Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 299
Kesimpulan
Mayoritas responden sebanyak 160 lansia (61,8%) memiliki tingkat aktivitas tinggi dan
sisanya 82 lansia (31,7%) memiliki tingkat aktivitas fisik sedang dan 17 lansia (6,6%) memiliki
tingkat aktivitas fisik rendah. Mayoritas responden sebanyak 166 lansia (64,1%) tidak
mengalami hiperurisemia dan sisanya sebanyak 93 lansia (35,9%) mengalami hiperurisemia
dengan nilai rerata 6,135. Terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan Kadar
serum asam urat pada lansia di Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan Jawa Timur
dengan p-value=0,000 dan 0,038.
Daftar Pustaka
Ascarya Academia. (2022, August 24). Macam-macam Metode Analisis Data Kuantitatif.
Ascarya Academia. https://ascarya.or.id/metode-analisis-data-kuantitatif/?srsltid
Badan Penelitian dan Pengembangan Keseatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
(2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Fadila, E., Bamahry, A., Pratama, A. A., Reeny Purnamasari, & Rasfayanah. (2023). Hubungan
Faktor-Faktor Risiko Dengan Hiperurisemia Pada Pasien Batu Saluran Kemih Di Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2022. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa
Kedokteran, 3(5), 326–334. https://doi.org/10.33096/fmj.v3i5.196
Fauzi, M. (2019). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Asam Urat Di Padukuhan Bedog
Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta [Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta].
http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/4373
Fenando, A., Rednam, M., Gujarathi, R., & Widrich, J. (2024). Gout. StatPearls Publishing.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546606/
Kemenkes. (2023). Asam Urat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-lansia/asam-urat
Magfira, N., & Adnani, H. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik dan Riwayat Genetik dengan
Kadar Asam Urat di Posyandu Cinta Lansia. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan,
12(2), 396–403.
Mariani, E. (2022, October 31). Penyakit Asam Urat. Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mukarromah, A. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Range of Motion (Rom) Terhadap
Pengetahuan Dalam Merawat Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus Di
Rsud Kota Madiun [Stikes Bhakti Husada Kota Madium]. http://repository.stikes-
bhm.ac.id/id/eprint/735
Putri, A. K., Nawastiti, L. A., & Rahmasari, I. (2021). Literature Review: Hubungan Aktivitas
Fisik Terhadap Terjadinya Artritis Gout. Prosiding Seminar Informasi Kesehatan
Nasional, 102–104.
Setiyorini, E., Kep, M., Wulandari, N. A., & Kep, M. (2018). Asuhan keperawatan lanjut usia
dengan penyakit degeneratif (Vol. 1). Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Skoczyńska, M., Chowaniec, M., Szymczak, A., Langner-Hetmańczuk, A., Maciążek-Chyra,
B., & Wiland, P. (2020). Pathophysiology of hyperuricemia and its clinical significance–
a narrative review. Reumatologia/Rheumatology, 58(5), 312–323.
Suntara, D. A., Alba, A. D., & Hutagalung, M. (2022). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan
Kadar Asam Urat (GOUT) pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji Kota
Batam. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), 3805–3812.
https://doi.org/https://doi.org/10.47492/jip.v2i12.1679
Wulandari, S. R. (2023). Peningkatan Derajat Kesehatan Lansia Melalui Penyuluhan dan
Pemeriksaan Kesehatan Lansia di Dusun Mrisi Yogyakarta. Pengabdian Masyarakat
Cendekia (PMC), 2(2), 58–61.