Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 336
lama memungkinkan penyerapan senyawa ini lebih besar, yang pada akhirnya menyebabkan
kemungkinan gangguan fisiologis yang lebih tinggi dalam larva.
Keberhasilan pemberantasan larva Aedes aegypti menggunakan kombinasi ekstrak
tanaman membuka jalan baru bagi strategi pengelolaan hama terpadu. Dengan memanfaatkan
solusi berbasis tanaman alami, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan mereka pada
insektisida kimia yang berbahaya, sehingga mendorong pendekatan yang ramah lingkungan
terhadap pengendalian nyamuk. Selain itu, penggunaan ekstrak ini dapat mengurangi risiko
berkembangnya resistensi insektisida di antara populasi nyamuk, yang menjadi perhatian yang
berkembang dalam pengelolaan vektor.
Kesimpulan
Larvasidasi alami ekstrak kombinasi duan sirsak + serai dan ekstrak kombinasi serai +
daun pepaya terbukti efektif membunuh larva dalam waktu 24 jam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak sirsak, serai, dan daun pepaya menghasilkan penurunan
yang signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup larva. Larvasidasi alami ekstrak kombinasi
duan sirsak + serai dan ekstrak kombinasi serai + daun pepaya terbukti efektif membunuh larva
dalam waktu 24 jam. Efek sinergis dari ekstrak tanaman ini menunjukkan bahwa ekstrak ini
dapat berfungsi sebagai alternatif atau pelengkap insektisida sintetis. Mekanisme kerja ekstrak
ini dapat mencakup gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada larva. Disaran untuk
menggunakan ekstrak ini sebagai salah satu upaya pengendalian vektor Aedes aegypti yang
menyebarkan dan menularkan penyakit demam berdarah.
Daftar Pustaka
Alzanando, R., Yusuf, M., & M.Si, T. (2022). Analisis Kadar Senyawa Alkaloid dan Flavonoid Total
Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal
Farmasi Malahayati, 5(1), 108–120. https://doi.org/10.33024/jfm.v5i1.7032
Anggraini, D. A., & Kamaliyah, S. L. (2018). Efektifitas Konsentrasi Larutan Daun Sirsak (Annona
muricata L)(10%, 30%, 50%) Terhadap Perkembangan Mortalitas Larva Aedes aegypti dan culex
sp. Jurnal Sains, 8(15).
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2019). Profil Kesehatan Tahun 2019. https://dinkes.padang.go.id/profil-
kesehatan-tahun-2019
Dusfour, I., & Chaney, S. C. (2021). Mosquito control: Success, failure and expectations in the context
of arbovirus expansion and emergence. Mosquitopia, 213–233.
https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781003056034-14
Evangelina, G. (2023). Uji Efektivitas Antibakteri Air Perasan Daun Pare (Momordica charantia L.)
terhadap Bakteri Staphylococcus aureus [Universitas Mahasaraswati Denpasar].
http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5444
Gajger, I. T., & Dar, S. A. (2021). Plant Allelochemicals as Sources of Insecticides. Insects, 12(3), 189.
https://doi.org/10.3390/insects12030189
Hamuel, J. D. (2015). An Overview of Plant Immunity Plant Pathology & Microbiology An Overview
of Plant Immunity. Journal of Plant Pathology & Microbiology, 6(11).
https://doi.org/10.4172/2157-7471.1000322
Kuete, V. (2017). Medicinal Spices and Vegetables from Africa: Therapeutic Potential against
Metabolic, Inflammentory, Infectious and Syntemic Diseases. Elsevier: Academic Press.
Makkiah, M., Salaki, C. L., & Assa, B. (2020). Efektivitas Ekstrak Serai Wangi (Cimbopogon nardus
L.) sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Bios Logos, 10(1), 1–6.
https://doi.org/https://doi.org/10.35799/jbl.10.1.2020.27977
Najmah, N., Fitria, R., & Kurniawati, E. (2023). Skrining Fitokimia, Total Flavonoid Dan Fenolik Daun
Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan