekerja dapat mempengaruhi keselamatan kerja dan produktivitas, terutama pada aktivitas fisik berat yang menyebabkan akumulasi asam laktat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kadar asam laktat dengan <em>low back pain </em>pada pemanen sawit di PT. Tasma Puja Kabupaten Kampar tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik observasional, rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang diuji secara statistik dengan menggunakan uji spearman. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan diperoleh <em>p-value </em>= 0,000, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kadar asam laktat dengan derajat nyeri LBP pada pemanen sawit di PT. Tasma Puja. Uji Spearman menunjukkan terdapat hubungan antara kadar asam laktat dengan derajat LBP pada pemanen sawit PT. Tasma Puja Kabupaten Kampar tahun 2024 (p-value 0,000; r 0,649) dengan kekuatan hubungan positif kuat.</p> Yuharika Pratiwi, Nova Melinda Copyright (c) 2025 Yuharika Pratiwi, Nova Melinda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/289 Tue, 25 Feb 2025 00:00:00 +0000 An Exploratory Study of the Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia Among the Elderly in Kelating Village, Tabanan Regency https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/368 <p><em>Hypercholesterolemia, characterized by elevated levels of LDL, triglycerides, and total cholesterol, is a common but often undetected condition among the elderly. In Indonesia, the prevalence of hypercholesterolemia in individuals aged 65–74 is reported at 38.2%. Early detection is critical to prevent severe complications. Dietary habits and physical inactivity, particularly in populations such as the Segara Santhi elderly group in Kerambitan Village, Tabanan—who have a history of pork consumption and low physical activity—may increase vulnerability to this condition. This preliminary cross-sectional study aimed to explore the prevalence and potential risk factors associated with hypercholesterolemia among elderly individuals in the Segara Santhi group. Using purposive random sampling, 30 elderly participants were selected. Fasting total blood cholesterol levels were measured after an 8-hour fast. Data were analyzed and presented descriptively and in tabular form. A total of 16 participants (51.6%) had total cholesterol levels &gt;200 mg/dL, with a higher proportion observed in elderly women. No statistically significant associations (P&gt;0.05) were found between hypercholesterolemia and gender, age, blood pressure, or fasting blood glucose. However, a significant relationship was identified between hypercholesterolemia and uric acid levels (P&lt;0.05). As a preliminary study, these findings suggest a high prevalence of hypercholesterolemia in this elderly population and indicate a possible link with uric acid levels. Further research with a larger sample size is needed to validate these results and better understand associated risk factors.</em></p> AA Intan Pramesti, Premayani Sidemen, I Made Suma Wirawan, Kadek Nova Adi Putra, Indry Agatha R. P Copyright (c) 2025 AA Intan Pramesti, Premayani Sidemen, I Made Suma Wirawan, Kadek Nova Adi Putra, Indry Agatha R. P https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/368 Sat, 24 May 2025 00:00:00 +0000 Analisa Pengaruh Karakteristik Pasien terhadap Hasil Calsium Score pada Pemeriksaan CT Scan Cardiac di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/228 <p>Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di dunia, dan salah satu cara untuk mendeteksi risiko PJK adalah melalui pemeriksaan Calcium Score menggunakan CT Scan Cardiac. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pasien terhadap hasil Calcium Score pada pemeriksaan CT Scan Cardiac di Rumah Sakit Arifin Achmad, Pekanbaru, Provinsi Riau. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional. Sampel penelitian terdiri dari 19 pasien yang menjalani pemeriksaan CT Scan Cardiac di Rumah Sakit Arifin Achmad. Data yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, dan berat badan pasien. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Mann-Whitney dan uji Friedman untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan antara karakteristik pasien dan hasil Calcium Score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara karakteristik pasien, seperti jenis kelamin, usia, dan berat badan, terhadap hasil Calcium Score pada pemeriksaan CT Scan Cardiac. Nilai p (sig) yang lebih besar dari 0,05 untuk semua variabel yang diuji menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak mempengaruhi hasil Calcium Score. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa karakteristik pasien yang biasa digunakan sebagai indikator risiko tidak selalu berpengaruh signifikan terhadap hasil pemeriksaan Calcium Score, dan pentingnya mempertimbangkan faktor lain dalam penentuan diagnosis dan pencegahan penyakit jantung koroner.</p> Febri Yoga Syahputra Copyright (c) 2025 Febri Yoga Syahputra https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/228 Tue, 25 Feb 2025 00:00:00 +0000 Penatalaksanaan Hiperurisemia, Dislipidemia dan Obesitas Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/314 <p>Hiperurisemia merupakan suatu kondisi di mana kadar asam urat terlampaui dalam tubuh. Jika tidak segera diobati, hiperemia dapat menyebabkan pembentukan kristal gout, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. Dislipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan kadar kolesterol, LDL, HDL, dan trigliserida, yang tidak normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat atau gangguan genetik. Dislipidemia sering berubah hanya ketika komplikasi seperti stroke atau serangan jantung terjadi. Obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan penyerapan energi (asupan energi), dan energi digunakan untuk waktu yang lama (pengeluaran energi). Laporan kasus ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut peran dokter umum untuk mencegah dan mengurangi komplikasi dari tiga jenis penyakit, termasuk batu ginjal, garis keturunan, serangan jantung dan penyakit metabolisme lainnya. Kedokteran keluarga memainkan peran penting dalam deteksi, pencegahan dan manajemen tiga penyakit. Pendekatan kedokteran keluarga menekankan intervensi preventif, pendidikan pasien dan manajemen jangka panjang. Pendekatan ini berharap bahwa pasien dan keluarga mereka akan meningkatkan pentingnya mengelola tiga jenis penyakit..</p> Michael Aquilar Sugianto, Tirta Darmawan Susanto, Shirley Moningkey Copyright (c) 2025 Michael Aquilar Sugianto, Tirta Darmawan Susanto, Shirley Moningkey https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/314 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Relationship Between Leukocyte Esterase and Nitrite in Urine in Patients with Urinary Tract Infections at Suai Referral Hospital Covalima Timor-Leste https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/394 <p>Urinary tract infections (UTIs) represent a significant healthcare concern, particularly among females. Accurate diagnosis is imperative to prevent complications associated with UTIs. The urinalysis procedure, often referred to as dipstick analysis, serves as a preliminary screening test for the identification of UTIs. This analysis typically examines two parameters: leukocyte esterase and nitrite. However, these parameters exhibit varying degrees of sensitivity and specificity in detecting UTIs. This study aims to ascertain the relationship between leukocyte esterase and nitrite in the urine of patients with UTIs. An observational analytical design with a cross-sectional approach was adopted. Samples were randomly selected from a cohort of 50 patients diagnosed with UTIs at Suai Referral Hospital in Covalima, Timor-Leste. Data were analyzed using the chi-square test in SPSS. The results indicated that 80% of UTI patients were leukocyte esterase–positive, while the remaining 20% were negative. Furthermore, 50% were nitrite-positive, and the remaining 50% were negative. Statistical analysis revealed no significant association between the presence of leukocyte esterase and nitrite in the urine of UTI patients (p = 0.480; p &gt; 0.05). Consequently, no statistically significant relationship was identified between leukocyte esterase and nitrite levels in the urine of UTI patients. Therefore, urine dipstick examination should be complemented by more precise methods, such as urine culture, to ensure a more accurate diagnosis.</p> Juvita Da Costa Gomes, Diah Prihatiningsih, Moh. Fairuz Abadi Copyright (c) 2025 Juvita Da Costa Gomes, Diah Prihatiningsih, Moh. Fairuz Abadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/394 Fri, 15 Aug 2025 00:00:00 +0000 Systematic Review: The Effect of Neiguan Acupressure Technique on Nausea and Vomiting in Postoperative Sectio Caesarea Patients with Spinal Anesthesia https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/287 <p>Nausea and vomiting after cesarean section with spinal anesthesia is a common problem that can interfere with patient recovery. The use of the Antigua acupressure technique (P6) as a non-pharmacological therapy shows the potential to reduce these symptoms. This study aims to analyze the effect of the neiguan acupressure technique on nausea and vomiting in postoperative sectio caesarea patients with spinal anesthesia. The method used was a systematic review by analyzing three relevant primary studies from PubMed and Google Scholar databases during the period 2019-2024. Data were collected and evaluated to assess the effectiveness of acupressure in relieving nausea and vomiting. The results showed that the neiguan acupressure technique significantly reduced nausea and vomiting, with measurements taken at hour 6 postoperatively showing p=0.003 and hour 12 p=0.005. All studies analyzed showed positive results regarding the effect of acupressure. The Neiguan acupressure technique is effective in overcoming nausea and vomiting in postoperative cesarean section patients with spinal anesthesia. However, other factors also contribute to changes in nausea and vomiting response, so this technique should be considered as part of a comprehensive therapeutic approach.</p> Halima Aulia Ita Maghfiroh, Aem Ismail Copyright (c) 2025 Halima Aulia Ita Maghfiroh, Aem Ismail https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/287 Thu, 20 Feb 2025 00:00:00 +0000 Treatment Strategies: A Systematic Review of The Advancements of Topical Antibiotics for Impetigo https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/365 <p><em>Impetigo is a highly contagious bacterial skin infection affecting primarily children aged 2–5 years but also other age groups. It is predominantly caused by Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes, with occasional involvement of anaerobic bacteria. Nonbullous impetigo accounts for 70% of cases and presents with characteristic golden-yellow crusting, while bullous impetigo manifests with toxin-induced fragile bullae. Effective management is crucial to address discomfort, cosmetic issues, and prevent complications. Topical antibiotics are first-line treatments for localized infections, while systemic antibiotics are reserved for severe or widespread cases. The increasing prevalence of antibiotic resistance, especially to mupirocin and fusidic acid, highlights the importance of adopting evidence-based treatment for effective strategies.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </em></p> <p><em>Methods: This systematic review adheres to PRISMA 2020 guidelines. Eligible studies from 2014 to 2024 were identified through databases including PubMed, Embase, and Cochrane Library using terms related to impetigo treatment and antibiotic resistance. Studies evaluating the efficacy, safety, and resistance trends of antibiotics and alternative therapies were included. Data were extracted on demographics, interventions, outcomes, and adverse effects. </em></p> <p><em>Results: Emerging treatments, such as ozenoxacin, have shown promising results, offering superior efficacy and safety profiles compared to traditional agents like mupirocin and fusidic acid. Ozenoxacin demonstrated faster bacterial clearance and clinical resolution with minimal resistance development. Resistance to mupirocin and fusidic acid is increasingly concerning, highlighting the need for alternative therapies. Systemic antibiotics, including cephalexin and dicloxacillin, remain crucial for severe cases, but their use requires careful monitoring to mitigate adverse effects.</em></p> <p><em>Discussion: Antibiotic resistance poses a significant challenge in impetigo management. Topical therapies like ozenoxacin represent effective first-line options for localized infections, while systemic antibiotics address severe cases. Public health strategies emphasizing antibiotic stewardship, hygiene education, and accessible healthcare are essential to reduce the global burden of impetigo. Research on head-to-head comparisons of newer and traditional therapies will further refine treatment guidelines.</em></p> <p><em>Conclusion: Advances in impetigo management, particularly the introduction of ozenoxacin, offer effective solutions for localized infections. However, antibiotic resistance trends necessitate ongoing surveillance and research to optimize treatment strategies and improve patient outcomes globally.</em></p> Ghea Aprillia, Ilham Setya Wicaksono Copyright (c) 2025 Ghea Aprillia, Ilham Setya Wicaksono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/365 Thu, 22 May 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Nyeri Epigastrium Pada Penderita Gerd Sindrom Disharmoni Hati Dan Lambung https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/418 <p>Pada era modern ini kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit refluks asam lambung terus meningkat. Prevalensi GERD di dunia sebesar 8-33%. Prevalensi GERD di Indonesia bervariasi berada disekitaran 9,35%. Studi pada kelompok penderita dispesia yang melakukan pemeriksaan endoskopi menunjukan peningkatan prevalensi GERD 53%. GERD merupakan kondisi di mana asam lambung secara berulang naik ke esofagus, sehingga memunculkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, dan nyeri uluhati. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti stres dan pola makan. Penelitan ini bertujuan untunk mengetahui pengaruh terapi akupuntur terhadap nyeri epigastrium pada penderita GERD sindrom disharmoni hati dan lambung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Peneliti menggunakan Desain pre-test dan post-test serta intervensi tanpa terdapat kelompok pembanding dan efektiitas perlakuan diukur dengan membandingkan hasil post-test dengan pre-test. penelitian ini dilaksanakan sejak Mei 2025 hingga Juni 2025 dengan partisipan dengan keluhan nyeri epigastrium pada penderita sindrom disharmoni hati dan lambung di klinik P, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Intervensi terapi dengan penusukan jarum akupuntur selama 6 hari berturut-turut. Rata-rata usia partisipan 33,8 tahun. Dengan status yang bekerja mayoritas sebanyak 23 orang, sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 2 orang. Rata-rata skor skala nyeri sebelum terapi sebesar 7,96 dan rata-rata skor skala nyeri setelah terapi sebesar 2,2. Hasil uji Wilcoxon menunjukan p value 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Uji ukuran dampak dengan r sebesar -0,887 sehingga lebih mendekati -1 memeliki makna efek yang kuat. Pengaruh terapi akupuntur terhadap nyeri epigastrium pada penderita GERD sindrom disharmoni hati dan lambung menunjukan efek yang besar.</p> Akhmad Rofiqi, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril Rosyida, Anis Lupita Ningrum, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Akhmad Rofiqi, Aryaprana Nando, Muslihatin Khuril Rosyida, Anis Lupita Ningrum, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/418 Mon, 13 Oct 2025 00:00:00 +0000 Uji Fenolik Total dan Kapasitas Antioksidan DPPH Ekstrak Daun Singkong (Manihot esculenta) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/175 <p>Singkong merupakan bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi di Indonesia. Daunnya sendiri bisa menjadi berbagai masakan seperti ditumis, direbus ataupun sebagai lalapan. Daun singkong dikatakan dapat membantu beberapa penyakit seperti hipertensi. Daun singkong banyak mengandung mineral seperti Fe, Zn, Mn, Cu, Mg, Ca, K, mengandung protein kasar, β-karoten serta memiliki senyawa aktif flavonoid, fenolik, dan mengandung klorofil yang merupakan antioksidan alami. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bersifat in vitro dan bioassay. Uji in vitro yang dilakukan terdiri dari uji fitokimia, uji kapasitas total antioksidan, uji fenolik total serta uji toksisitas BSLT. Hasil Penelitian menunjukan bahwa didalam kandungan bahwa ekstrak Manihot esculenta positif alkaloid, anthocyanin dan betacyanin, kardioglikosida, coumarin, flavonoid, glikosida, fenol, saponin, steroid, dan tannin. Sedangkan hasil uji fitokimia kuinon, dan terpenoid didapatkan hasil negatif. Kadar fenolik dalam ekstrak daun Manihot esculenta didapatkan 48,87 mgGAE/gr. Hasil uji kapasitas antioksidan DPPH diperoleh IC50 sebesar 285,371 μg/mL. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa daun singkong berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan untuk melawan penyakit akibat oxidative stress, meskipun dengan efektivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan standar antioksidan Trolox.</p> Leonard Lin, Eny Yulianti, F. Ferdinal Copyright (c) 2025 Leonard Lin, Eny Yulianti, F. Ferdinal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/175 Tue, 25 Feb 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Suhu dan Kelembapan Lingkungan dengan Nilai Tekanan Darah Staf Dapur Anggrek Katering https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/312 <p>Prevalensi hipertensi di kalangan dewasa cukup tinggi. Suhu tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Suhu lingkungan erat kaitannya dengan tingkat kelembapan udara. Semakin tinggi suhu lingkungan maka semakin rendah tingkat kelembapan udara di sekitar. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara suhu dan kelembapan lingkungan terhadap tekanan darah pada staf dapur Anggrek Katering. Jenis penelitian deskriftif kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 54 orang yang bekerja sebagai staf dapur anggrek katering. Analisis statistik menggunakan Rank Spearman. Terdapat perbedaan nilai tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja dengan p value 0,0001. Terdapat korelasi sistolik terhadap suhu, memiliki hubungan yang signifikan dan berpola positif, dengan nilai r =0,3167 dan nilai p=0,0385. Pada diastolic dengan suhu memiliki nilai r =-0,142 dan nilai p=0,363 artinya tidak terdapat korelasi, tidak berhubungan secara signifikan dan berpola negatif. Nilai sistolik terhadap kelembapan memiliki nilai r=-0,398 dan nilai p 0,0082 yang artinya terdapat korelasi, memiliki hubungan yang signifikan antara sistolik dengan kelempaban dan berpola negative. Dijumpai nilai korelasi diastolic terhadap kelembapan dengan nilai r =-0,0193 dan nilai p=0,902 yang artinya tidak terdapat korelasi, hubungan yang signifikan dan berpola negatif. Dengan demikian hubungan antara suhu dan kelembapan lingkungan terhadap nilai tekanan darah terhadap staf dapur Anggrek Katering.</p> Susilo Budi Pratama, Nurunnisa Fitria Baroroh, Lukman Faishal Fatarani Copyright (c) 2025 Susilo Budi Pratama, Nurunnisa Fitria Baroroh, Lukman Faishal Fatarani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/312 Thu, 03 Apr 2025 00:00:00 +0000 Analisis Pengaruh Faktor-Faktor yang Menentukan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Smartphone Samsung di Kota Pontianak https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/388 <p>Perkembangan pasar smartphone di Kota Pontianak yang semakin kompetitif mendorong pentingnya pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Persaingan ini mendorong perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti citra merek, kualitas layanan, dan kepercayaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kualitas layanan, dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling sejumlah 150 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, korelasi dan koefisien determinasi serta uji hipotesis berupa uji F dan uji t dengan program SPSS 25. Hasil pengujian menunjukkan citra merek, kualitas layanan dan kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,731 yang menunjukkan pengaruh citra merek, kualitas layanan dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian sebesar 73,10 persen. Temuan ini mengimplikasikan bahwa perusahaan perlu secara konsisten membangun citra merek yang kuat melalui diferensiasi produk dan kampanye pemasaran yang efektif. Di sisi lain, peningkatan kualitas layanan dengan fokus pada kecepatan respon dan kesopanan karyawan menjadi faktor krusial dalam menarik minat konsumen. Selain itu, penguatan kepercayaan konsumen melalui jaminan produk dan layanan purna jual yang transparan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pelaku bisnis dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif di pasar smartphone Pontianak.</p> Andry Lindi Lim Copyright (c) 2025 Andry Lindi Lim https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/388 Wed, 13 Aug 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Terapi Kombinasi Counter Pressure Massage dan Minuman Jahe Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSUD Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/283 <p>Nyeri adalah sebuah fenomena yang identik dengan proses persalinan. Di dunia ada sekitar 85-90% persalinan berlangsung dengan rasa nyeri. Untuk meminimalisir trauma, intensitas nyeri persalinan pada Ibu dapat dikurangi dengan metode nonfarmakologi seperti counter pressure massage dan minuman jahe hangat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Terapi Kombinasi Counter Pressure Massage dan Minuman Jahe Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSUD Kecamatan Mandau Tahun 2024. Metode Penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain one group pretest and posttest. Penelitian dilakukan dari Agustus 2024 – Januari 2025. Populasinya adalah ibu inpartu kala I fase aktif yang melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Kecamatan Mandau dengan jumlah sampel 12 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan lembar observasi selanjutnya dianalisa menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan terapi kombinasi adalah 6 (nyeri sedang) dan sesudah diberikan terapi rata-rata skala nyeri berkurang menjadi 3,4167 (nyeri ringan). Dari hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value &lt; 0,001 (p&lt;0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi kombinasi counter pressure massage dan minuman jahe hangat. Luaran tugas akhir adalah poster. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh terapi kombinasi counter pressure massage dan minuman jahe hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan. Diharapkan terapi kombinasi ini dapat diaplikasikan untuk menurunkan nyeri persalinan.