JUSINDO, Vol. 6 No. 2, Juli 2024
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 895
Prediksi Mekanisme Kerja Whey Protein Sebagai Suplemen Anti-
Diabetes dan Anti-Obesitas Berdasarkan Analisis Diffrentially Genes
Expressed (DEG) Inflamasi
Siti Nurbaya
1
, Aryo Tedjo
2
Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Email: sitinurbaja01@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci:
Obesitas sering dikaitkan dengan inflamasi, yang memicu pelepasan
mediator inflamasi dan menurunkan produksi adiponektin. Beberapa
teori menyebutkan bahwa peradangan kronis akibat obesitas
merupakan mekanisme dominan diabetes tipe 2 (T2D). Penelitian ini
melakukan analisis Differentially Genes Expressed (DEG) terkait
inflamasi menggunakan basis data Gene Expression Omnibus (GEO)
untuk melihat perubahan transkripsi (ekspresi gen) pada hati manusia
yang berkontribusi pada akumulasi lipid hati dan resistensi insulin
terkait T2D. DEG yang dihasilkan kemudian digunakan untuk
melihat apakah whey protein (WP) dapat mempengaruhi DEG
tersebut. Konsumsi WP dipercaya dapat menurunkan kelebihan berat
badan dan kadar gula darah. Hasil analisis DEG menunjukkan
terdapat 22 gen terkait inflamasi pada liver yang berbeda
ekspresinya antara Lean dengan kelompok pasien obesitas tanpa
T2D (Obese_noT2D) dan dengan kelompok pasien obesitas dengan
T2D yang tidak terkontrol (Obese_T2D-poorly controlled).
Berdasarkan penelitian ini, tidak satu-pun gen-gen tersebut yang
dipengaruhi oleh asupan WP. Namun demikian beberapa gen yang
diduga berperan dalam inflamasi, obesitas, dan T2D seperti FOXJ1,
NLRP1, LGALS2, LIME1, NOTCH3, ARBB2, SIM2, dan TAT
berpotensi dipengaruhi oleh asupan WP.
ABSTRACT
Obesity is often associated with inflammation, which triggers
the release of inflammatory mediators and decreases
adiponectin production. Some theories suggest that chronic
inflammation due to obesity is the dominant mechanism of type
2 diabetes (T2D). This study conducted an analysis of
inflammation-related Differentially Expressed Genes (DEG)
using the Gene Expression Omnibus (GEO) database to look
at transcriptional changes (gene expression) in the human
liver that contribute to liver lipid accumulation and T2D-
related insulin resistance. The resulting DEG was then used to
see if whey protein (WP) could affect the DEG. WP
consumption is believed to reduce excess weight and blood
sugar levels. The results of DEG analysis showed that there
were 22 genes related to inflammation in the liver that differed
in expression between Lean and obese patients without T2D
(Obese_noT2D) and obesity patients with T2D (Obese_T2D-
poorly controlled). Based on this study, none of these genes
are affected by WP intake. However, several genes that are
suspected to play a role in inflammation, obesity, and T2D
such as FOXJ1, NLRP1, LGALS2, LIME1, NOTCH3, ARBB2,
Differentially Genes
Expressed; Obesity; Type-2
Diabetes; Inflammation;
Whey Protein
Keywords:
Differentially Genes
Expressed, Obesity; Type-2
Diabetes; Inflammation;
Whey Protein
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 896
SIM2, and TAT have the potential to be influenced by WP
intake
Coresponden Author: Siti Nurbaya
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Diabetes ditandai dengan beberapa komplikasi patofisiologis termasuk hiperglikemia,
resistensi insulin, dan gangguan homeostasis energi karena gangguan metabolisme glukosa dan
lipid (D. Das dkk., 2022). Diabetes terutama diabetes tipe 2 (T2D) sering dikaitkan dengan
obesitas, dimana 90% orang dengan T2D mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
(Salehpour dkk., 2021). Diabetes juga dapat dikaitkan dengan inflamasi. Sekitar setengah dari
semua orang dewasa dengan diabetes diketahui menderita radang sendi (Piva dkk., 2015). Orang
dengan radang sendi memiliki risiko 61% lebih tinggi terkena diabetes daripada mereka yang
tidak memiliki penyakit ini (Watson, 2022).
Di sisi lain, obesitas juga sering dikaitkan dengan
inflamasi. Kelebihan makronutrien dalam jaringan adiposa merangsang pelepaskan mediator
inflamasi seperti faktor nekrosis tumor α (TNFA) dan interleukin 6 (IL6), serta mengurangi
produksi adiponektin, yang merupakan predisposisi ke keadaan pro-inflamasi dan stres oksidatif
(Ellulu dkk., 2017).
Salah satu teori menyebutkan peradangan sistemik kronis yang disebabkan oleh obesitas
merupakan mekanisme dominan T2D. Teori ini didukung oleh banyak temuan dan bukti klinis
bahwa penanda inflamasi seperti CRP, TNFA, dan IL6 meningkat ekspresinya pada subjek
obesitas dan subyek dengan resisten insulin (U. N. Das & Rao, 2007; Molina-Ayala dkk.,
2022). Adapun studi analisis ekpresi gen pada jaringan adiposa omental dari pasien operasi
bariatrik dilakukan oleh Molina-Ayala dkk. (2022) menunjukkan VEGFA, CCND2, IL1R1 dan
PTEN mengalami downregulasi dalam kelompok obesitas dengan T2D. Hasil analisis Gene
Ontology (GO) biological process menunjukkan VGFA, CCND2 dan PTEN berperan dalam
regulasi fosforilasi protein. Fosforilasi adalah reaksi biokimia mendasar yang memodulasi
aktivitas protein dalam sel. Fosforilasi diketahui memainkan peran penting dalam pengaturan
sistem kekebalan tubuh (Sadreev dkk., 2014). Selain itu fosforilasi diketahui juga memainkan
peran penting dalam mengatur kematian sel inflamasi (Xu & Huang, 2022).
Ekspresi gen diferensial (DEG) penting untuk memahami perbedaan biologis antara
keadaan sehat dan sakit. Identifikasi gen yang terlibat dalam penyakit adalah alat penting untuk
mengungkapkan mekanisme molekuler perkembangan penyakit. Dalam penelitian farmasi dan
klinis, DEG juga berharga untuk menentukan kandidat biomarker, target terapeutik, dan tanda
tangan gen untuk diagnostik (Rodriguez-Esteban & Jiang, 2017). Selain analisis DEG gen
individu, analisis gen-gen yang diekspresikan secara bersama juga penting untuk melihat korelasi
atau hubungan pengaturan yang membedakan keadaan sehat dan sakit. Dengan menggunakan
logika yang sama, jejaring antar-penyakit juga dapat dianalisis dengan melihat kesamaan gen-gen
yang diekspresikan antar-fenotip atau penyakit-penyakit yang diduga saling berhubungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kesamaan perubahan profil gen-gen yang diekspresikan terkait
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 897
diabetes, obesitas, dan inflamasi akibat efek terapi tertentu dengan demikian dapat digunakan
untuk mengevaluasi suatu kandidat agen anti-diabetes. Pendekatan analisis multi-target ekspresi
gen berbasis jejaring hubungan antar-fenotip (diabetes-obesitas-inflamasi) diharapkan juga
memberikan wawasan atau penjelasan yang luas terkait mekanisme kerja suatu kandidat agen
anti-diabetes.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis ekspresi gen terkait diabetes-obesitas-inflamasi
pada basis-data Gene Expression Omnibus (GEO) sebagai efek pemberian whey protein (WP)
baik pada model invivo maupun human. Penelitian sebelumnya oleh Smith dkk. (2022) pada
subyek orang dengan T2D yang diberikan 15gram WP 10 menit sebelum sarapan, makan siang,
dan makan malam selama tujuh hari dan tetap menggunakan obat diabetes yang diresepkan
memiliki kadar glukosa darah harian 0.6 mmol/L lebih rendah (P<0.05) dibandingkan subyek
plasebo. Konsumsi WP juga tampak membantu partisipan berada dalam kondisi euglikemia dua
jam lebih lama. Euglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah berada pada level
normal. Adapun meta-analisis dari 9 uji coba kontrol acak (RCT) yang dilakukan oleh
Wirunsawanya dkk. (2018) untuk mengevaluasi efek konsumsi WP pada individu yang kelebihan
berat badan dan obesitas menunjukan pengurangan berat badan, massa lemak, dan massa tanpa
lemak yang signifikan. Selain itu ada perbaikan dalam beberapa faktor risiko CVD termasuk
tingkat tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, glukosa, lipoprotein densitas tinggi, dan
kolesterol. Berdasarkan paparan di atas menarik untuk diketahui gen-gen apa saja yang
dipengaruhi ekspresinya akibat pemberian WP (terutama yang terkait inflamasi) sehingga
diharapkan dapat lebih menjelaskan potensi WP sebagai kandidat suplemen anti-diabetes dari sisi
mekanisme kerjanya.
Metode Penelitian
Data gen-gen yang terkait inflamasi diperoleh dari basis data KEGG hsa04062 (Chemokine
signaling pathway - Homo sapiens), KEGG hsa04932 (Non-alcoholic fatty liver disease - Homo
sapiens), dan hasil studi oleh Diedisheim dkk. (2020) terkait gen manusia yang paling relevan
dan terlibat dalam respons inflamasi yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 (T2D). Analisis
DEG gen-gen yang berhubungan dengan inflamasi dilakukan pada data GSE15653 yang
diperoleh dari basis data GEO. GSE15653 berisi data perubahan transkripsi (ekspresi gen) pada
hati manusia yang berkontribusi pada akumulasi lipid hati dan resistensi insulin terkait T2D.
Adapun respon perubahan ekspresi gen terkait inflamasi akibat pemberian WP diamati pada data
GSE178584 yang diperoleh dari basis data GEO. GSE178584 berisi data perubahan ekspresi gen
sel HepG2 yang diberikan serum manusia yang diambil sebelum (fasting,F) dan 60 menit setelah
asupan WP.
DEG yang diperoleh digunakan untuk melihat interaksi protein-protein terkait inflamasi
yang telah diketahui dan diprediksi menggunakan database STRING (2023) (https://string-
db.org/). Interaksi tersebut meliputi asosiasi langsung (fisik) dan tidak langsung (fungsional).
Database STRING berasal dari prediksi komputasi, transfer pengetahuan antar organisme, dan
dari interaksi yang dikumpulkan dari database (primer) lainnya. DEG yang diperoleh kemudian
digunakan untuk mengelompokkan sample lean, obesitas, dan T2D dengan Principal component
analysis (PCA) dan divalidasi dengan Neural network menggunakan Orange
(https://orangedatamining.com/).
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 898
Tabel 1 Gen-gen terkait inflamasi berdasarkan 5 (lima) mekanisme kerja atau pathway
Type 2 diabetes
Source
Cytokine-induced
IFNGR1, JAZF1, MACROD1, MAPK8IP1, NFE2L3, ST6GAL1
Diedisheim et
al (2020)
13
TREG/T regulation
CMIP, KLF14, MAP3K1, NLRC3, PTPRJ
Diedisheim et
al (2020)
13
M1/M2 polarisation
IFNGR1, MAEA, PPARG
Diedisheim et
al (2020)
13
Chemokine signaling pathway
CXCL1, CXCL2, CXCL3, CXCL5, CXCL6, PPBP, CXCL8, CXCL9, CXCL10, CXCL11,
CXCL12, CXCL13, CXCL16, PF4, PF4V1, CXCL14, XCL1, XCL2, CX3CL1, CCL1,
CCL2, CCL3, CCL3L1, CCL3L3, CCL4, CCL4L2, CCL4L1, CCL5, CCL7, CCL8,
CCL11, CCL13, CCL14, CCL15, CCL23, CCL16, CCL17, CCL18, CCL19, CCL20,
CCL21, CCL22, CCL24, CCL25, CCL26, CCL27, CCL28, CXCR2, CXCR1, CXCR3,
CXCR4, CXCR5, CXCR6, XCR1, CX3CR1, CCR8, CCR6, CCR9, CCR4, CCR7, CCR2,
CCR5, CCR1, CCR3, CCR10, JAK2, JAK3, STAT1, STAT2, STAT3, STAT5B, GNAI1,
GNAI3, GNAI2, ADCY1, ADCY2, ADCY3, ADCY4, ADCY5, ADCY6, ADCY7,
ADCY8, ADCY9, PRKACA, PRKACB, PRKACG, LYN, HCK, FGR, SRC, SHC1,
SHC2, SHC3, SHC4, GRB2, SOS1, SOS2, HRAS, KRAS, NRAS, RAF1, BRAF,
MAP2K1, MAPK1, MAPK3, PIK3CA, PIK3CD, PIK3CB, PIK3R1, PIK3R2, PIK3R3,
PIK3CG, PIK3R5, PIK3R6, PRKCZ, AKT1, AKT2, AKT3, FOXO3, CHUK, IKBKB,
IKBKG, NFKBIA, NFKBIB, NFKB1, RELA, BAD, GSK3A, GSK3B, ITK, VAV3,
VAV1, VAV2, RAC1, RAC2, RAC3, PAK1, CDC42, WAS, RHOA, ROCK1, ROCK2,
GNB1, GNB2, GNB3, GNB4, GNB5, GNG2, GNG3, GNG4, GNG5, GNG7, GNG8,
GNG10, GNG11, GNG12, GNG13, GNGT1, GNGT2, PREX1, ELMO1, DOCK2, PTK2,
PXN, BCAR1, CRK, CRKL, PTK2B, GNAQ, PLCB1, PLCB2, PLCB3, PLCB4, PLCG1,
PLCG2, RASGRP2, RAP1A, RAP1B, PARD3, TIAM1, PRKCB, PRKCD, NCF1, GRK7,
GRK1, GRK2, GRK3, GRK4, GRK5, GRK6, ARRB1, ARRB2
KEGG
hsa04062
Non-alcoholic fatty liver disease
IL6, IL6R, SOCS3, TNF, TNFRSF1A, NFKB1, RELA, INS, INSR, IRS1, IRS2, PIK3CA,
PIK3CD, PIK3CB, PIK3R1, PIK3R2, PIK3R3, AKT1, AKT2, AKT3, GSK3A, GSK3B,
NR1H3, RXRA, SREBF1, MLX, MLXIP, MLXIPL, PKLR, LEP, LEPR, ADIPOQ,
ADIPOR1, ADIPOR2, PRKAA1, PRKAA2, PRKAB1, PRKAB2, PRKAG1, PRKAG3,
PRKAG2, MAPK11, MAPK12, MAPK13, MAPK14, PPARA, PPARG, CDC42, RAC1,
MAP3K11, MAPK8, MAPK10, MAPK9, ITCH, ERN1, TRAF2, MAP3K5, FOS, JUN,
IL1A, IL1B, IKBKB, XBP1, CEBPA, CYP2E1, FASLG, CXCL8, TGFB1, EIF2AK3,
EIF2S1, ATF4, DDIT3, BCL2L11, BAX, FAS, CASP8, BID, CYCS, CASP3, CASP7,
NDUFV1, NDUFV2, NDUFV3, NDUFA1, NDUFA2, NDUFA3, NDUFA4, NDUFA4L2,
NDUFA5, NDUFA6, NDUFA7, NDUFA8, NDUFA9, NDUFA10, NDUFAB1,
NDUFA11, NDUFA12, NDUFA13, NDUFB1, NDUFB2, NDUFB3, NDUFB4, NDUFB5,
NDUFB6, NDUFB7, NDUFB8, NDUFB9, NDUFB10, NDUFB11, NDUFS1, NDUFS2,
NDUFS3, NDUFS4, NDUFS5, NDUFS6, NDUFS7, NDUFS8, NDUFC1, NDUFC2,
NDUFC2-KCTD14, SDHA, SDHB, SDHC, SDHD, UQCRFS1, CYTB, CYC1, UQCRC1,
UQCRC2, UQCRH, UQCRHL, UQCRB, UQCRQ, UQCR10, UQCR11, COX3, COX1,
COX2, COX4I2, COX4I1, COX5A, COX5B, COX6A1, COX6A2, COX6B1, COX6B2,
COX6C, COX7A1, COX7A2, COX7A2L, COX7B, COX7B2, COX7C, COX8C, COX8A
KEGG
hsa04932
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Gen-gen terkait inflamasi yang diperoleh dari basis data KEGG dan studi oleh Diedisheim
dkk. (2020) dapat dilihat pada Tabel 1. Total terdapat 344 gene terkait inflamasi dengan 5 (lima)
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 899
mekanisme kerja: Cytokine-induced, TREG/T regulation, M1/M2 polarisation, Chemokine
signaling pathway, dan Non-alcoholic fatty liver disease yang memicu steatohepatitis yang lebih
parah dengan peradangan hati dan fibrosis atau nonalcoholic steatohepatitis (NASH). Ke-344
gene tersebut selanjutnya dilihat perubahan ekspresinya pada pasien obesitas atau pasien obesitas
dengan T2D terutama pada kondisi tidak terkontrol yang dibandingkan dengan subyek normal
(lean). Untuk itu dilakukan analisis differentially expressed genes (DEG) pada data GSE15653
dengan hasil tertera pada Tabel 2 (Lean vs Obese_noT2D) dan Table 3 (Lean vs Obese_T2D-
poorly controlled)
Pada Tabel 2 terlihat bahwa terdapat 39 DEG terkait inflamasi di antara subyek Lean dan
pasien obese (P<0.05 atau -log
10
P>0.301). Dari 39 DEG tersebut terdapat 16 gen yang mengalami
down-regulasi (-log2[foldchange]<0) pada subyek Lean dibandingkan pasien Obese_noT2D,
sedangkan 23 gen lainnya mengalami up-regulasi (-log2[foldchange]>0). Tabel 3 berisi daftar 62
DEG terkait inflamasi antara subyek normal (lean) terhadap Obese_T2D-poorly controlled
(P<0.05 atau -log
10
P>0.301). Di antara 62 gen tersebut 25 gen mengalami down-regulasi (-
log2[foldchange]<0), dan 37 gen mengalami up-regulasi (-log2[foldchange]>0). Jika DEG Lean
vs Obese_noT2D dibandingkan dengan DEG Lean vs Obese_T2D-poorly controlled, maka
didapatkan 22 sharing-DEG yang regulasinya konsisten seperti dapat dilihat pada Tabel 4. Dari
22 DEG tersebut 7 gen adalah gen yang terkait inflamasi jalur Non-alcoholic fatty liver disease
dan terdapat 15 gen yang terkait Chemokine signaling pathway.
Tabel 2 DEG terkait inflamasi: Lean vs Obese_noT2D (GSE15653)
No.
Gene
symbol
log2(fold
change)
No.
Gene
symbol
log2(fold
change)
-log10(Pvalue)
1
BAX
-2.263
21
GNAI3
0.793
1.897
2
TGFB1
-1.718
22
GNG10
0.821
1.387
3
RAC2
-1.7
23
FAS
0.832
1.335
4
ADCY9
-1.673
24
GNAI1
0.876
1.396
5
GRK2
-1.591
25
RAP1A
0.952
1.324
6
BAD
-1.564
26
CCL13
0.954
1.786
7
SRC
-1.414
27
SOS2
0.968
1.585
8
CRK
-1.257
28
UQCRB
0.984
1.835
9
GNG7
-1.138
29
CASP8
1.064
2.008
10
PLCB2
-1.112
30
CCR4
1.077
1.315
11
PLCB3
-1.091
31
CCR2
1.143
1.33
12
FGR
-1.025
32
IRS2
1.145
2.162
13
GNB2
-0.968
33
ROCK1
1.227
1.867
14
HRAS
-0.921
34
MAP3K5
1.257
1.697
15
GRK5
-0.672
35
JUN
1.331
1.471
16
NFE2L3
-0.606
36
CXCR4
1.685
1.381
17
RAP1B
0.693
37
PRKAA1
1.801
1.494
18
COX7A2L
0.696
38
JAK2
2.772
2.438
19
STAT1
0.729
39
NDUFA2
2.963
3.166
20
NDUFB3
0.792
Interaksi protein/gen dari ke-22 DEG pada Tabel 4 dapat dilihat pada Gambar 1.
Klaster dihasilkan dari basis data STRING (https://string-db.org/), dimana garis (edge)
melambangkan interaksi protein secara fisik dan fungsional dengan interaction score high
confidence (0.700). Klaster C1 terdiri dari gen CASP8, MAP3K5, dan FAS yang
ketiganya adalah gen inflamasi terkait jalur Non-alcoholic fatty liver disease. Klaster C2
terdiri dari JUN yang merupakan gen yang terkait Non-alcoholic fatty liver disease, serta
RAC2, ROCK1, GNB2, GNG7, FGR, CRK, JAK2, RAP1A, dan SRC yang merupakan
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 900
gen-gen inflamasi terkait Chemokine signaling pathway. Adapun klaster C3 terdiri dari
IRS2 (jalur Non-alcoholic fatty liver disease) serta GNAI3, GNAI1, SOS2, dan HRAS
(Chemokine signaling pathway). Klaster C2 adalah klaster central dimana SRC (kotak
merah) merupakan gen atau protein yang diduga berperan penting sebagai jembatan antar-
klaster.
Tabel 3 DEG terkait inflamasi: Lean vs Obese_T2D poorly-controlled
No.
Gene
symbol
log2(fold
change)
-
log10(Pvalue)
No.
