JUSINDO, Vol. 7 No. 1, Januari 2025
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 217
Herbal in Glaucoma: Bibliometric Analysis
Amelyna Erlyn
1
, Kurniasih Dedeh
2*
, IP Damayanti
3
,
Almanfaluthi Muhammad
4
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia, Indonesia
Email: dr.dedeh.kurniasih@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci:
Herbal; Glaucoma;
Bibliometric Analysis
Glaukoma merupakan tantangan kesehatan global karena menjadi
penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia. Meskipun
terdapat berbagai pengobatan medis, penggunaan tanaman herbal
sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tekanan intraokular
(TIO) pada glaukoma masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tanaman
herbal dalam penatalaksanaan glaukoma, dengan fokus pada
efektivitasnya dalam menurunkan TIO dan mengidentifikasi
kontribusi peneliti serta institusi dalam bidang ini. Penelitian ini
menggunakan metode bibliometrik, dengan mengumpulkan artikel
yang relevan dari database PubMed. Pencarian dilakukan dengan
menggunakan kata kunci herbal” dan “glaucoma”, mencakup
artikel dalam rentang tahun 2014-2024 tanpa batasan bahasa atau
wilayah geografis. Analisis dilakukan menggunakan RStudio dan
software Biblioshiny untuk memetakan tren penelitian. Penelitian ini
menemukan bahwa Sun Yat-Sen University adalah institusi dengan
kontribusi terbesar dalam penelitian terkait herbal dan glaukoma.
Peneliti Yang Y dan Zhang Z juga menjadi kontributor utama. Kata
kunci yang saling berkaitan menunjukkan hubungan erat antara
herbal medicine dan pengobatan glaukoma. Penggunaan tanaman
herbal memiliki potensi signifikan sebagai terapi tambahan untuk
pengobatan glaukoma, terutama dalam menurunkan TIO. Penelitian
ini memberikan wawasan baru terkait efektivitas herbal dalam
praktik klinis serta membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut di
masa depan.
ABSTRACT
Glaucoma is a global health challenge as it is the leading
cause of permanent blindness worldwide. Despite various
medical treatments, the use of herbal plants as an alternative
therapy to lower intraocular pressure (IOP) in glaucoma still
requires further research. This study aims to explore the
potential of herbal plants in the management of glaucoma,
focusing on their effectiveness in lowering IOP and identifying
the contributions of researchers and institutions in this field.
This study used bibliometric methods, by collecting relevant
articles from the PubMed database. The search was conducted
using the keywords “herbs” and “glaucoma”, covering
articles from 2014-2024 with no language or geographic
region restrictions. Analysis was conducted using RStudio and
Biblioshiny software to map research trends. The study found
that Sun Yat-Sen University was the institution with the largest
contribution to herbal and glaucoma-related research.
Researchers Yang Y and Zhang Z were also major
contributors. The interrelated keywords showed a close
Keywords:
Herbal; Glaucoma;
Bibliometric Analysis
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 218
relationship between herbal medicine and glaucoma
treatment. The use of herbs has significant potential as
adjunctive therapy for glaucoma treatment, especially in
lowering IOP. This study provides new insights into the
effectiveness of herbs in clinical practice and opens up
opportunities for further research in the future.
Coresponden Author: Kurniasih Dedeh
Email: dr.dedeh.kurniasih@gmail.com
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani yaitu glaukos, glaukos adalah istilah yang
menggambarkan kata yang tidak spesifik untuk hijau dan abu-abu muda. Glaukoma
merupakan penyakit neurodegeneratif saraf optik dimana sangat umum terjadi dan angka
prevalensi nya tinggi (Labkovich dkk., 2020). Fenomena yang menjadi perhatian utama
adalah meningkatnya jumlah penderita glaukoma seiring bertambahnya usia masyarakat
dan tingginya angka prevalensi di negara berkembang. Penyakit ini menyerang individu
berusia antara 40 hingga 80 tahun dengan prevalensi sebesar 3,5%. Diperkirakan pada
tahun 2040, sekitar 112 juta individu akan berisiko terkena glaukoma akibat insiden yang
meningkat dan terbatasnya sumber daya kesehatan di banyak negara (Wagner dkk., 2022).
Belum sepenuhnya diketahui penyebab pasti dari glaukoma, tetapi terdapat faktor
yang berperan dalam penyakit ini yaitu kombinasi dari faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat dijabarkan, untuk faktor genetik memiliki risiko
yang lebih tinggi terkena glaukoma jika terdapat riwayat dari penyakit keluarga. Faktor
lingkungan seperti usia lanjut, stress oksidatif dan tekanan intraokular (TIO) turut
berperan dalam patogenesis dari glaukoma (Mahendra Kumar, 2024). Meski ada banyak
kemungkinan penyebab dari glaukoma, tetapi ada pengobatan yang terbukti dapat
menurunkan tekanan intraokular (TIO) dengan prosedur medis yaitu laser atau
pembedahan. Oleh karena itu, terapi tambahan perlu ditemukan (Elwahidy dkk., 2022).
Bidang penelitian yang berkembang pesat adalah perlindungan saraf, topik ini
sangat menarik karena dapat menjadi pilihan keterbaruan terapi pada beberapa kasus yang
memburuk seperti stres oksidatif meski telah diberikan terapi maksimal seperti pada
kasus glaukoma (Ritch, 2000). Mekanisme perlindungan saraf pada glaukoma berperan
penting untuk mencegah stres oksidatif dan iskemia yang mengakibatkan sel ganglion
retina apoptosis dan rusaknya saraf optik (Vishwaraj dkk., 2022). Salah satu tanaman obat
herbal pertama yang digunakan dalam pengobatan glaucoma adalah pilocarpine
alkaloid parasimpatomimetik, dimana tanaman ini di ekstrak dari Mikrofil Pilocarpus dari
semak Amerika Selatan (Rhee dkk., 2001). Pilocarpine mengakibatkan otot siliaris
mengalami kontraksi yang dapat membuat aqueous humour keluar melewati jalinan
trabekula di iridokornea pada sudut mata (RR Allingham, 2012). Namun, penggunaannya
telah menurun meskipun pilocarpine saat ini masih tersedia untuk pengobatan glaukoma,
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 219
hal ini karena diketahui adanya efek samping yang lebih aman dari obat anti glaukoma
modern (Yunard dkk., 2019).
Sebagian besar pasien dengan glaukoma menggunakan tanaman herbal yang paling
umum seperti bilberry dan ginkgo biloba meskipun kurangnya penelitian mengenai
pengobatan herbal (Wan dkk., 2010) (Rhee dkk., 2002) (Belyea dkk., 2016). Pasien tidak
selalu mendapatkan sumber yang dapat dipercaya dan mengakibatkan risiko tertentu,
mayoritas pasien mengetahui tentang pengobatan herbal dari kerabat ataupun dari media
(Wan dkk., 2010). Meluasnya penggunaan pengobatan herbal dan kebiasaan pasien yang
tidak mengungkapkannya pada tenaga kesehatan, bagi tenaga kesehatan penting untuk
mengedukasi dalam hal terapi, keefektifan, dan keamanan dari pengobatan herbal yang
digunakan oleh pasien (Ige dkk., 2020).
Salah satu cabang ilmu informatika yaitu bibliometric merupakan analisis literatur
secara kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan sistem literatur serta karakteristik
bibliometrik sebagai objek penelitian. Secara kuantitatif, metode ini mengukur hubungan,
pengelompokan dalam bidang penelitian serta mengukur contour line (Ma dkk., 2021).
Di kalangan peneliti analisis bibliometric semakin populer, manfaat penting yang
didapatkan oleh peneliti adalah peneliti mendapatkan wawasan yang berarti dalam
mempelajari bidang studi tertentu hanya dengan analisis artikel, ditribus geografis dan
kata kunci (He dkk., 2017).
Alasan dan pentingnya judul penelitian ini adalah karena meningkatnya
penggunaan pengobatan herbal dalam masyarakat tanpa didukung bukti ilmiah yang
cukup, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Analisis bibliometrik ini penting untuk
mengevaluasi tren penelitian mengenai penggunaan herbal dalam pengobatan glaukoma,
sehingga dapat memberikan wawasan mengenai efektivitas, potensi risiko, dan kontribusi
ilmiah dalam bidang ini. Selain itu, penelitian ini juga berupaya memberikan data
mengenai institusi dan peneliti yang paling aktif dalam mengkaji penggunaan herbal pada
glaukoma, guna memperkuat basis penelitian yang lebih komprehensif dan relevan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode bibliometrik.
Bibliometrik adalah jenis penelitian yang menggabungkan analisis literatur secara
kualitatif dan kuantitatif, menggunakan data bibliografis untuk memahami struktur
penelitian dan tren dalam bidang tertentu.
Tekhnik Studi dan Pencarian
Sumber yang diambil untuk penelitian ini adalah PubMed
(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Pencarian artikel dengan menggunakan kata kunci
“herbal” dan glaucoma tidak terbatas wilayah. Penelitian ini berfokus mengambil
artikel dengan rentang tahun 2014-2024 dan memakai artikel dengan semua bahasa.
Didapatkan hasil 40 artikel setelah itu data yang sudah dikumpulkan diekspor menjadi
bib.text. Selanjutnya dijalankan oleh Rstudio dan dianalisis menggunakan biblioshiny.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 220
Analisis Studi
Tinjauan ini menganalisis data dengan menggunakan aplikasi R dan Rstudio untuk
penerapan bibliometric. Pada tahun 2017, bibliometric dirilis oleh Dr. Massimo Aria
(Universitas Naples Federico II) dan Dr. Corrado Cuccurullo (Universitas Campania
Luigi Vanvitelli) (Aria & Cuccurullo, 2017). Setelah dilakukan analisis data, selain
menilai jurnal, dapat menilai peneliti secara individu, negara dan institusi (Diane Cooper,
2015).
Kriteria Penelitian
Kriteria penelitian ini mencakup artikel yang diambil dari database PubMed dengan
menggunakan kata kunci "herbal" dan "glaucoma". Penelitian berfokus pada artikel yang
diterbitkan dalam rentang tahun 2014-2024 tanpa batasan wilayah geografis atau bahasa.
Artikel yang memenuhi kriteria kemudian diekspor dan dianalisis menggunakan RStudio
dengan software Biblioshiny, yang mampu memvisualisasikan pemetaan bibliometrik
dari penelitian terkait.
Hasil Dan Pembahasan
Pencarian Data
Gambar 1 menunjukan hasil dari proses dalam pengambilan data. Menggunakan
kata kunci “herbal” dan glaucoma pada database PubMed menghasilkan 40 artikel
terkait. Dari 40 artikel ini memiliki kriteria rentang tahun 2014-2024 dan memasukan
artikel dari seluruh negara. Semua artikel tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam data
yang secara spesifik berhubungan dengan penelitian ini sehingga penelitian ini bertujuan
untuk melengkapi konteks analisis penelitian.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 221
Gambar 1. Menunjukkan diagram alur metode proses pencarian artikel
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Penelitian ini memiliki 2 proses utama, yaitu pengumpulan data dan analisis
bibliometric. Pada aspek kesehatan, bibliometric dimanfaatkan untuk menilai dampak
dari suatu artikel penelitian sebelumnya sehingga besar kemungkinan akan
mempengaruhi penelitian selanjutnya (Diane Cooper, 2015). Penelitian ini membutuhkan
pengunaan database yang bersumber dari PubMed untuk menggali teori penting dalam
pengobatan herbal pada penyakit glaukoma.
Analisis Sumber yang Berkontribusi
Gambar 2. Pemetaan Jurnal Herbal dan Glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 222
Berdasarkan jumlah artikel yang dipublikasi, gambar ini menunjukkan sumber-
sumber relevan yang dapat dipakai. Sumbu vertikal menguraikan nama sumber, yaitu
Medicine, Journal of Ethnopharmacology, Avicenna Journal of Phytomedicine, Biomed
Research International, Biotechnology and Genetic Engineering Reviews, Ceska A
Slovenska Oftalmologie Casopis Ceske Oft, Chinese Medicine, Clinical and Experiental
Optometry, Current Molecular Pharmacology dan Current Neuropharmacology. Sumbu
horizontal menunjukkan jumlah artikel yang di publikasi. Sumber paling aktif publikasi
yaitu Medicine dengan menerbitkan 5 artikel. Disusul pada urutan kedua, yaitu Journal
of Ethnopharmacology setelah menerbitkan 2 artikel. Sumber lain menerbitkan masing-
masing 1 artikel, dapat di analisis tingkat publikasi yang berbeda-beda namun cenderung
lebih jarang. Penyebaran ini menggambarkan sumber publikasi relevan dari beberapa
wilayah penelitian.
Analisis Publikasi dari Waktu ke Waktu
Gambar 3. Total hasil publikasi kontributor pada bidang penelitian herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Dari rentang tahun tahun 2014-2024 author Yang Y menerbitkan 3 artikel, dimana
artikel pertama di publikasi pada tahun 2015 sedangkan artikel kedua dan ketiga di
publikasi pada tahun 2018. Selanjutnya pada urutan kedua Zhang Z menerbitkan 3 artikel,
artikel pertama di publikasi tahun 2015, artikel kedua di tahun 2019 dan artikel ketiga di
tahun 2020. Meskipun hasil dari Yang Y dan Zhang Z merupakan author dengan publikasi
terbanyak namun hasilnya kurang dapat dijadikan acuan klinis untuk masa kini, karena
studi baru telah dilakukan oleh Abdallah O, Do C, Elnaggar Y dan Omran S yang
menerbitkan hasil penelitian pada tahun 2024.
Table 1. Hasil Penelitian terbaru yang Y, Zang Z dan Abdallah OY
Author
Tahun
Judul
Hasil
Yang Y
2018
Evidence-based
Practice Guideline of
Chinese Herbal
Medicine for Primary
Bertujuan dalam
perbaikan kondisi pada
pasien POAG (Primary
Open Angle Glaucoma)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 223
Open Angle Glaucoma
(Qingfeng Neizhang)
dengan menggunakan
Chinese Herbal
Medicine, hasilnya
menunjukkan adanya
peningkatan dalam
penglihatan dan
penurunan tekanan
intraokular (Yang dkk.,
2018)
Zhang Z
2020
Efficacy and Safety of
Bujing Yishi Tablet for
Glaucoma with
Controlled IOP: Study
Protocol for a Multi-
Centre Randomized
Controlled Trial
Memverivikasi
keamanan dan
keefektifan tablet
Bujing Yishi, hasil
penelitian memberi data
berdasarkan bukti
dengan memberi pilihan
baru dalam pengobatan
glaukoma TIO
terkontrol dengan
sindrom retensi cairan,
stasis darah dan
defisiensi hati-ginjal
(Liu dkk., 2020)
Abdallah OY
2024
Controlled Release,
Chitosan-Tethered
Luteolin
Phytocubosomes;
Formulation
Optimization to In-Vivo
Anti-Glaucoma and
Anti-Inflammatory
Ocular Evaluation
Study anti-inflamasi
farmakodinamik
menyatakan
fitokubosom dengan
kitosan memiliki
kemampuan pemulihan
lebih cepat dibanding
dengan formulasi lain.
Pada kelinci glaukoma,
fitokubosom dengan
kitosan menurunkan
TIO 6,46, 3,88 dan 1,89
kali lipat dibanding
suspensi lain (Sarah
dkk., 2024).
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 224
Analisis Penulis yang Berkontribusi
Gambar 4. Penulis yang menjadi kontributor aktif pada penelitian herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Pada bidang ini kontributor paling relevan ada 2 yaitu Yang Y dan Zhang Z dengan
publikasi 3 artikel. Kemudian dilanjut posisi ketiga hingga kesembilan yaitu Abdallah O,
Do C, Elnaggar Y, Liu Y, Omran S, So K, Wu L dengan publikasi 2 artikel. Selanjutnya
posisi terakhir yaitu Acquarulo B sebagai kontributor yang kurang berperan dengan
menghasilkan 1 artikel dalam bidang pengobatan herbal pada glaukoma.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 225
Analisis Lembaga yang Berkontribusi
Gambar 5. Institusi yang berkontribusi dalam penelitian herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Dari jumlah artikel yang digunakan, gambar ini menunjukkan beberapa lembaga
yang berkontribusi dalam melakukan penelitian. Sumbu vertikal menguraikan 10
institusi, selanjutnya dapat dilihat pada sumbu horizontal Sun Yat Sen University
menduduki posisi teratas dimana institusi tersebut mendominasi jumlah artikel yang
dihasilkan yaitu 24 artikel. Dari jumlah artikel yang dihasilkan oleh Sun Yat Sen
University memperlihatkan bahwa institusi ini aktif menjadi kontributor pada kumpulan
data tersebut. Disusul pada urutan kedua yaitu Centre for Eye and Vision Research
Limited (CEVR) yang menghasilkan 12 artikel. Meskipun menunjukkan kontribusi yang
lebih rendah, Guangzhou University of Chinese Medicine, The Hongkong Polytechnic
Univesity, Chengdu University of Traditional Chinese Medicine, National Engineering
Institute for the Research, and Development of End, Jilin Agricultural University,
Alexandria University, Kyung Hee University dan The University of Hong Kong tidak
lepas dari perannya menjadi beberapa kontributor dalam meneliti pengobatan herbal pada
penyakit glaukoma. Menunjukkan implikasi yang berbeda-beda, institusi-institusi ini
memberikan pengaruh yang berarti terhadap penelitian herbal dan glaukoma.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 226
Analisis Kata yang Paling Sering di Jumpai
Gambar 6. Kata kunci terbanyak yang digunakan dalam herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Gambar 6 menunjukan keterlibatan kata kunci yang sering digunakan pada
penelitian bidang ini. Humans menjadi kata kunci yang paling sering digunakan sebanyak
29 kali per 40 artikel. Selanjutnya kata kunci lain yaitu animals, glaukoma/drug therapy
dan female merupakan kata kunci lain yang digunakan dalam bidang penelitian herbal
pada glaukoma.
Gambar 7. Frekuensi penggunaan kata kunci di bidang penelitian herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 227
Tren Publikasi
Gambar 8 Artikel yang diterbitkan pada tahun 2014-2024 tentang herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Grafik tersebut memperlihatkan tren publikasi artikel yang membahas tentang
pengobatan herbal pada penyakit glaukoma pada tahun 2014-2024. Terlihat
ketidakstabilan dalam publikasi 10 tahun terakhir. Pada tahun 2014-2020 hanya 1-3
artikel yang dipublikasi. Di tahun 2021 mulai terjadi peningkatan publikasi dibanding
tahun 2014-2020. Namun, pada tahun 2022 menunjukkan adanya penurunan secara tajam
terkait publikasi. Selanjutnya publikasi di tahun 2023 mengalami peningkatan yang
spesifik hingga mencapai titik tertinggi yang menunjukkan kemungkinan adanya sesuatu
yang baru terkait pengobatan herbal pada penyakit glaukoma. Pada tahun 2024 kembali
terjadi penurunan, ini diakibatkan pengambilan data pada tahun tersebut belum
sepenuhnya terpublikasi.
Analisis Negara yang Berkontribusi
Gambar 9. Negara yang berperan dalam penelitian herbal dan glaukoma
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 228
Gambar ini menunjukkan produksi artikel ilmiah terkait studi herbal dalam
glaukoma dalam rentang tahun 2014-2024. Pada grafik tersebut menunjukan negara
China sebagai kontributor tertinggi pada publikasi ilmiah dibidang ini. China menjadi
negara dengan urutan paling atas, puncaknya pada 2024 menghasilkan lebih dari 100
artikel penelitian.
Analisis Kata Kunci
Gambar 10 Visualisasi topik herbal dan glaukoma dengan bibliometrik R-Studio
Sumber: Data Penelitian, (2024)
Pada grafik tersebut mengilustrasikan hubungan antara kata kunci yang terdapat
dalam literatur herbal dan glaukoma. Dimana kata kunci “Humans” berkaitan dengan dua
cluster. Dua cluster tersebut ditunjukkan dengan warna yang berbeda, yaitu biru yang
menunjukkan analisis kimia terkait penelitian ini, seperti “drug delivery system”,
“oxidative stress/drug effects” dan “plan extracts/therapeutic use”. Sementara cluster
lain berwarna hijau menunjukkan hubungan antara herbal dan glaukoma dengan kata
kunci yang ditunjukkan yaitu “female”, “male”, “adult” dan “young adult”.
Hubungan pada grafik tersebut menunjukkan adanya interkonektivitas antara
cluster yang menunjukkan adanya penelitian yang berhubungan antara zat kimia pada
herbal dengan efek farmakologi dalam penelitian glaukoma. Grafik ini
memvisualisasikan kesimpulan dari struktur tematik terhadap 40 artikel dalam penelitian
herbal dan glaukoma.
Analisis bibliometric ini menunjukkan hasil terhadap penelitian herbal medicine
dan aplikasinya pada penyakit glaukoma di seluruh dunia dalam rentang tahun 2014-
2024. Negara yang banyak berkontribusi adalah China. Penelitian dibidang ini
menunjukkan peningkatan sebesar 4.14% dari 40 artikel yang diinklusikan. Umur rata-
rata artikel berkisar 3.75 tahun. Kemudian dari 40 artikel tersebut, untuk koresponden
author dalam 1 artikel sekitar 5 orang dengan kolaborasi koresponden author
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 229
internasional sebesar 7.5%. Karena belum terdapat peningkatan yang signifikan pada
penelitian ini, maka kesempatan untuk penelitian dalam bidang pengobatan herbal dan
glaukoma masih dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Analisis bibliometric ini menunjukkan Sun Yat-Sen University menjadi institusi
yang menyumbangkan banyak kontribusi dalam penelitian herbal dan glaukoma. Limitasi
yang dihadapi oleh peneliti dalam pembuatan analisis bibliometric ini hanya berbatas
pada database PubMed, sehingga hasil dari penelitian ini dapat terjadi bias karena hanya
menggunakan satu database.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat peluang yang besar
terkait penelitian herbal dan glaukoma di masa yang akan datang. Hasil penelitian
diharapkan dapat melengkapi celah penelitian dalam bidang ini, celah penelitian terkait
glaukoma yang sedang menjadi tren adalah hubungan terkait penelitian glaukoma pada
gender, usia, zat lycium pada tanaman herbal, terapi terkait antioksidan dan efek obat
pada tekanan intraokular. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk
meneliti topik terbaru terkait penatalaksaan glaukoma dengan pengobatan herbal
sehingga penatalaksanaan herbal pada glaukoma dapat diterapkan pada praktik klinis.
Daftar Pustaka
Aria, M., & Cuccurullo, C. (2017). bibliometrix : An R-tool for comprehensive science
mapping analysis. Journal of Informetrics, 11(4), 959975.
https://doi.org/10.1016/j.joi.2017.08.007
Belyea, D. A., Alhabshan, R., del Rio-Gonzalez, A. M., Chadha, N., Lamba, T., Golshani,
C., Merchant, K., Passi, N., & Dan, J. A. (2016). Marijuana Use Among Patients
With Glaucoma in a City With Legalized Medical Marijuana Use. JAMA
Ophthalmology, 134(3), 259. https://doi.org/10.1001/jamaophthalmol.2015.5209
Diane Cooper, I. (2015). Bibliometrics basics. Dalam Journal of the Medical Library
Association (Vol. 103, Nomor 4, hlm. 217218). Medical Library Association.
https://doi.org/10.3163/1536-5050.103.4.013
Elwahidy, A., Elabd, I., Shalaby, S., & Rabee, M. (2022). Gingko Biloba as an adjuvant
to Timolol in Moderate Primary Open Angle Glaucoma. Al-Azhar International
Medical Journal, 0(0), 00. https://doi.org/10.21608/aimj.2022.121598.1842
He, X., Wu, Y., Yu, D., & Merigó, J. M. (2017). Exploring the Ordered Weighted
Averaging Operator Knowledge Domain: A Bibliometric Analysis. International
Journal of Intelligent Systems, 32(11), 11511166.
https://doi.org/10.1002/int.21894
Ige, M., Liu, J., & St, T. (2020). Herbal Medicines in Glaucoma Treatment. Dalam YALE
JOURNAL OF BIOLOGY AND MEDICINE (Vol. 93).
Labkovich, M., Jacobs, E. B., Bhargava, S., Pasquale, L. R., & Ritch, R. (2020). Ginkgo
biloba extract in ophthalmic and systemic disease, with a focus on normal-tension
glaucoma. Dalam Asia-Pacific Journal of Ophthalmology (Vol. 9, Nomor 3, hlm.
215225). Lippincott Williams and Wilkins.
https://doi.org/10.1097/APO.0000000000000279
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 230
Liu, H., Li, X., Zhang, Z., Zeng, J., Dai, Y., Wang, C., Xie, Z., Cheng, L., & Cui, L.
(2020). Efficacy and safety of Bujing Yishi tablet for glaucoma with controlled IOP:
Study protocol for a multi-centre randomized controlled trial. Trials, 21(1).
https://doi.org/10.1186/s13063-020-04249-7
Ma, D., Guan, B., Song, L., Liu, Q., Fan, Y., Zhao, L., Wang, T., Zhang, Z., Gao, Z., Li,
S., & Xu, H. (2021). A Bibliometric Analysis of Exosomes in Cardiovascular
Diseases From 2001 to 2021. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 8.
https://doi.org/10.3389/fcvm.2021.734514
Mahendra Kumar, S. (2024). A review on glaucoma: causes, symptoms, pathogenesis &
treatment. Journal of Clinical Research and Ophthalmology, 11(1), 001004.
https://doi.org/10.17352/2455-1414.000102
Rhee, D. J., Katz, L. J., Spaeth, G. L., & Myers, J. S. (2001). Complementary and
Alternative Medicine for Glaucoma Key words. acupuncture alpha-tocophorol
alternative medicine ascorbic acid bilberry cobolamin diet euphrasia
exercise gingko • glaucoma • herbal remedies • marijuana • meditation • relaxation
• retinol • therapeutic touch • thiamine • vinpocetine • vitamin • witch hazel. Dalam
THERAPEUTIC REVIEW SURVEY OF OPHTHALMOLOGY (Vol. 46).
Rhee, D. J., Spaeth, G. L., Myers, J. S., Steinmann, W. C., Augsburger, J. J., Shatz, L. J.,
Terebuh, A. K., Ritner, J. A., & Katz, L. J. (2002). Prevalence of the use of
complementary and alternative medicine for glaucoma. Ophthalmology, 109(3),
438443. https://doi.org/10.1016/S0161-6420(01)01030-2
Ritch, R. (2000). Neuroprotection: is it already applicable to glaucoma therapy? Current
Opinion in Ophthalmology, 11(2), 7884. https://doi.org/10.1097/00055735-
200004000-00002
RR Allingham, K. D. S. F. S. M. D. R. M. S. (2012). Shields Text Book of Glaucoma.
Sarah, O., Yosra, S. R. , E., & Ossama, Y. , A. (2024). Controlled Release, Chitosan-
Tethered Luteolin Phytocubosomes; Formulation Optimization to In-Vivo
Antiglaucoma and Anti-Inflammatory Ocular Evaluation.
Vishwaraj, C. R., Kavitha, S., Venkatesh, R., Shukla, A. G., Chandran, P., & Tripathi, S.
(2022). Neuroprotection in glaucoma. Dalam Indian Journal of Ophthalmology
(Vol. 70, Nomor 2, hlm. 380385). Wolters Kluwer Medknow Publications.
https://doi.org/10.4103/ijo.IJO_1158_21
Wagner, I. V., Stewart, M. W., & Dorairaj, S. K. (2022). Updates on the Diagnosis and
Management of Glaucoma. Mayo Clinic Proceedings: Innovations, Quality &
Outcomes, 6(6), 618635. https://doi.org/10.1016/j.mayocpiqo.2022.09.007
Wan, M. J., Daniel, S., Kassam, F., Mutti, G., Butty, Z., Kasner, O., Trope, G. E., & Buys,
Y. M. (2010). Survey of Complementary and Alternative Medicine Use in Glaucoma
Patients. Journal of Glaucoma, 1. https://doi.org/10.1097/IJG.0b013e3182027c0c
Yang, Y., Ma, Q. Y., Yang, Y., He, Y. P., Ma, C. T., Li, Q., Jin, M., & Chen, W. (2018).
Evidence-based practice guideline of Chinese herbal medicine for primary open-
angle glaucoma (qingfeng -neizhang). Dalam Medicine (United States) (Vol. 97,
Nomor 13). Lippincott Williams and Wilkins.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000010126
Yunard, A., Oktariana, V. D., Artini, W., & Prihartono, J. (2019). Comparison of
Intraocular Pressure and Anterior Chamber Angle Changes between Pilocarpine and
Laser Peripheral Iridotomy. Journal of Current Glaucoma Practice, 13(1), 3236.
https://doi.org/10.5005/jp-journals-10078-1245