Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi Publikasi Indonesia en-US Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) 2775-3077 <p style="font-weight: 400;">Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ul> <li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA).</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li> </ul> Informed consent Pada Pasien Sectio Caesarea dengan Metode Enhanced Recovery After Caesarean Sectio (ERACS) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/94 <p>Hubungan kepercayaan antara dokter dan pasien terjalin melalui <em>informed consent</em> yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, yang memungkinkan pasien untuk memberikan persetujuan terhadap tindakan medis seperti prosedur <em>Sectio Caesarea</em>. Meskipun metode ERACS menjanjikan keuntungan seperti pengurangan nyeri pasca operasi dan pemulihan yang lebih cepat, persepsi yang berbeda masih ada antara pasien dan dokter mengenai efektivitasnya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian normatif. Penelitian hukum ini dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya pemberian informasi yang jelas mengenai tujuan dan manfaat tindakan <em>Sectio Caesarea</em> dengan menggunakan metode ERACS melalui <em>informed consent</em> agar dapat menyamakan persepsi antara dokter dengan pasien dalam hubungan perjanjian teraupetik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan <em>informed consent</em> memerlukan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien, dengan tujuan memberikan informasi yang cukup agar pasien dapat membuat keputusan terinformasi tentang terapi yang akan dijalani. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya <em>informed consent</em> dalam praktik kedokteran, serta perlunya regulasi yang lebih tegas untuk menjamin pemenuhan hak pasien dan mengurangi risiko malpraktek.</p> Eduardus Raditya Kusuma Putra Copyright (c) 2024 Eduardus Raditya Kusuma Putra https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-05 2024-03-05 6 02 516 530 10.59141/jsi.v6i02.94 Pengaruh Suplementasi Omega-3 Terhadap Luaran Klinis Pasien Stroke Iskemik: Tinjauan Literatur https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/92 <p>Stroke merupakan masalah kesehatan global yang signifikan dan kedua tertinggi dalam penyebab kematian dan disabilitas. Konsumsi ikan yang tinggi, kaya akan omega-3, dapat memberikan perlindungan terhadap stroke melalui penurunan tekanan darah, penekanan stres oksidatif dan inflamasi, serta perbaikan fungsi vaskuler, meskipun bukti klinis pada manusia masih terbatas. Tinjauan literatur ini disusun untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengaruh suplementasi omega-3 terhadap keluaran klinis pasien stroke iskemik. Pencarian literatur sesuai kata kunci dilakukan pada database PubMed, Scopus, dan Cochrane. Dua buah artikel berupa penelitian <em>Randomized Controlled Trial</em> (RCT) dan <em>systematic review of </em>RCT memenuhi kriteria eligibilitas dan dilakukan peninjauan lebih lanjut. Tinjauan terhadap kedua artikel menunjukkan bahwa suplementasi omega-3 pada pasien stroke iskemik dapat menurunkan risiko keterbatasan fungsional dan disabilitas fisis, namun tidak berpengaruh terhadap kematian dan kualitas hidup. Perbedaan hasil juga diperoleh pada pemantauan jangka pendek dan jangka panjang. Suplementasi omega-3 pada pasien stroke iskemik dapat menurunkan risiko keterbatasan fungsional dan disabilitas fisis, namun tidak berpengaruh terhadap risiko kematian dan kualitas hidup. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk merekomendasikan suplemen omega-3 pada pasien stroke iskemik.