Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 308
menstabilkan fungsi organ selama masa imobilisasi, sehingga pasien dapat kembali ke fungsi
normal secepat mungkin setelah proses penyembuhan.
Kesimpulan
Trauma toraks dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, salah satunya sering terjadi
karena kecelakaan sepeda motor. Laporan ini membahas kasus seorang pria berusia 62 tahun
yang mengalami nyeri di dada dan bahu kiri setelah mengalami kecelakaan motor tunggal.
Paska kecelakaan, pasien mengeluhkan nyeri pada bahu kiri yang memburuk saat digerakkan
serta nyeri di dada kiri. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan beberapa kondisi medis pada
pasien: fraktur tertutup tulang klavikula, pneumotoraks, serta fraktur tulang rusuk ke-3, 4, 5,
dan 6 posterior. Kondisi medis menunjukan bahwa pasien mengalami trauma tumpul pada dada
yang menyebabkan patah tulang klavikula, beberapa tulang rusuk, serta pneumotoraks, yang
artinya membutuhkan penatalaksaan segera.
Penatalaksaan trauma toraks dibagi menjadi dua kategori utama: non-operatif dan
operatif. Langkah awal dalam penanganan non-operatif adalah manajemen nyeri dengan obat-
obatan dan pemasangan chest tube. Penanganan operatif diperlukan untuk fraktur iga yang
memerlukan stabilisasi pembedahan, termasuk reduksi untuk mengembalikan fragmen tulang
ke posisi semula dan imobilisasi untuk menjaga posisi tulang sampai sembuh. Setelah itu,
rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan dan menstabilkan fungsi organ agar pasien dapat
kembali ke kondisi normal secepat mungkin setelah penyembuhan.
Daftar Pustaka
Anggraini, A. (2022). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur Kosta 3, 4, 5 Dekstra
dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta [Doctoral
Dissertation].
Aylyarov, I., Kuo, K., & Kim, A. (2021). Chest Trauma and Thoracic Spine Injuries. Dalam
Essential Sports Medicine (hlm. 245–271). Springer International Publishing.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-64316-4_13
Bentley, T., & Hosseinzadeh, S. (2023). Clavicle Fractures. StatPearls. StatPearls Publishing.
Brims, F. J. H., & Maskell, N. A. (2013). Ambulatory Treatment in the Management of
Pneumothorax: a Systematic Review of the Literature. Thorax, 68(7), 664–669.
https://doi.org/10.1136/thoraxjnl-2012-202875
Dogrul, B. N., Kiliccalan, I., Asci, E. S., & Peker, S. C. (2020). Blunt trauma related chest wall
and pulmonary injuries: An overview. Chinese journal of traumatology, 23(03), 125–138.
Edgecombe, L., Sigmon, D., Galuska, M., & Angus, L. (2023). Thoracic Trauma. StatPearls.
StatPearls Publishing.
Ekpe, E. E., & Eyo, Cjnj. (2014). Determinants of mortality in chest trauma patients. Nigerian
Journal of Surgery, 20(1), 30–34.
Ganie, F. A., Lone, H., Lone, G. N., Wani, M. L., Singh, S., Dar, A. M., Wani, N. U., Wani, S.
N., & Nazeer, N. (2013). Lung Contusion: A Clinico-Pathological Entity with
Unpredictable Clinical Course. Bulletin of emergency and trauma, 1(1), 7–16.
Handoyo, C. N., Supriyanto, E., Bedah RSUD Gambiran Kediri, I., Kapten Tendean No, J., &
Kediri, K. (2018). Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran