Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 6
mempengaruhi hasil penelitian. Bias ini dapat mengurangi validitas eksternal dan menghambat
upaya generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih luas.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah lansia
berusia lebih dari 60 tahun, yaitu sebanyak 22 orang (55%). Hampir seluruh responden menggunakan
ventilasi mekanik dalam durasi lebih dari 48 jam dengan kategori normal (≤1 minggu), sebanyak 38
orang (95%). Di antara responden tersebut, hampir setengahnya mengalami VAP, yaitu sebanyak 12
orang (30%). Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia dan kejadian
VAP, dengan nilai p sebesar 0,01. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara durasi
penggunaan ventilator dan kejadian VAP, dengan nilai p sebesar 0,027. Berikut adalah rekomendasi
untuk mengurangi kejadian VAP di ICU: Implementasi Bundel Pencegahan VAP: Terapkan bundel
pencegahan secara konsisten, termasuk menjaga kebersihan mulut dengan antiseptik seperti
chlorhexidine dan melakukan perawatan saluran pernapasan secara rutin. Pengurangan Durasi Ventilasi
Mekanik: Minimalkan durasi penggunaan ventilator dan lakukan weaning lebih awal jika
memungkinkan. Kepatuhan pada Protokol: Pastikan protokol ICU, seperti menjaga posisi kepala tempat
tidur 30-45 derajat, diterapkan dengan ketat. Pelatihan dan Edukasi: Adakan pelatihan berkala bagi staf
ICU mengenai pentingnya pencegahan VAP dan deteksi dini infeksi. Monitoring dan Evaluasi: Monitor
secara berkala angka kejadian VAP dan evaluasi efektivitas protokol untuk perbaikan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Apriyani, A., Syahri, H., & Ardianty, S. (2021). A Literatur Review: Factors Related to Nurse’s
Knowledge of Prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) in ICU. Masker Medika,
9(1), 372–384.
Atmaja, H. K. (2018). Komparasi Pemberian Hexadol dan Chlorhexidine sebagai Oral Hygiene terhadap
Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP). Jurnal Kesehatan Prima, 8(1), 1185–1191.
Atrie, U. Y., Siagian, Y., Widiastuti, L., Wati, L., & Sitindaon, S. H. (2023). Pelatihan Massage
Effleurage Menggunakan Olive Oil Pada Perawat Sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Dekubitus
Pasien Stroke Di Intensive Care Unit. Jurnal Peduli Masyarakat, 5(3), 753–766.
Buston, E., & Hariadi, E. (2020). Hubungan Jumlah Sekret dengan Kejadian VAP (Ventilator
Associated Pneumonia) pada Pasien di ICU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Journal of Nursing
and Public Health, 8(2), 22–26.
Fitriani, D. (2018). Hubungan Pengettahuan Perawat tentang Pencegahan Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) dengan Peningkatan Angka VAP di Ruang ICU Rumah Sakit Sari Asih
Karawaci Tangerang. Edudharma Journal, 2(1), 46–62.
Idawati, S., Huriani, E., & Gusty, R. P. (2017). Tingkat Pengetahuan Perawat Dan Penerapan Ventilator
Associated Pneumonia Bundle Di Ruang Perawatan Intensif. Ners: Jurnal Keperawatan, 13(1),
34–41.
Liang, J. M., Li, Z. M., Dong, H. M., & Xu, C. B. (2019). Prognostic factors associated with mortality
in mechanically ventilated patients in the intensive care unit A single-center, retrospective cohort
study of 905 patients. Medicine, 98(42).
Notoatmodjo. (2015). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Nuraini. (2018). Metodologi penelitian kohort dalam kelompok terpapar : Rineka Cipta. Rineka Cipta.
Rahman, D., Huriani, E., & Julita, E. (2017). Ventilator Associated Pneumonia pada klien dengan
ventilasi mekanik menggunakan indikator clinical pulmonary infection score (CPIS). Jurnal Ners,
6(2), 126–135.