</p> Dini Fadhilah Yohannessa Wulandari Copyright (c) 2024 Dini Fadhilah, Yohannessa Wulandari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 422 430 10.59141/jsi.v6i02.92 Gambaran Penggunaan KB Pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Weru Tahun 2023 https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/114 <p>Pertumbuhan populasi yang tinggi akan mengganggu kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi angka kelahiran. Upaya untuk mengurangi tingkat kelahiran perlu ditingkatkan, salah satunya adalah program KB yang dicanangkan pemerintah. Pengguna KB di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan selama 3 tahun berturut-turut, sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian di Kecamatan Weru di Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode diskriptif, yaitu survey menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur di Kecamatan Weru. Tehnik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling, dengan sejumlah 342 orang. Sebanyak 160 WUS tidak mengikuti program KB (43%). Mereka yang tidak ikut KB paling banyak beralasan mereka tidak tahu tentang manfaat KB. Selanjutnya yang mengikuti program KB paling banyak menggunakan metode suntik, yaitu 111 orang (61%). Bidan praktek adalah tempat yang paling dominan WUS bisa mendapatkan KB (52%). pengguna KB sudah memakai alat kontrasepsi selama &gt; 4 bulan paling mendominasi dari pengguna KB dengan durasi yang lebih sebentar. Penulis menyarankan perlu adanya penyuluhan tentang KB dan manfaatnya di Kecamatan Weru.</p> Denny Saptono Fahrurodzi Copyright (c) 2024 Denny Saptono Fahrurodzi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2024-04-23 2024-04-23 6 02 587 592 10.59141/jsi.v6i02.114 The Impact of Obesity on Total Knee Arthroplasty Outcomes: A Systematic Review https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/111 <p>One frequent orthopaedic procedure for treating advanced knee arthritis is total knee arthroplasty, or TKA. Obesity is defined as a body mass index of 30 kg/m2 or greater, and it might have an impact on post-operative problems. Comparing multifactor matched obese and non-obese individuals, we look at the incidence of certain problems, revision rates, and post-TKI care expenses. We predict that patients who are obese will experience worse outcomes than those who are not fat. Obesity was linked to higher rates of medical complications like acute kidney injury, deep vein thrombosis, urinary tract infection, and opioid use, but significantly lower rates of anemia, arrhythmia, cardiac arrest, pneumonia, and transfusion. Surgical complications included wound complications, surgical site infections, need for revision, and higher overall cost of care one year after TKA. Patients who were obese also had far reduced prescription expenditures for treatment. When compared to similar non-obese individuals, the outcomes for obese people were not inherently poorer. However, as obesity is expected to continue rising in prevalence, knowing the problems that might occur after TKA can help inform patients about possible dangers from surgery and direct surgeons in providing care for their patients. Therefore, in order to create new treatments, future research should look at the underlying processes that lead to these issues.</p> Andriessanto Ceelvin Lengkong Copyright (c) 2024 Andriessanto Ceelvin Lengkong https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-25 2024-03-25 6 02 560 568 10.59141/jsi.v6i02.111 Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon nardus) Dan Klorheksidin Terhadap Kekasaran Permukaan https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/107 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun serai (<em>Cymbopogon nardus</em>) 25% dan klorheksidin 0,2% selama 1 tahun (4 hari) dan 2 tahun (8 hari) terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dan desain penelitian yang dilakukan adalah <em>post test only control group design</em>. Sampel yang digunakan adalah resin akrilik polimerisasi panas berukuran 65×10×3,3 mm. Total sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 sampel, jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sebanyak 5 sampel. Sampel direndam dalam akuades, ekstrak daun serai (<em>Cymbopogon nardus</em>) 25%, dan klorheksidin 0,2% selama 4 hari dan 8 hari untuk mensimulasikan pemakaian selama 15 menit sehari selama 1 tahun dan 2 tahun. Sampel kemudian diuji dan dianalisis dengan uji <em>one way </em>ANOVA untuk mengetahui pengaruh perendaman. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam akuades, ekstrak daun serai 25%, dan klorheksidin 0,2% terhadap kekasaran permukaan dengan signifikasi p = 0,0001 (p &lt; 0,05) untuk waktu perendaman 1 tahun (4 hari) dan 2 tahun (8 hari). Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekasaran permukaan RAPP yang direndam dalam ekstrak daun serai (<em>Cymbopogon nardus</em>) 25% menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan klorheksidin 0,2% sehingga ekstrak daun serai (<em>Cymbopogon nardus</em>) 25% dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas selama 2 tahun.</p> Vania Sitorus Slamat Tarigan Copyright (c) 2024 Vania Sitorus https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-25 2024-03-25 6 02 544 559 10.59141/jsi.v6i02.107 Hubungan Karakteristik Ibu, Pemberian Asi Eksklusif dan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Gatak https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/101 <p>Kasus stunting pada balita masih menjadi salah satu masalah yang paling mendesak dalam bidang gizi di Indonesia. Kasus stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi yang terus menjadi kritis di Indonesia. Kejadian ini timbul dari kombinasi penyebab lingkungan dan manusia, yang dipengaruhi oleh asupan makanan yang tidak memadai. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu, pemberian ASI eksklusif, dan berat badan lahir dengan kejadian stunting di Puskesmas Gatak, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan <em>cross-sectiona</em>l dengan metode<em> Simple Random Sampling. </em>Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 77,3% balita stunting akibat ibu hamil &lt;20 dan &gt;35 tahun dengan nilai <em>p*</em> 0,002 dan nilai OR 95%CI nya 5,667, terdapat 67,6% balita stunting akibat pendidikan ibu dengan nilai <em>p*</em> 0,004 dan nilai OR 95%CI nya 4,182, terdapat 69% balita stunting akibat ibu yang bekerja dengan nilai <em>p*</em> 0,008 dan nilai OR 95%CI nya 3,852. Selain itu, terdapat 67,6% balita stunting akibat tidak diberikan ASI eksklusif dengan nilai <em>p*</em> 0,004 dan nilai OR 95%CI nya 4,182. Untuk berat badan lahir terdapat balita stunting sebanyak 62,5% dengan Riwayat BBLR dengan nilai <em>p*</em> 0,255 dan nilai OR 95%CI nya 1,933. Kesimpulan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting, namun tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting.</p> Puteri Adlia Salsabila Copyright (c) 2024 Puteri Adlia Salsabila https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-28 2024-02-28 6 02 495 505 10.59141/jsi.v6i02.101 Pengaruh Edukasi Stimulasi Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun Terhadap Pengetahuan Ibu di Pos Paud Ade Irma Suryani https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/99 <p>Stimulasi merupakan salah satu kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi. Ibu sebagai pengasuh terdekat anak harus mengerti akan stimulasi yang tepat untuk anaknya. Kurangnya informasi dan ketidakpahaman ibu akan pentingnya stimulasi dalam proses tumbuh kembang anak menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan anak. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan edukasi stimulasi perkembangan anak usia 3-4 tahun. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi stimulasi perkembangan anak usia 3-4 tahun terhadap pengetahuan ibu di Pos PAUD Ade Irma Suryani. Desain penelitian menggunakan pra-eksperimen dengan rancangan <em>one grup pretest posttest design without control grup</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan total samplingngan kriteria ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun di Pos PAUD Ade Irma Suryani, total sampel penelitian ini 30 ibu. Pengambilan data menggunakan kuesioner pengetahuan ibu. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa data bivariat menggunakan uji<em> Wilcoxon. </em>Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu sebelum diberikan edukasi stimulasi hampir seluruh (87%) ibu memiliki pengetahuan cukup dan sesudah diberikan edukasi stimulasi hampir seluruh (90%) ibu memiliki pengetahuan baik. Hasil akhir didapatkan nilai <em>p value</em> 0,000&lt;ɑ=0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi stimulasi perkembangan anak usia 3-4 tahun terhadap pengetahuan ibu di Pos PAUD Ade Irma Suryani. Belum adanya penelitian pemberian edukasi stimulasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu, dimana sebelumnya edukasi stimulasi ini hanya diberikan kepada guru di sekolah saja. Edukasi stimulasi berpengaruh terhadap pengetahuan ibu dalam memberikan stimulasi perkembangan anak yang optimal.</p> Anggia Nur Fadhilah Suprapti Suprapti Desy Dwi Cahyani Copyright (c) 2024 Anggia Nur Fadhilah, Suprapti Suprapti, Desy Dwi Cahyani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-05 2024-03-05 6 02 506 515 10.59141/jsi.v6i02.99 Dexmedetomidine sebagai Adjuvan Anestesi dalam Peripheral Nerve Block https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/97 <p>Klonidin dan dexmedetomidine merupakan agonis reseptor α-2 yang digunakan dalam manajemen anestesiologi, dengan dexmedetomidine (DEX) sebagai pilihan utama untuk sedasi dan analgesia. Penambahan dexmedetomidine sebagai adjuvan dalam blok saraf perifer dapat memperpanjang durasi analgesia, namun efek sampingnya seperti bradikardia dan hipotensi harus diperhatikan dalam aplikasi klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dosis dan keamanan dexmedetomidine sebagai adjuvan dalam blok saraf perifer, serta untuk memahami potensi aplikasi masa depannya dalam manajemen nyeri perioperatif. Metode penelitian ini memfokuskan pada farmakologi dexmedetomidine dan aplikasinya dalam blok saraf perifer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Peripheral Nerve Block</em> (PNB) digunakan secara luas dalam praktek klinis dengan fokus pada pemanfaatan adjuvan untuk meningkatkan efek analgesik dan durasi PNB. Meskipun adjuvan sering digunakan untuk memperpanjang durasi anestesi/analgesia dan mengurangi nyeri postoperatif, penggunaannya belum banyak dievaluasi secara klinis. Meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa dexmedetomidine sebagai adjuvan dalam PNB memiliki efikasi klinis yang baik dengan kemampuan untuk mengurangi penggunaan anestesi lokal dan obat analgesik, memperpanjang waktu analgesia, dan meningkatkan kualitas anestesi serta kepuasan pasien. Implikasi penelitian ini adalah bahwa penggunaan dexmedetomidine sebagai adjuvan dalam <em>Peripheral Nerve Block</em> (PNB) dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan manajemen nyeri perioperatif, namun perlunya pemantauan yang cermat terhadap dosisnya untuk menghindari potensi efek samping seperti hipotensi dan bradikardia.</p> Ridho Zarkasi Josafat Pondang Copyright (c) 2024 Ridho Zarkasi, Josafat Pondang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 452 460 10.59141/jsi.v6i02.97 Hubungan Paritas, Riwayat Hipertensi, dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Preeklampsia https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/95 <p>Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masalah kesehatan utama dan masih tertinggal dibandingkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan global. Tiga penyebab utama kematian ibu diam di Indonesia adalah preeklamsia (27,1%), infeksi, dan pendarahan (30,3%). Salah satu dari tiga penyebab utama AKI adalah preeklampsia. Ada beberapa faktor risiko terjadinya preeklamsia, antara lain obesitas, hipertensi, paritas, dan usia ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas, hipertensi, dan indeks massa tubuh dengan preeklamsia di RSUD Kota Mataram. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain observasional analitik kuantitatif dengan besar sampel sebanyak 107 responden. Analisis data menggunakan Chi-Square dengan ambang signifikansi (p-<em>value</em>) kurang dari 0,05. Hasil penelitian univariat menunjukkan responden mayoritas berusia 25-29 (40,2%), mengalami preeklampsia 45 (42,1), paritas berisiko 41 (38,3%), memiliki riwayat hipertensi 25 (23,4%), dan IMT kategori berisiko 26 (24,3%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan paritas dengan preeklampsia (p=0,000), riwayat hipertensi dengan preeklampsia (p=0,000), dan indeks massa tubuh dengan preeklampsia (p=0,034) di RSUD Kota Mataram. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa paritas, riwayat hipertensi, dan indeks massa tubuh memiliki korelasi dengan kejadian preeklampsia di RSUD Kota Mataram. Implikasi dari hasil temuan ini adalah urgensi meningkatkan pemantauan terhadap ibu hamil yang memiliki faktor risiko preeklampsia, memperluas pengetahuan serta kesadaran mengenai faktor-faktor risiko tersebut, dan meningkatkan efektivitas strategi pencegahan.</p> Made Ardhia Santhi Pramesti Made Ayu Mirah Wulandari Nadira Yumna Hilda Santosa Copyright (c) 2024 Made Ardhia Santhi Pramesti, Made Ayu Mirah Wulandari, Nadira Yumna, Hilda Santosa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 431 442 10.59141/jsi.v6i02.95 Persepsi Tenaga Relawan Ambulans Terhadap Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan, Studi Kasus di Kabupaten Bantul https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/93 <p>Pasien kritis merupakan pasien yang mempunyai risiko tinggi mengalami masalah kesehatan yang berpotensial mengancam nyawa. Ambulans merupakan alat transportasi untuk menjemput/membawa korban/pasien untuk mendapatkan pertolongan/ penanganan medis yang bersifat gawat darurat dan tidak gawat darurat. Kualitas dan keamanan dalam transportasi salah satunya ditentukan oleh kelayakan personel transportasi. Penelitian ini mengenai persepsi sopir ambulans gawat darurat terhadap keberhasilan manajemen pra rumah sakit pasien kritis yang bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi tenaga relawan ambulans mengenai pertolongan pertama pada kegawatdaruratan korban khususnya di Kabupaten Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus sedangkan analisa data yang digunakan yaitu teknik <em>zig-zag process</em>. Penelitian ini menghasilkan 5 tema, yaitu membutuhkan tenaga medis, kemanusiaan, mengerti tugas sopir dengan baik, sesuai kondisi pasien, dan mengerti bantuan hidup dasar. Partisipan dalam penelitian ini memiliki persepsi yang baik. Kesimpulannya, persepsi positif sopir ambulans gawat darurat terhadap manajemen pra rumah sakit pasien kritis di Bantul serta efektivitas penggunaan ambulans PSC 119 dan PMI Kabupaten Bantul dalam merujuk pasien menunjukkan dampak yang menguntungkan dalam pemulihan pasien yang diantar.</p> Akhmad Syaiful Fatah Husein Hidayatika Sholehah Copyright (c) 2024 Akhmad Syaiful Fatah Husein, Hidayatika Sholehah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 443 451 10.59141/jsi.v6i02.93 Rancangan Sistem Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis Progresive Web Apps https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/113 <p>Sistem Informasi Kesehatan (SIK) telah menjadi komponen penting dalam penyediaan layanan kesehatan modern. Dalam konteks Anemia Recovery, di mana pemantauan yang terus-menerus diperlukan untuk mengelola kondisi ini dengan efektif, pengembangan solusi teknologi yang inovatif menjadi semakin penting. Artikel ini memperkenalkan rancangan Sistem Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis Progresive Web Apps (PWA). Pendekatan berbasis PWA dipilih untuk menyediakan fleksibilitas dan aksesibilitas yang optimal bagi pengguna dengan memanfaatkan teknologi web modern. Rancangan sistem ini bertujuan untuk mengintegrasikan fitur-fitur kesehatan yang relevan, seperti pemantauan tingkat hemoglobin, penjadwalan pengingat konsumsi suplemen, serta informasi kesehatan terkini tentang Anemia Recovery. Selain itu, tantangan dalam menyediakan aksesibilitas yang optimal bagi pengguna dengan variasi infrastruktur teknologi dan koneksi internet juga dibahas. Diharapkan rancangan Sistem Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis PWA ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan solusi teknologi yang efektif dan menyeluruh dalam manajemen Anemia Recovery.</p> Nova Yuniariyati Copyright (c) 2024 Nova Yuniariyati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2024-04-23 2024-04-23 6 02 577 586 10.59141/jsi.v6i02.113 Changes In Safety and Universal Precaution Practices During Covid-19 Pandemics: The Case of One Primary Health Care Center in Yogyakarta https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/110 <p>The COVID-19 pandemic in Indonesia has adversely impacted the economy, healthcare, the environment, education, and various others aspects. In the field of healthcare, there has been a surge in the number of fatalities among medical personnel. This increase in medical personnel has rendered health workers a vulnerable group. In this case, guidelines are required to prevent and manage COVID-19 effectively, ensuring the health, safety, and productivity of healthcare workers. The objective of this study is to assess the implementation of the occupational health and safety (OHS) management system at the Tegalrejo Health Center in carrying out COVID-19 preventive measures for health workers. This research is a qualitative study employing a case study approach. The research was conducted at the Tegalrejo Health Center in Yogyakarta. There were 10 participants, including the health center’s head, administrative head, OHS team leader, infection prevention and control (IPC) team leader, COVID-19 task force leader, risk management head, 2 OHS members, an IPC member, and a nurse. Data collection methods included&nbsp; in-depth interviews, observation, and document review. The preparedness of health centers in facing an abrupt pandemic significantly affects the prevention of COVID-19 infection among healthcare workers. Health centers have stringent regulations that encourage healthcare workers to take preventive actions. Tegalrejo Health Center takes preventive measures against health workers from COVID-19 infection by making policies and planning Occupational Health and Safety programs adapted to pandemic conditions.</p> Kezia Dewi Santoso Martinus Sutena Mubasysyir Hasanbasri Copyright (c) 2024 Kezia Dewi Santoso, Martinus Sutena, Mubasysyir Hasanbasri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-25 2024-03-25 6 02 569 576 10.59141/jsi.v6i02.110 Hubungan Usia dan Jenis Kelamin terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Resin Akrilik Polimerisasi Panas pada Pasien RSGM USU https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/106 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan sebagian lepasan pasien RSGM USU berdasarkan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em> melalui wawancara langsung dengan responden. Metode pengambilan sampel dengan cara <em>purposive sampling</em>. Subjek penelitian adalah pasien yang melakukan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan di klinik Prostodonsia RSGM USU. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Subjek penelitian dilakukan wawancara langsung. Data dianalisis dengan uji <em>Chi-Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan kelompok memiliki perilaku pemeliharaan kebersihan GTSL RAPP dengan kategori baik yaitu kelompok usia dewasa sebanyak 92,9%, pemeliharaan kebersihan gigi tiruan kategori baik berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada perempuan yaitu sebanyak 92%. Hasil <em>Chi-square</em> menunjukkan hubungan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan sebagian lepasan terhadap usia dengan nilai p = 0,006 (p&lt;0,05), serta hubungan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan sebagian lepasan terhadap jenis kelamin dengan nilai p = 0,003 (p&lt;0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan terhadap usia dan jenis kelamin pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan.</p> Purnama Srywahyuni Copyright (c) 2024 Purnama Srywahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-03-25 2024-03-25 6 02 531 543 10.59141/jsi.v6i02.106 Hubungan X- Ray dan CD4 Viral Load Pada Pasien Tubercolosis HIV https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/100 <p>Perjuangan melawan virus <em>Human Immunodeficiency Virus</em> (HIV) memerlukan penanganan terhadap kendala-kendala terkait diagnosis tuberkulosis (TB) pada pasien yang terinfeksi kedua penyakit ini (HIV-TB). Rontgen dada menjadi instrumen kunci untuk menilai keberadaan tuberkulosis pada individu yang mengalami koinfeksi HIV-TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara X-ray dan CD4 viral load pada pasien TB HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian <em>literature review</em>. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi pustaka yang diperoleh melalui Google Scholar dan PubMed. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah CD4 berhubungan dengan manifestasi klinis pasien HIV yang bisa dilihat dari gambaran radiologis, sehingga dapat digunakan dalam mempercepat penegakkan diagnosis. Selain itu, terdapat hubungan antara pola sinar X dengan jumlah CD4 pada pasien HIV-TB, yang dapat memberikan informasi penting terkait dengan status imunologis pasien. Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara jumlah CD4+ dan bentuk tuberkulosis pada pasien TB-HIV.</p> Besse Putri Andira Edward Pandu Wiriansya Andi Rompegading Copyright (c) 2024 Besse Putri Andira, Edward Pandu Wiriansya, Andi Rompegading https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-16 2024-02-16 6 02 413 421 10.59141/jsi.v6i02.100 Prosedur Invasif Minimal Pada Pneumothoraks: Penggunaan Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS) https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/98 <p>Peningkatan penggunaan bedah torakoskopi berbantuan <em>Video Assisted Thoracoscopic Surgery</em> (VATS) sebagai alternatif yang lebih disukai daripada torakotomi dalam penatalaksanaan pneumotoraks, namun masih terbatasnya penelitian yang ada mengenai pengalaman penggunaan VATS uniportal untuk kasus pneumotoraks. Dengan pengembangan teknologi dan pendekatan invasif minimal, penelitian ini menyoroti kebutuhan akan evaluasi lebih lanjut terhadap keamanan dan efektivitas VATS uniportal dalam mengobati pneumotoraks, menyediakan bukti yang dapat mendukung penggunaannya dalam praktik klinis dengan potensi untuk memperbaiki hasil pasien, mempersingkat masa rawat inap, dan mengurangi nyeri pasca operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas bedah torakoskopi dengan bantuan video port tunggal dalam pengobatan pneumotoraks. Penelitian ini mengusulkan penggunaan metode observasional retrospektif untuk menyelidiki pneumotoraks dalam konteks populasi pasien yang telah didiagnosis dengan Pneumotoraks Spontan Primer (PSP), Pneumotoraks Spontan Sekunder (SSP), dan pneumotoraks iatrogenik. Data akan dianalisis dari rekam medis pasien dalam rentang waktu tertentu, dengan fokus pada demografi pasien, faktor risiko, presentasi klinis, diagnosis, manajemen, serta prognosis dan komplikasi. Hasil dari penelitian ini reseksi paru invasif minimal dapat berhasil dilakukan dengan menggunakan sayatan tunggal. Berdasarkan hasil penelitian ini, bedah torakoskopi dengan bantuan video port tunggal adalah metode yang aman dan efektif untuk pengobatan pneumotoraks.</p> Harits Hammam Adhadi Josafat Pondang Copyright (c) 2024 Harits Hammam Adhadi, Josafat Pondang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 461 478 10.59141/jsi.v6i02.98 Penggunaan Lecanemab Pada Alzeimer: Sebuah Harapan Baru https://jusindo.publikasiindonesia.id/index.php/jsi/article/view/96 <p>Penyakit Alzheimer merupakan beban global pada sistem kesehatan, dengan terapi yang saat ini terbatas, namun penelitian terbaru menunjukkan potensi terapi baru, lecanemab, dalam mengurangi akumulasi beta-amiloid otak dan memperbaiki hasil klinis pada pasien Alzheimer dini. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai Lecanemab sebagai opsi terbaru dalam terapi medikamentosa dari Alzheimer. Penelitian ini akan mengadopsi desain <em>Randomized Controlled Trial </em>(RCT) guna memastikan tingkat kontrol yang optimal dan validitas hasil. Sasaran populasi adalah pasien penyakit Alzheimer pada tahap ringan hingga sedang, dengan sampel dipilih secara acak dari pusat perawatan kesehatan khusus Alzheimer. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa Lecanemab memberikan harapan baru dalam terapi Alzheimer dengan perbaikan fungsi kognitif dan penghapusan plak amiloid secara signifikan. Meskipun uji klinis masih berlanjut, manfaat Lecanemab tampak lebih besar dibandingkan dengan risiko dan efek samping, menunjukkan potensi untuk menjadi gold standard dalam terapi medikamentosa Alzheimer di masa depan. Implikasi dari penelitian mengenai lecanemab adalah bahwa terapi ini menjanjikan sebagai suatu harapan baru dalam pengobatan Alzheimer, dengan hasil uji klinis yang menggembirakan terhadap perbaikan fungsi kognitif dan pengurangan plak amiloid. Meskipun masih memerlukan lebih banyak penelitian, lecanemab menunjukkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan resiko dan efek samping, dan kemungkinan menjadi standar emas dalam pengobatan Alzheimer di masa depan.</p> Cyntia Arum Budi Rustiawati Josafat Pondang Copyright (c) 2024 Cyntia Arum Budi Rustiawati, Josafat Pondang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-21 2024-02-21 6 02 479 494 10.59141/jsi.v6i02.96