</p> Yana Ceria Amalia, Komaria Susanti, Wira Ekdeni Aifa, Hirza Rahmita Copyright (c) 2025 Yana Ceria Amalia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/283 Mon, 02 Jun 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Kesehatan, Paparan Pestisida dan Lingkungan pada Ibu Balita Stunting yang diberi Pelatihan Pembuatan Puding Daun Kelor https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/361 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas edukasi berbasis workshop terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita tentang stunting dan pentingnya pemberian nutrisi yang seimbang. Melalui intervensi edukatif yang mencakup penyuluhan dan pelatihan pembuatan kudapan berbahan lokal seperti pudding daun kelor, penelitian ini menemukan peningkatan signifikan dalam pengetahuan ibu mengenai gizi yang tepat untuk mencegah stunting. Daun kelor yang kaya akan vitamin A, C, dan protein terbukti menjadi alternatif yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan balita. Penelitian ini juga mengungkapkan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat dan penyimpanan bahan pertanian yang aman, seperti penggunaan pestisida yang tidak mencemari makanan, untuk mengurangi risiko stunting. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pencegahan stunting melalui pendekatan berbasis komunitas, yang dapat diterapkan di wilayah lain dengan prevalensi stunting tinggi. Penelitian ini menyarankan agar upaya pencegahan stunting dapat lebih terintegrasi dengan kebijakan kesehatan masyarakat dan pemberdayaan komunitas.</p> Sabila Nur Afiqqoh, Ragil Setiyabudi Copyright (c) 2025 Sabila Nur Afiqqoh, Ragil Setiyabudi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/361 Wed, 30 Apr 2025 00:00:00 +0000 Prevention of Normal Escherichia Coli Flora Resistance by Using Probiotics in Combination Antibiotic-Induced Mice https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/412 <p><em>The indiscriminate use of broad-spectrum antibiotics can cause gut microbiota dysbiosis and select for resistant bacteria, including commensal Escherichia coli. Probiotics such as Lactobacillus plantarum and Saccharomyces boulardii are believed to restore microbiota balance and prevent antibiotic resistance. This study aimed to evaluate the effectiveness of L. plantarum, S. boulardii, and their combination in preventing antibiotic resistance in commensal E. coli in the intestines of Wistar rats induced with a combination of antibiotics. An experimental post-test control group design was conducted using 25 male Wistar rats divided into five groups: negative control, positive control (antibiotics only), and three treatment groups (antibiotics + L. plantarum, antibiotics + S. boulardii, antibiotics + both). The resistance profile of E. coli from fecal samples was analyzed on days 7 and 14 using the Kirby-Bauer method against ceftazidime, meropenem, ciprofloxacin, gentamicin, and trimethoprim-sulfamethoxazole. Statistical analysis used Independent Sample T-Test (p&lt;0.05). The positive control group showed a significant reduction in antibiotic inhibition zones, indicating increased E. coli resistance. In the L. plantarum (alone or combination) groups, no E. coli growth was found in fecal cultures. The S. boulardii group showed significantly higher antibiotic sensitivity compared to the positive control (p&lt;0.05). Conclusion: Administration of probiotics, particularly L. plantarum and its combination with S. boulardii, was effective in preventing antibiotic resistance in commensal E. coli after induction with broad-spectrum antibiotics in rats. These findings support the use of probiotics as adjuncts to antibiotic therapy to suppress resistance development at the gut microbiota level.</em></p> Fildzah Febriana Iskandar, Etty Fitria Ruliatna, Yuyun Kusnaningrum Copyright (c) 2025 Fildzah Febriana Iskandar, Etty Fitria Ruliatna, Yuyun Kusnaningrum https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/412 Fri, 26 Sep 2025 00:00:00 +0000 Pengobatan Herbal pada Penyakit Psoriasis dan Vitiligo https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/109 <p>Psoriasis dan vitiligo masih menjadi tantangan di bidang dermatologi karena bersifat kronik residif, remisi sempurna dalam terapi sulit dicapai, menyebabkan disabilitas, dan berdampak buruk terhadap kualitas hidup pasien. Karena umumnya digunakan dalam jangka waktu yang panjang, terapi untuk psoriasis dan vitiligo dapat menyebabkan beberapa masalah misalnya efek samping dan biaya pengobatan. Untuk itu terapi alternatif berupa obat herbal diharapkan dapat menjadi pilihan terapi yang efektif dengan efek samping yang lebih sedikit dan biaya yang lebih murah. Namun demikian dibutuhkan uji klinis lebih lanjut dengan penilaian keamanan dan efikasi yang lebih adekuat sebelum menggunakan obat herbal dalam praktik klinis.</p> Rodinda Hutabarat, Githa Rahmayunita Copyright (c) 2025 Rodinda Hutabarat, Githa Rahmayunita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/109 Tue, 10 Jun 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Perilaku Caring dan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Unit Gawat Darurat UPT Puskesmas Batu Putih Kabupaten Berau https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/310 <p>Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perilaku caring dan komunikasi terapeutik yang ditunjukkan oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kedua aspek tersebut dengan tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif dan metode Cross Sectional. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) yang telah menerima perawatan selama lebih dari satu jam, dengan total 101 orang yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring dan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien (nilai p = 0,000 &lt; 0,05), sehingga hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara perilaku caring dan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien di UGD UPT Puskesmas Batu Putih Kabupaten Berau. Oleh karena itu, disarankan agar perawat terus meningkatkan kemampuan dalam menunjukkan sikap caring dan berkomunikasi secara terapeutik, terutama dalam hal memperkenalkan diri kepada pasien sebelum memberikan pelayanan, guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien.</p> Luthfi Achmad Fachrezi, Rizky Setiadi , Abd Kadir Copyright (c) 2025 Luthfi Achmad Fachrezi, Rizky Setiadi , Abd Kadir https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/310 Mon, 02 Jun 2025 00:00:00 +0000 Systematic Review on Hierarchical Culture and Symbolic Violence in Medical Education Environment https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/383 <p><em>The medical education environment is often characterized by a strong hierarchical culture, where power imbalances have the potential to give rise to various forms of symbolic violence that are difficult to detect directly. Symbolic violence within medical education systems can negatively impact the psychological well-being of students and medical staff, as well as disrupt the learning process and professionalism within the institution. The aim of this study is to comprehensively review existing literature regarding the role of hierarchical culture in creating and sustaining symbolic violence in medical education environments, as well as to identify its effects on the well-being and professional development of learners, in order to formulate strategic recommendations for more equitable and supportive structural changes. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) method to examine in depth the culture of hierarchy and symbolic violence in medical education. SLR was conducted systematically and transparently to identify, assess and synthesize relevant scientific evidence, while assessing the quality of the findings to gain a comprehensive understanding. Data were collected through documentation techniques on scientific literature and documents, enabling the identification of historical and contextual patterns of symbolic violence. The results of the systematic review indicate that the entrenched hierarchical culture in medical education often triggers subtle yet significant symbolic violence. This symbolic violence emerges through hidden mechanisms of domination, such as language, attitudes, and social norms that position certain parties as morally, ethically, and professionally superior. The most commonly reported negative impacts include psychological pressure, decreased motivation to learn, and the creation of an academic environment that is unconducive to the development of competencies and the well-being of medical students. </em></p> Iddo Posangi Copyright (c) 2025 Iddo Posangi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/383 Wed, 09 Jul 2025 00:00:00 +0000 Dermatitis Kontak Iritan dengan Infeksi Sekunder Bakteri https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/281 <p>Dermatitis Kontak Iritan (DKI) merupakan peradangan kulit yang disebabkan oleh pajanan bahan yang bersifat iritan dan terjadi akibat reaksi non imunologi. Salah satu bagian tubuh yang sering terkena DKI yaitu tangan. Kelainan kulit tergantung sifat bahan iritan. Pada gejala akut ditimbulkan oleh iritan kuat, sedangkan gejala kronis timbul karena iritan lemah (air, bahan pelarut, deterjen, dan sabun). Infeksi sekunder bakteri terjadi ketika integritas kulit mengalami kerusakan dan imun lokal mengalami perubahan akibat penyakit kulit primer yang diikuti oleh infeksi bakteri. Dilaporkan sebuah kasus, pasien seorang wanita berusia 43 tahun, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT), datang dengan keluhan bercak merah dengan luka bernanah pada jari tengah dan telapak tangan kanan dan kiri yang disertai rasa nyeri, perih, gatal, dan kulit terkelupas yang semakin memberat sejak 3 minggu SMRS. Keluhan saat ini muncul sejak 2 bulan SMRS dengan kelainan pada kulit yang sudah terinfeksi ditandai dengan adanya nanah. Pertama kali pasien mengalami hal serupa, yaitu tahun 2007. Keluhan selalu muncul sesudah pasien kontak dengan sabun cuci piring dan deterjen. Pasien membeli salep bethametasone, namun tidak perbaikan seperti biasanya. Riwayat alergi disangkal, pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi, dan riwayat keluarga dengan keluhan serupa yaitu ayah pasien. DKI didiagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada kasus ini pasien diedukasi untuk menghindari pajanan bahan iritan dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan. Selain itu, diberikan racikan clobetasol propionate cream 0.05% dan salicylic acid 3% 2x/hari, emolien 2x/hari, amoxicillin clavulanate 625 mg 3x/hari per oral, cetirizine 10mg 1x/hari per oral, dan amlodipine 5mg 1x/hari.</p> Indah Pramesti, Lusiana Lusiana, Hadi Firmansyah Sidiq Copyright (c) 2025 Indah Pramesti, Lusiana, Hadi Firmansyah Sidiq https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/281 Thu, 27 Feb 2025 00:00:00 +0000 Association Between Body Roundness Index (BRI) and Waist-To-Height Ratio (WHTR) to Blood Glucose Levels Among Office Workers in Jakarta https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/359 <p>Despite the absence of a statistically significant association between Body Roundness Index (BRI) and Waist-to-Height Ratio (WHtR) with blood glucose levels, this study underscores the practical value of both anthropometric indices as early screening tools for diabetes risk among office workers. The high proportion of participants classified as at risk—64.6% by BRI and 80% by WHtR—indicates a notable prevalence of central obesity, which is a well-established precursor to insulin resistance and hyperglycemia. In workplace health promotion programs, particularly within sedentary environments such as offices, simple, low-cost, and non-invasive tools like BRI and WHtR can facilitate routine screening for metabolic risks. These tools allow health practitioners and occupational health units to identify individuals with increased cardiometabolic risk and recommend timely lifestyle interventions, such as structured physical activity, dietary modifications, and regular glucose monitoring. Moreover, WHtR, which showed a higher sensitivity in this population, may serve as a more practical parameter for large-scale screenings. Given their ease of use and predictive potential, incorporating BRI and WHtR into employee health assessments may significantly enhance early detection and prevention efforts for diabetes mellitus. Future studies could explore their longitudinal predictive accuracy and integration into digital health platforms for continuous monitoring in workplace settings.</p> Novia Angelina Zuraidy, Vetinly Vetinly, Yunisa Astiarani Copyright (c) 2025 Novia Angelina Zuraidy, Vetinly, Yunisa Astiarani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/359 Sat, 26 Apr 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Seksual Remaja: Kajian Cross Sectional Di Kota Semarang https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/407 <p>remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap perilaku seksual berisiko akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi. Perilaku seksual yang tidak sehat pada remaja dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, perilaku seksual, serta hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seksual pada remaja di SMP Eka Sakti Banyumanik Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 56 siswa dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan sebelum dan sesudah intervensi edukasi berupa video animasi. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman Rho. Sebelum intervensi, mayoritas responden memiliki pengetahuan tingkat sedang (71,4%) dan menunjukkan perilaku seksual kurang aman (51,8%). Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan dengan perilaku seksual (p = 0,000; r = 0,845). Rata-rata nilai pengetahuan meningkat dari 75,54 menjadi 97,86 setelah intervensi, dengan hasil uji paired sampel T test menunjukkan nilai p = 0,000. Terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pengetahuan dan perilaku seksual remaja. Edukasi melalui media video animasi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Intervensi edukatif yang berkelanjutan sangat penting untuk membentuk perilaku seksual yang sehat pada remaja.</p> Gharini Sumbaga Narhadina, Wahyu Gito Putro, Dieska Laudza Afiah Copyright (c) 2025 Gharini Sumbaga Narhadina, Wahyu Gito Putro, Dieska Laudza Afiah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/407 Tue, 18 Nov 2025 00:00:00 +0000 Analisis Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Blud Puskesmas Kaliorang Kutai Timur https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/308 <p>Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia dengan kecenderungan kasus yang meningkt. Faktor risiko kondisi lingkungan dan sosial memperburuk penyebaran. Tujuan dari studi ini menganalisis determinan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kaliorang Kutai Timur Tahun 2021-2022. Penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain kasus kontrol, berfokus pada hubungan faktor risiko dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian melibatkan sampel kasus DBD dan kontrol tidak menderita DBD, dengan 60 responden dari tujuh desa. Data diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat untuk mengidentifikasi hubungan dan pengaruh faktor risiko breeding place, resting place, tindakan 4M, dan kepadatan penduduk terhadap kejadian DBD. Responden tempat berkembang biak nyamuk yang berisiko memiliki OR 8.636, menunjukkan risiko 8 kali lebih besar terkena DBD dibandingkan dengan tidak berisiko, tempat istirahat nyamuk berisiko memiliki OR sebesar 4.000, berarti risiko 4 kali lebih besar dibandingkan dengan menjaga kebersihan tempat istirahat, Tindakan 4M tidak menunjukkan perbedaan risiko (OR = 1.000), menandakan tidak ada hubungan signifikan antara penerapan Tindakan 4M dengan kejadian DBD. Analisis menemukan hubungan signifikan antara kebersihan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD; tempat yang tidak terjaga kebersihannya meningkatkan risiko DBD hingga 8 kali. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara keberadaan breeding place, resting place, dan kepadatan penduduk dengan kejadian DBD, di mana breeding place meningkatkan risiko DBD hingga 10,183 kali, sementara tindakan 4M tidak berhubungan signifikan. Hasil penelitian ini diharapkan membantu Puskesmas Kaliorang menyusun strategi penanggulangan DBD.</p> Brigita Win Erwina, Irfansyah Baharuddin Pakki, Johanes Ike Anggraeni G Copyright (c) 2025 Brigita Win Erwina, Irfansyah Baharuddin Pakki, Johanes Ike Anggraeni G https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/308 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000 Edukasi Pemulasaraan Jenazah ODHA sebagai Aksi Sosial Mengikis Stigma melalui Pelibatan Komunitas ODHA dan Non-ODHA https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/380 <p><em>Latar belakang: Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih kuat di masyarakat, bahkan setelah kematian. Salah satu bentuk stigma yang persisten adalah ketakutan berlebihan terhadap penularan HIV dari jenazah ODHA, yang berdampak pada perlakuan diskriminatif dalam proses pemulasaraan. Padahal, secara ilmiah HIV tidak dapat bertahan lama setelah kematian dan tidak menular melalui sentuhan biasa. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta, khususnya ODHA, mengenai prosedur pemulasaraan jenazah yang aman, serta mengurangi stigma melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Metode: Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk edukasi interaktif pada 29 peserta (18 ODHA dan 11 non-ODHA) menggunakan media audiovisual dan praktik langsung. Efektivitas kegiatan dievaluasi melalui pre-test dan post-test pada kelompok ODHA, dan dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Terdapat peningkatan skor pengetahuan secara signifikan dari pre-test (mean = 4,44) ke post-test (mean = 5,22) dengan hasil uji t(17) = 4,08; p = 0,00078. Motivasi peserta beragam, didominasi oleh solidaritas, keingintahuan, dan dorongan religius. Partisipasi aktif menunjukkan efektivitas pendekatan yang digunakan. Kesimpulan: Edukasi pemulasaraan jenazah ODHA terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan mengurangi stigma berbasis miskonsepsi. Program ini relevan untuk direplikasi secara lebih luas dalam rangka membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berbasis empati terhadap ODHA.</em></p> Eri Dian Maharsi, Maya Trisiswati, Feryal Basbeth, M. Arsyad Copyright (c) 2025 Eri Dian Maharsi, Maya Trisiswati, Feryal Basbeth, M. Arsyad https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/380 Wed, 17 Sep 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pencegahan Virus Leptospirosis pada Kelompok Petani https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/279 <p>Leptospirosis penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Di Indonesia sebanyak 1.408 kasus dengan 139 kematian, di Yogyakarata terdapat 86 kasus dan 10 kematian pada 2023. Pedukuhan Jipangan terdapat 5 kasus dan 2 kematian. Dukungan keluarga sangat penting bagi petani, minimnya perhatian atau motivasi dalam menyediakan peralatan pelindung diri, serta rendahnya pengetahuan individu tentang perilaku pencegahan leptospirosis dapat mempengaruhi perilaku yang buruk. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan virus leptospirosis pada kelompok Petani di Pedukuhan Jipangan Bantul. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Deskriptif Kolerasi menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kelompok petani di Pedukuhan Jipangan, sampel diambil dengan teknik total Sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan perilaku pencegahan. Teknik analisis data menggunakan uji non-parametrik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menerima dukungan keluarga yang baik sebanyak 19 orang (63,3%), sementara perilaku pencegahan leptospirosis yang baik ditemukan pada 26 responden (86,7%). Berdasarkan hasil uji Chi-square, diperoleh nilai p = 0,019 yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dan perilaku pencegahan leptospirosis pada kelompok petani di Pedukuhan Jipangan, Bangunjiwo, Bantul. Temuan ini menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat antara tingkat dukungan keluarga dan penerapan perilaku pencegahan. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar keluarga meningkatkan dukungan, terutama dalam bentuk dukungan instrumental, guna memperkuat upaya pencegahan leptospirosis.</p> Arum Wahyudiyanti, Yuli Isnaeni, Suryani Suryani Copyright (c) 2025 Arum Wahyudiyanti, Yuli Isnaeni, Suryani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/279 Wed, 26 Feb 2025 00:00:00 +0000 Wanita pada Kehamilan 31 Minggu dengan Sindrom HELLP: Laporan Kasus https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/357 <p>Sindrom hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet (HELLP) adalah gangguan multisistem yang ditandai dengan hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombositopenia. Sindrom ini telah diketahui sebagai komplikasi dan progresivitas dari preeklamsia berat atau eklampsia. Beberapa faktor risiko yang telah diidentifikasi antara lain primigravida, mola hidatidosa, gemelli, diabetes melitus, usia terlalu muda atau terlalu tua, riwayat preeklamsia, penyakit ginjal, riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau kehamilan sebelumnya, dan obesitas. Kami melaporkan seorang wanita berusia 28 tahun, G2P1A0, hamil 31 minggu yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Wongsonegoro dengan kejang dan kehilangan kesadaran. Saat masuk, pasien ini juga mengalami hipertensi, trombositopenia, peningkatan enzim hati, penurunan fungsi ginjal, dan proteinuria. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran klinis dan manajemen mengenai sindrom HELLP dan gangguan ginjal akut pada kehamilan 31 minggu. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sindrom HELLP dan gangguan ginjal akut terjadi akibat kurangnya deteksi dan pengobatan secara dini. Sehingga, operasi caesar dilakukan setelah stabilisasi kondisi ibu dan pematangan paru-paru janin. Kondisi bayi setelah dilahirkan ditemukan memiliki berat badan lahir sangat rendah dengan asfiksia berat. Baik ibu dan bayi dipulangkan dengan kondisi yang telah membaik.