JUSINDO, Vol. 7 No. 1, Januari 2025
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 196
Hubungan Tingkat Pengetahuan Genital Hygiene terhadap Perilaku
Genital Hygiene pada Remaja Putri
Indriyanti Nur Permadi
1*
, Julius Chandra Yapri
2
Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
Email: indriyanti.405210019@stu.untar.ac.id, juliusy@fk.untar.ac.id
ABSTRAK
Kata Kunci:
Pengetahuan; Perilaku;
Genital Hygiene;
Genitalia wanita; Organ
Reproduksi
Masa remaja merupakan suatu transisi dari masa kanak-kanak dan
bertumbuh sepanjang bertambahnya usia menjadi masa
pendewasaan yang ditandai dengan perubahan secara psikologis
maupun biologis. Dalam masa reproduksi, seorang remaja terutama
pada remaja putri memerlukan banyak edukasi untuk menciptakan
kebiasaan praktik dalam menjaga kesehatan reproduksi dengan baik
agar terhindar dari penyakit infeksi saluran reproduksi, Oleh karena
itu penting bagi remaja putri untuk menerapkan perilaku genital
hygiene. Genital Hygiene yakni praktik dan perilaku yang
berkontribusi untuk menjaga kebersihan organ reproduksi. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
genital hygiene terhadap perilaku penerapan genital hygiene.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional
dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi yang
digunakan pada penelitian ini yaitu siswi aktif kelas 2 di SMKN 1
Karawang. Hasil penelitian mengemukakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat pengetahuan
genital hygiene terhadap perilaku penerapan genital hygiene. Pada
responden dengan tingkat pengetahuan baik dan cukup, didapatkan
adanya perilaku yang cenderung baik, sehingga dapat disimpulkan
bahwa remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik
pada umumnya juga memiliki perilaku penerapan genital hygiene
yang baik juga.
ABSTRACT
Adolescence is a transition from childhood and grows with age
into adulthood characterized by psychological and biological
changes. In the reproductive period, an adolescent, especially
an adolescent girl, needs a lot of education to create practical
habits in maintaining reproductive health properly in order to
avoid reproductive tract infections, therefore it is important
for adolescent girls to apply genital hygiene behavior. Genital
hygiene is a practice and behavior that contributes to
maintaining the cleanliness of the reproductive organs. The
purpose of this study was to determine the relationship
between the level of knowledge of genital hygiene and the
behavior of applying genital hygiene. This study used an
observational analytic research method using a cross-
sectional design. The population used in this study were active
2nd grade students at SMKN 1 Karawang. The results showed
that there was a statistically significant relationship between
the level of knowledge of genital hygiene and the behavior of
genital hygiene application. In respondents with good and
sufficient knowledge levels, it was found that behaviour tended
to be good, so it can be concluded that adolescent girls who
Keywords:
Knowledge; Behavior;
Genital Hygiene; Female
Genitalia; Reproductive
Organs
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 197
have a good level of knowledge generally also have good
genital hygiene application behaviour as well.
Correspondence Author: Indriyanti Nur Permadi
Email:indriyanti.405210019@stu.untar.ac.id
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Masa remaja merupakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak dan bertumbuh
sepanjang bertambahnya usia menjadi masa pendewasaan yang ditandai dengan
perubahan secara psikologis maupun biologis (Hidayati & Farid, 2016; Wirenviona &
Riris, 2020).
Berbagai perubahan dapat terjadi selama masa remaja yang disebabkan
karena adanya pengaruh hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh sistem
endokrin dalam tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan fungsi tubuh,
seperti pertumbuhan, metabolisme hingga membantu berbagai sistem organ, salah
satunya yaitu organ reproduksi (Campbell & Jialal, 2023). Remaja menurut undang-
undang perlindungan anak yaitu seseorang yang berusia antara 10 hingga 18 tahun
(Rokom, 2018). Secara psikologis yaitu ditandai dengan perubahan emosi, psikis maupun
sosial, sedangkan perubahan biologis ditandai dengan perubahan seks primer dan seks
sekunder (Baharuddin, 2019; Hidayati & Farid, 2016).
Dalam segi menjaga kesehatan reproduksi pada remaja perempuan merupakan
salah satu bentuk bagaimana kita menjamin keberlangsungan hidup manusia dari generasi
ke generasi sehingga generasi berikutnya bisa lebih berkualitas dibanding generasi
sebelumnya, salah satunya dengan menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan area
kewanitaan sejak dini (Satria, 2022).
Personal hygiene (kebersihan diri) yaitu praktik
yang berkontribusi untuk menjaga kebersihan, kesehatan individu dan mencegah penyakit
dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan fisik maupun psikis. Personal hygiene
dibagi beberapa macam, salah satunya genital hygiene (perawatan organ genitalis)
(Mumtaz dkk., 2022).
Di Indonesia kasus Infeksi Saluran Reproduksi merupakan penyakit silent
epidemic karena pada tingkat awal kejadian tidak menimbulkan gejala yang spesifik
sehingga masyarakat seringkali mengabaikan dan tidak ditangani dengan optimal. Infeksi
Saluran Reproduksi merupakan penyakit dengan jumlah penderita 90 - 100 kasus per
100.000 penduduk setiap tahun, salah satu faktor terjadinya karena minimnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan seputar organ reproduksi mereka, untuk itu sangat
penting untuk remaja perempuan dibekali pengetahuan menjaga kebersihan alat
reproduksi sejak dini agar mereka memiliki kesadaran sehingga dapat mengurangi resiko
terjadinya Infeksi Saluran Reproduksi (Milla, 2023).
Penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Lestari et al. (2019),
menemukan bahwa peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi berhubungan dengan
kebiasaan yang lebih baik dalam menjaga kebersihan organ reproduksi. Penelitian Dewi
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 198
(2022) mengungkapkan bahwa remaja dengan pengetahuan personal hygiene yang cukup
cenderung memiliki perilaku yang sesuai, namun kurangnya edukasi dapat menyebabkan
ketidaktahuan akan pentingnya praktik kebersihan ini.
Penelitian ini berfokus pada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang genital
hygiene dan perilaku kebersihan genital pada remaja putri. Dengan menggunakan
pendekatan teoritis tentang perilaku kesehatan, penelitian ini akan mengeksplorasi
bagaimana pengetahuan mempengaruhi kebiasaan hygiene, dengan harapan dapat
memberikan rekomendasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan remaja putri.
Maka dari itu penerapan mengenai genital hygiene dikehidupan sehari-hari sangat
penting diterapkan demi mengurangi kasus infeksi saluran reproduksi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ada hubungan anatara pengetahuan
genital hygiene terhadap perilaku penerapan genital hygiene di kehidupan sehari-hari
pada remaja putri.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross-
sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan genital hygiene
terhadap perilaku genital hygiene pada remaja putri di SMKN 1 Karawang. Penelitian ini
menggunakan data primer dengan menyebarkan kertas lembar berisi kuesioner mengenai
genital hygiene. Kemudian, data diolah menggunakan aplikasi Statistical Product and
Service Solutions (SPSS). Analisis univariat dengan data berskala kategorik disajikan
dalam frekuensi dan persen. Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel
dilakukan dengan uji Chi-square. Penelitian ini mendapatkan persetujuan oleh pihak
Universitas Tarumanagara dengan nomor: 273/KEPK/FK UNTAR/XII/2023.
Hasil Dan Pembahasan
Penelitian ini mengikut sertakan 129 responden yang memenuhi kriteria inklusi.
Responden yang mengisi kuisioner penelitian ini adalah mereka yang tercatat sebagai
siswi aktif kelas 2 terdafftar aktif di SMKN 1 Karawang yang sudah mengalami
menstruasi. Dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun (middle adolescence).
Tabel 1. Karakteristik Usia
Usia
Frekuensi
Presentase (%)
(f)
15-17 tahun
126
97.7
18 tahun
3
2.3
100
Total
129
Tabel 1. Pada penelitian ini, mengikutsertakan subjek penelitian dengan rentang
usia responden berusia 15 tahun sejumlah 2 responden (1,5%), usia 16 tahun sejumlah 87
responden (54,7%), usia 17 tahun sejumlah 66 responden (41,5%) dan yang berusia 18
tahun sejumlah 3 responden (2,3%).
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 199
Tabel 2. pada penelitian ini, dilakukan pengisian kuesioner dengan hasil mayoritas
responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai genital hygiene sebanyak
120 responden (93,0%) dan responden yang memiliki pengetahuan cukup hanya 9
responden (7.0%).
Tabel 2. Karakteristik Subjek berdasarkan Tingkat Pengetahuan Genital Hygeine
Pengetahuan
Frekuensi
(f)
Cukup
9
Baik
120
Total
129
Tabel 3. dalam penelitian ini, diketahui bahwa hampir seluruh responden
sebanyak 122 responden (94.6%), mempunyai perilaku baik dan 7 responden (5.4%),
mempunyai perilaku cukup dalam penerapan genital hygiene.
Tabel 3. Karakteristik Subjek berdasarkan Tingkat
Prilaku Penerapan Genital Hygeine
Perilaku
Frekuensi
Presentase
(%)
(f)
Cukup
7
5.4
Baik
122
94.6
100
Total
129
Tabel 4. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square,
ditemukan hubungan bermakna dengan nilai p-value 0,000 artinya ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku remaja putri dalam penerapan genital hygiene di SMKN 1
Karawang tahun 2024. Dengan hasil 117 responden (97,5%) memiliki pengetahuan yang
baik serta perilaku penerapan genital hygiene yang baik juga.
Tabel 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Remaja Putri
Terhadap Penerapan Genital Hygiene SMKN 1 KARAWANG tahun 2024
Variabel
Pengetahuan
Perilaku
Total
P Value
Cukup
Baik
Cukup
4
5
9
44.4%
55.6%
100%
0.000
Baik
3
117
120
2.5%
97.5%
100%
Tabel 5. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square,
ditemukan hubungan bermakna dengan nilai p-value 0,003 < dari nilai α 0,05 artinya ada
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 200
hubungan antara pengetahuan dengan perilaku remaja putri dalam penerapan genital
hygiene terhadap sumber informasi yang di dapat di SMKN 1 Karawang tahun 2024.
Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Penerapan Genital Hygiene
Terhadap Sumber Informasi Yang Didapat di SMKN 1 KARAWANG tahun 2024
Variabel
Pengetahuan
Keluarga
Guru
Teman
Media Sosial
Internet
Total
P Value
Cukup
3
2
2
1
1
9
0.0003
33.3%
22.2%
22.2%
11.1%
11.1%
7%
Baik
43
6
0
52
19
120
35.8
5.0%
0.0%
40.3%
15.8%
93%
Total
46
8
2
53
20
120 (100%)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas siwi di SMKN 1 Karawang
memiliki pengetahuan mengenai genital hygiene yang baik dengan hasil mayoritas 120
responden (93,0%). Hal tersebut sangat mungkin terjadi dikarenakan para responden
sudah mendapatkan informasi dasar mengenai genital hygiene sejak mereka masih berada
di bangku pendidikan sekolah menengah pertama dan ketika mereka menjalani periode
pubertasnya. Dalam hal ini, pengetahuan yang baik diperoleh jika jawaban responden
mendapat skor 11-14 dari total pertanyaan yang diberikan mengenai pengetahuan genital
hygiene.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Lestari dkk. (2019) “Hubungan
Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Peminatan Pembentukan
Posyandu Remaja Di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tahun
2018”. Dengan hasil mayoritas responden memiliki pengetahuan baik dibandingkan
responden yang memiliki pengetahuan cukup.
Hasil berbeda dengan
penelitian Dewi (2022) “Hubungan Tingat Pengetahuan
Personal Hygiene Dengan Perilaku Personal Hygiene Remaja Saat Menstruasi Di SMP
Negeri 1 Kintamani” dengan hasil mayoritas responden memiliki pengetahuan yang
cukup dibandingkan pengetahuan baik, bahkan penelitian ini memperoleh hasil adanya
pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan kurang. Menurut para peneliti,
responden memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan personal hygiene karena
kurangnya informasi yang diperoleh.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap
individu memiliki pengetahuan yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan dapat
berpengaruh terhadap pengetahuan setiap individu sehingga tidak dapat disamakan. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai personal
hygiene dengan memberikan edukasi ataupun pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat prilaku penerapan genital hygiene
pada remaja putri di SMKN 1 Karawang bahwa mayoritas responden memiliki kesadaran
berprilaku baik sebanyak 122 responden (94,6%). Dalam hal ini, prilaku responden
diperoleh menggunakan metode Skala Likert. Terdapat 4 skala pilihan pada kuesioner
sehingga responden dapat memilih satu yang paling mewakili diri mereka. Perilaku
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 201
penerapan yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran yang dimiliki para remaja
putri dalam memperhatikan serta mengetahui dampak yang dapat timbul jika tidak
menerapkan perilaku genital hygiene.
Hasil tersebut berbeda dengan penelitian Ety dkk. (2019) “Perilaku Personal
Hygiene Remaja Putri Suku Nuaulu Dalam Tradisi Pinamu Di Kabupaten Maluku
Tengah”. Hasil wawancara menunjukan bahwa responden menyatakan keyakinan mereka
mengenai personal hygiene saat menstruasi mereka hanya mengikuti aturan-aturan dalam
tradisi pinamou yang sudah ada tanpa bertanya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
seluruh responden meyakini bahwa tradisi pinamou ini harus dilakukan dan dianggap
sebagai keyakinan. Mereka percaya bahwa melanggar tradisi tersebut dapat menyebabkan
mereka menderita penyakit kulit. Hal ini mengindikasikan bahwa karakteristik dan
faktor-faktor eksternal memiliki pengaruh besar terhadap perilaku hygiene setiap indvidu.
Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance) diartikan sebagai tindakan untuk
menjaga dan memelihara kesehatan (Skinner, 1948).
Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Santina yang mengemukakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara prilaku hygiene menstruasi remaja libanon
dengan faktor eksternal (Ety dkk., 2019).
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan anatara tingkat
pengetahuan genital hygiene dengan perilaku penerangan genital hygiene pada remaja
putri di SMKN 1 Karawang tahun 2024, dengan nilai p-value bernilai 0,000 nilai α
0,05.
Hasil yang didapat diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Ayu
Laras dkk. (2020) “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Personal Hygiene
Saat Menstruasi Pada Siswi SMP dan SMA di Yayasan Pasmaran Gurukula Bangli”,
dengan menggunakan penelitian quasi experimental one group pretest-posttest design,
didapat hasil rata-rata pengetahuan responden mengalami peningkatan setelah diberikan
edukasi. Data perilaku personal hygiene diuji menggunakan uji t-test berpasangan dan uji
Wilcoxon, dengan hasil bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tindakan
personal hygiene pada siswi SMP dan SMA di Yayasan Pasraman Gurukula Bangli
(Susanti & Lutfiyati, 2020).
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan anatara tingkat
pengetahuan genital hygiene dengan perilaku pernerapan genital hygiene terhadap
sumber informasi yang didapat di SMKN 1 Kaarwang, dengan nilai p-value =0,003
nilai α 0,05. Dengan hasil responden yang memiliki pengetahuan dengan perilaku baik
sumber informasi yang didapat terbanyak yaitu media sosial sejumlah 52 responden
(40,3%).
Kesimpulan
Hasil dari penelitian terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan genital hygeiene dengan perilaku penerapan genital hygiene pada remaja
putri di SMKN 1 Karawang tahun 2024. Pada responden dengan tingkat pengetahuan baik
dan cukup, didapatkan adanya perilaku yang cenderung baik, sehingga dapat
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 202
disumpulkan bahwa remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik pada
umumnya juga memiliki perilaku penerapan genital hygiene yang baik juga.
Penelitian ini perlu dimasukan ke dalam materi edukasi untuk menunjukan
hubungan tingkat pengetahuan genital hygiene terhadap perilaku penerapan genital
hygiene. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku penerapan
genital hygiene sejak dini. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan dan
pengembangan untuk penelitian selanjutnya, serta untuk mengkaji masalah lain yang
terkait seperti kesehatan organ reproduksi.
Daftar Pustaka
Amanda, F. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan
Reproduksi Dengan Perilaku Menstrual Hygiene. Citra Delima Scientific journal of
Citra Internasional Institute, 6(1), 16.
https://doi.org/10.33862/citradelima.v6i1.280
Baharuddin, B. (2019). Pentingnya Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Perkembangan
Pubertas Remaja. An-Nisa, 2(1), 610621.
Campbell, M., & Jialal, I. (2023). Physiology, Endocrine Hormones. StatPearls
Publishing, Treasure Island (FL). http://europepmc.org/abstract/MED/30860733
Dewi, N. K. A. K. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene dengan
Perilaku Personal Hygiene Remaja saat Mestruasi di SMP Negeri 1 Kuntamani
[Skripsi]. Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.
Ety, D., Suriah, S., & Fairus, F. (2019). Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri Suku
Nuaulu dalam Tradisi Pinamu di Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, 14(1), 3135.
Hidayati, K. B., & Farid, M. (2016). Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian
Diri pada Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 5(02).
https://doi.org/10.30996/persona.v5i02.730
Laras, I., Damayanti, M. R., & Pramitaresthi, I. G. A. (2020). Pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi SMP dan
SMA di Yayasan Pasraman Gurukula Bangli. Community of Publishing in Nursing,
8(2), 192.
Lestari, D., Saadah, S., & Silalahi, U. A. (2019). Hubungan Pengetahuan Remaja tentang
Kesehatan Reproduksi dengan Permintaan Pembentukan Posyandu Remaja di Desa
Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tahun 2018. Jurnal Bidan
Midwife Journal, 5(02), 111.
Milla, M. N. (2023). Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Infeksi Saluran Reproduksi di
Kelurahan Sendangmulyo Semarang. Jurnal ABDIMAS-KU: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Kedokteran, 2(1), 1. https://doi.org/10.30659/abdimasku.2.1.1-6
Mumtaz, D. F., Hardiyanti, T., & Wardin, I. (2022). Analisis Perilaku Remaja Tentang
Genital Hygiene Care. Jurnal Perawat Indonesia, 6(3), 11731186.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 203
Rokom. (2018, Mei 18). Menkes: Remaja Indonesia Harus Sehat. Sehat Negeriku Sehalah
Bangsaku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20180515/4625896/menkes-remaja-indonesia-harus-sehat/
Satria, A. N. (2022, Januari 13). Tetap Sehat dengan Menjaga Kesehatan Organ
Reproduksi. Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/22168-tetap-
sehat-dengan-menjaga-kesehatan-organ-reproduksi/
Skinner, B. F. (1948). Science and human behavior, New York, 1953. Verbal Behaviour
(New York 1957). Beyond Freedom and Dignity (New York 1971).
Susanti, D., & Lutfiyati, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Perilaku
Personal Hygiene Saat Menstruasi. Jurnal Kesehatan. Samodra Ilmu, 11(02).
Wirenviona, R., & Riris, A. A. I. D. C. (2020). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja
(R. I. Hariastuti, Ed.). Airlangga University Press.