</p> Rayhan Al-ghifari Iridansyah Siregar, Evander Antonio Binui, Bernice Helsa Kurniawati, Elsa Evalyn, Cipta Pramana Copyright (c) 2025 Rayhan Al-ghifari Iridansyah Siregar, Evander Antonio Binui, Bernice Helsa Kurniawati, Elsa Evalyn, Cipta Pramana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/357 Sat, 17 May 2025 00:00:00 +0000 Studi Literatur Sistematis: Efektivitas Omega 3 terhadap Mata Kering Setelah Prosedur Bedah Refraktif https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/405 <p><em>Mata kering adalah gangguan multifaktorial kronis yang ditandai dengan peradangan permukaan mata dan produksi air mata yang tidak memadai serta merupakan komplikasi paling umum yang diamati setelah operasi refraktif. Konsumsi omega 3 telah terbukti meningkatkan kepadatan sel goblet, potensi regenerasi saraf dan aktivitas antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas suplementasi omega 3 dalam mengurangi tanda dan gejala mata kering setelah operasi bedah refraktif. Protokol PRISMA dilakukan dalam penelitian ini, yang melibatkan basis data PubMed, ScienceDirect, Springer, ProQuest, Cochrane Library, dan Nature Portfolio yang diterbitkan hingga Agustus 2025. Kriteria inklusi penelitian ini adalah Pasien sindrom mata kering yang diakibatkan oleh operasi bedah refraktiv (lasik atau operasi katarak) dan diterapi dengan Omega 3. Ekstraksi data dan penilaian risiko bias dilakukan menggunakan kriteria dari Cochrane Risk of Bias 2 (RoB 2) dan Joanna Briggs Institute (JBI). Dari 110 artikel yang disaring, empat studi memenuhi kriteria kelayakan, terdiri dari tiga RCT dan satu studi kohort (total n=239). Suplementasi omega-3 memperbaiki gejala subjektif (OSDI, DEQ) dan stabilitas film air mata (TBUT, osmolaritas). Hasil Schirmer bervariasi, menunjukkan bahwa omega-3 lebih mempengaruhi kualitas film air mata daripada kuantitas air mata. Suplementasi omega-3 terbukti aman dan bermanfaat sebagai terapi adjuvan pada pasien dengan mata kering pasca operasi bedah refraktif. Formulasi rTG tampak memberikan hasil lebih baik karena bioavailabilitasnya yang lebih tinggi. </em></p> Devita Prima Nurmasari, Latifa Sary Copyright (c) 2025 Devita Prima Nurmasari, Latifa Sary https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/405 Thu, 18 Sep 2025 00:00:00 +0000 The Impact of COVID-19 Pandemic on Doctors Lives: A Qualitative Study In Cirebon City, Indonesia https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/303 <p>Background: The COVID-19 pandemic makes huge changes in human life, including doctors as frontliners in handling the COVID-19 patients. Studies about the impact of the COVID-19 pandemic on doctor lives are still limited. Objective: To understand and explore doctor experiences as the impact of COVID-19 pandemic to their lives. Methods: This study was a Qualitative study with phenomenology approach. It was carried out on doctors who worked in Cirebon City, Indonesia. Data was collected from 9 May 2020 to 25 May 2020 (almost 2 months after the Indonesian government declared COVID-19 as a national disaster). This study used purposive sampling technique and the number of samples was determined by snowball sampling. Data was collected through recorded in-depth interviews with participants agreement. The interview transcripts were analyzed using Colaizzi's method. The data validation was done through researchers' internal discussions and returning descriptions to participants. Results: There were 6 doctors (3 general practitioners, 1 pulmonologist, 1 internist and 1 cardiologist) participated in this study. The participants were 26-36 years old, mostly women (66.67%), married (66.67%) and lived with family members at home. All of participants were moslem. The workplaces of participants varied, including private practice, primary health care, clinic and hospital with 3-12 years of experience. Based on data analysis, there were 6 emergent themes (psychological effects, changes in social interaction, family bonding, finding and sharing information, hopes, and a meaningful Ramadan as a strength to fight). Conclusions: The COVID-19 pandemic affects the doctor lives in several aspects, including psychological, changes in social interaction, family bonding and religious aspects. Pulmonologist experiences a greater impact compared to other doctors. We recommend that doctors are given psychological assistance and support so they can adapt to life changes in this pandemic. Further researchs to explore the impact of the COVID-19 pandemic on elderly doctors are needed.</p> Witri Pratiwi, Yogi Puji Rachmawan Copyright (c) 2025 Witri Pratiwi, Yogi Puji Rachmawan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/303 Fri, 28 Mar 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Penundaan Waktu Pemeriksaan Sputum Menggunakan Genexpert Pada Pasien Tuberkulosis Di Hospital Referal Suai Covalima Timor-Leste https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/377 <p>Tuberkulosis merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan menggunakan Genexpert memungkinkan deteksi cepat bakteri mycobacterium tuberculosis serta resistensinya terhadap rifampisin, penundaan pemeriksaan sputum akibat faktor logistik dapat mempengaruhi hasil diagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sputum menggunakan Genexpert pada pasien tuberkulosis. Penelitian ini merupakan studi pra-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 6 pasien tuberkulosis yang menjalani pemeriksaan sputum di Hospital Referal Suai, Timor-Leste. Sputum diperiksa secara langsung serta setelah penundaan selama 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam dalam suhu 2-8°C. Analisis data dilakukan menggunakan uji oneway anova dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan sputum yang dilakukan segera menghasilkan 50,0% mycobacterium tuberculosis detected low, sedangkan setelah penundaan 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam, hasil mycobacterium tuberclosis detected low bertahan di angka 66,7%. Uji oneway anova menunjukkan nilai Asymp. Sig. 0,797 (p&gt;0,05), yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan akibat penundaan pemeriksaan sputum terhadap hasil Genexpert. Penundaan pemeriksaan sputum hingga 3x24 jam dalam suhu 2-8°C tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil deteksi mycobacterim tuberculosis menggunakan Genexpert.disarankan untuk melakukan pemeriksaan secepat mungkin guna menghindari kemungkinan perubahan kualitas sampel akibat faktor eksternal.</p> Bernadete Noronha Mendonca, Moh. Fairuz abadi, Puspita Yanti Copyright (c) 2025 Bernadete Noronha Mendonca, Moh. Fairuz abadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/377 Tue, 23 Sep 2025 00:00:00 +0000 Koreksi Posisi Menyusui dan Pelekatan di Payudara pada Bayi dengan Kenaikan Berat Badan Kurang dengan Ankyloglossia https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/275 <p>ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi, dan menyusui adalah intervensi penting untuk menurunkan angka kematian pada bayi dan anak di bawah usia lima tahun. Masalah dalam menyusui, terutama posisi yang kurang tepat pada hari-hari awal setelah melahirkan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada bayi, masalah pada payudara ibu, serta penyapihan dini. Seorang Ibu berusia 28 tahun datang ke poliklinik laktasi bersama bayi usia 16 hari, dengan keluhan payudara lecet, produksi ASI sedikit, berat badan bayi kurang, sering terlepas saat menyusu di payudara dan rewel setiap habis menyusu dari payudara. Bayi laki-laki, anak pertama, lahir melalui sectio caesarea, tanggal 28 Agustus 2024, cukup bulan, berat badan lahir 3700 gram, minum dengan hanya menyusu dari payudara, tidak ada komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh konsultan laktasi, ditemukan BB usia 16 hari 3310 gram, turun 10.5% dari BB lahir. Pemeriksaan oral bayi, terdapat lingual frenulum. Pemeriksaan payudara Ibu, ditemukan lecet pada puting mammae kanan dan kiri arah jam 11. Setelah dilakukan manajemen laktasi dengan koreksi posisi menyusui dan pelekatan mulut bayi pada payudara, BB bayi naik sesuai dengan target yang diharapkan dan Ibu merasa nyaman selama sesi menyusui. Dukungan, bantuan, dan dorongan sangat diperlukan bagi setiap ibu, terutama primipara, untuk mendukung keberhasilan proses menyusui dan mencegah masalah di masa mendatang. Selain itu, penting untuk melakukan observasi selama proses menyusui guna mengevaluasi teknik yang digunakan, mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan menyusui, serta menjadi panduan bagi tenaga kesehatan dalam menentukan intervensi yang tepat.</p> Kadek Dwi Laksemi Copyright (c) 2025 Kadek Dwi Laksemi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/275 Mon, 07 Apr 2025 00:00:00 +0000 Tingkat Kecemasan Orang Tua yang Memiliki Anak Tunagrahita di SLB BC Multahada https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/353 <p><em>Anak tunagrahita memiliki berbagai keterbatasan, baik dalam fungsi intelektual maupun fungsi adaptifnya. Keterbatasan ini membuat orang tua menjadi cemas terhadap masa depan dan tingkat kemandirian anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pada orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB (Sekolah Luar Biasa) BC Multahada. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua (ayah/ibu/wali/pengasuh utama di rumah) yang memiliki anak tunagrahita di SLB BC Multahada dengan jumlah sebanyak 63 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Kuesioner yang digunakan adalah Penn State Worry Questionnaire versi Indonesia yang memiliki nilai validitas, yaitu: 0,75 sampai 0,80; dan nilai reliabilitas 0,88. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif frekuensi dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengah responden mengalami kecemasan sedang diikuti kecemasan ringan. Lalu sebagian kecil mengalami kecemasan berat dan sebagian kecil lagi tidak mengalami kecemasan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kecemasan yang dirasakan orang tua akan berdampak terhadap dirinya maupun anaknya. Apabila kecemasan ini tidak segera ditangani nantinya akan berkembang menjadi lebih buruk. Adapun faktor yang mempengaruhi kecemasan orang tua adalah jenis kelamin, status pekerjaan, usia, pendidikan, derajat tunagrahita, dan usia anak</em></p> Dewi Purwati, Hendrawati Hendrawati, Dyah Setyorini, Nenden Nur Asriyani Maryam, Taty Hernawaty Copyright (c) 2025 Dewi Purwati, Hendrawati Hendrawati, Dyah Setyorini, Nenden Nur Asriyani Maryam, Taty Hernawaty https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/353 Tue, 26 Aug 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes (Xiao Ke) Sindrom Panas Lambung https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/403 <p><em>Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai oleh hiperglikemia akibat kelainan sekresi dan kerja insulin. Menurut American Diabetes Association, DM merupakan kelompok penyakit metabolik yang kompleks. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, diabetes disebut Xiāo Kĕ, yang ditandai dengan peningkatan asupan makanan dan minuman, peningkatan diuresis, penurunan berat badan, serta urin berbau manis. Penyebabnya meliputi kekurangan yin, pola makan yang tidak teratur, dan kegagalan dalam mengatur emosi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes (xiāo kĕ) sindrom panas lambung. Metode: Penelitian menggunakan desain kuantitatif pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test. Subjek penelitian berjumlah 20 orang, diambil secara purposive sampling dari bulan Maret hingga Juni 2025 di Ndalem PUIN Daun Mas, Bekasi, Jawa Barat. Sampel berusia 30-40 tahun dan mendapatkan terapi akupunktur setiap hari selama enam hari, dengan pengukuran kadar gula darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Dari 20 responden, 15 (75%) adalah perempuan dan 5 (25%) laki-laki. Kadar gula darah sebelum intervensi rata-rata 128 mg/dl, sedangkan setelah intervensi turun menjadi rata-rata 106 mg/dl. Uji Paired Sample T-Test menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, yang menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi. Kesimpulan: Terapi akupunktur terbukti efektif dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, dengan penurunan rata-rata sebesar 20.30 mg/dl.</em></p> Rahmawati Rahmawati, Muslihatin Khuril Rosyida, Aryaprana Nando, Franciscus Xaverius Copyright (c) 2025 Rahmawati Rahmawati, Muslihatin Khuril Rosyida, Aryaprana Nando, Franciscus Xaverius https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/403 Tue, 11 Nov 2025 00:00:00 +0000 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Sambong Kabupaten Blora https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/300 <p>Menurut Kemenkes tahun 2020 menampilkan bahwa prevalensi ibu hamil yang menderita kecemasan sekitar 43,3% serta yang menderita kecemasan dalam melawan persalinan terdapat sekitar 48,7%. Tujuan dalam penelitian ini yakni guna mengetahui Selaga Faktor yang Memberi dampak Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Sambong Kabupaten Blora. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sambong Blora. Memakai desain Analitik Korelasi. Populasi penelitian ini yakni ibu hamil TM 3 dengan teknik sampling memakai total sampling yakni 40 ibu hamil TM III. Capaian uji chi-square menampilkan bahwa terdapat pengaruh umur (0,006), pekerjaan (0,019), Pendidikan (0,035), dengan taraf Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Sambong Kab. Blora. Sedangkan paritas (0.477), pendapatan (0,435), pengetahuan (0,798), dan dukungan suami (0,548) tidak terdapat pengaruh paritas dengan taraf kecemasan Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Sambong Kabupaten Blora. Capaian penelitian ini diinginkan bahwa tenaga kesehatan bisa memberikan motivasi dan mempersiapkan ibu hamil TM III untuk mempersiapkan persalinan dan memberi dukungan pada ibu agar tidak terjadinya kecemasan pada ibu hamil TM III.</p> Anita Ratna Dewi, Elisa Ulfiana, Dina Dewi Anggraini Copyright (c) 2025 Anita Ratna Dewi, Elisa Ulfiana, Dina Dewi Anggraini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/300 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0000 Kadar Carcinoembryonic Antigen dan CD4+ pada Pasien Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dilakukan Kemoterapi Carcinoembryonic Antigen and CD4+ Levels in Patients with Non-Small Cell Carcinoma Lung Cancer Before Chemotherapy https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/375 <p>Salah satu kanker dengan tingkat kematian tinggi adalah kanker paru-paru, yang menyumbang rata-rata 13% dari semua kasus kanker yang baru didiagnosis. Antigen karsinoembriogenik (CEA) adalah salah satu penanda yang dapat digunakan untuk penanda prognostik, prediktor kemanjuran untuk Terapi Bertarget atau kemoterapi, dan penanda kekambuhan pasca operasi dan metastasis. Kekebalan antikanker tergantung pada aktivitas dan interaksi sistem kekebalan bawaan dan adaptif. Penanda tumor adalah zat yang dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi akibat kanker. Salah satu penanda tumor yang digunakan adalah antigen karsinoembriogenik (CEA). Cluster Of Differentiation 4 (CD4+) adalah sel polifungsi yang merupakan lengan kedua kekebalan sel T adaptif di sepanjang garis keturunan Cytotoxic Lymphocyte T (CTL). Sel T CD4+ berdiferensiasi menjadi salah satu dari beberapa subtipe fungsional sebagai respons terhadap sinyal yang masuk. Tujuan: Untuk menentukan nilai kadar CEA dan CD4 pada pasien dengan NSCLC. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pengumpulan darah pada pasien dengan NSCLC. Hasil: Sebagian besar pasien kanker paru-paru berusia 41-60 tahun (55%). Sebagian besar pasien NSCLC adalah laki-laki sebanyak 20 orang (100%). Berdasarkan jenis histologi, sebagian besar pasien NSCLC adalah kanker paru-paru tipe adenokarsinoma sebanyak 12 (60%), 7 (35%) kanker paru-paru jenis karsinoma sel skuamosa dan hanya 1 (5%) kanker paru-paru tipe karsinoma sel besar. Kadar CEA pasien NSCLC menunjukkan peningkatan kisaran abnormal 3 sampel (15%), kadar CD4+ pasien NSCLC menunjukkan peningkatan kisaran abnormal 1 sampel (5%).</p> Andry Elisa Beruat, Noni Novisari Soeroso, Setia Putra Tarigan, Putri Chairani Eyanoer Copyright (c) 2025 Andry Elisa Beruat, Noni Novisari Soeroso, Setia Putra Tarigan, Putri Chairani Eyanoer https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/375 Tue, 10 Jun 2025 00:00:00 +0000