Gene
symbol
log2(fold
change)
-
log10(Pvalue)
1
TRAF2
-2.468
2.233
32
IL1B
0.932
1.38
2
GNB5
-2.366
2.578
33
SOS1
0.937
1.841
3
BAX
-2.364
2.612
34
CASP8
1.001
1.851
4
CRK
-1.947
2.629
35
PTPRJ
1.011
1.513
5
BAD
-1.928
2.233
36
GNAI1
1.07
1.833
6
RELA
-1.711
2.935
37
RAP1A
1.09
1.592
7
SRC
-1.695
1.895
38
SOS2
1.108
1.904
8
MAPK3
-1.683
1.539
39
ST6GAL1
1.113
1.646
9
GRK2
-1.657
1.402
40
IRS2
1.134
2.135
10
RAC2
-1.562
1.605
41
ROCK1
1.184
1.78
11
GRK4
-1.543
1.461
42
PTK2B
1.221
1.663
12
GNB2
-1.496
3.643
43
MAP3K5
1.245
1.675
13
STAT3
-1.375
1.565
44
CCR9
1.268
1.652
14
GNG7
-1.278
1.643
45
FASLG
1.269
1.714
15
ARRB2
-1.274
1.46
46
FAS
1.27
1.745
16
VAV2
-1.267
1.416
47
CX3CR1
1.431
1.879
17
CXCR3
-1.146
1.788
48
CXCL2
1.435
2.435
18
PPARA
-1.103
1.35
49
JAK3
1.451
2.881
19
FGR
-1.09
1.552
50
CCL23
1.473
1.383
20
NDUFV1
-0.998
1.851
51
MAPK8
1.505
2.208
21
SHC1
-0.977
1.442
52
MAPK8IP1
1.556
1.442
22
HRAS
-0.903
1.426
53
KRAS
1.63
2.205
23
NDUFV2
-0.8
1.32
54
JUN
1.727
3.806
24
GNB1
-0.799
1.568
55
COX5B
1.831
1.696
25
GNAI2
-0.793
1.346
56
CCR3
2.057
1.797
26
RAC1
0.638
1.383
57
JAK2
2.084
1.665
27
GNAI3
0.829
2.015
58
PLCB4
2.272
2.045
28
PTK2
0.914
1.583
59
NRAS
2.345
2.652
29
TIAM1
0.922
1.588
60
PLCB1
2.38
2.364
30
DDIT3
0.928
1.703
61
NDUFA2
2.43
2.462
31
LEP
0.931
1.553
62
CCL7
2.569
3.035
Tabel 4 Share-DEG terkait Inflamasi
Gene
symbol
Lean vs
Obese_noT2D
Lean vs Obese_T2D-
poorly controlled
Inflammatory mechanism
in:
BAX
down
down
Non-alcoholic fatty liver
disease
CRK
down
down
Chemokine signaling
pathway
BAD
down
down
Chemokine signaling
pathway
SRC
down
down
Chemokine signaling
pathway
GRK2
down
down
Chemokine signaling
pathway
RAC2
down
down
Chemokine signaling
pathway
GNB2
down
down
Chemokine signaling
pathway
GNG7
down
down
Chemokine signaling
pathway
FGR
down
down
Chemokine signaling
pathway
HRAS
down
down
Chemokine signaling
pathway
GNAI3
up
up
Chemokine signaling
pathway
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 901
CASP8
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
GNAI1
up
up
Chemokine signaling
pathway
RAP1A
up
up
Chemokine signaling
pathway
SOS2
up
up
Chemokine signaling
pathway
IRS2
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
ROCK1
up
up
Chemokine signaling
pathway
MAP3K5
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
FAS
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
JUN
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
JAK2
up
up
Chemokine signaling
pathway
NDUFA2
up
up
Non-alcoholic fatty liver
disease
Gambar 1 Interaksi DEG inflamasi terkait obesitas dan T2D
Pengelompokkan sample lean, obesitas, dan T2D berdasarkan ke-22 DEGs yang dilakukan
dengan Principal component analysis (PCA) dan divalidasi dengan Neural network menggunakan
Orange (https://orangedatamining.com/) dapat dilihat pada Gambar 2. Analisis PCA
menunjukkan bahwa kelompok Lean vs Obese_noT2D, dan Lean vs Obese_T2D-poorly
controlled cukup dapat dipisahkan oleh ke-22 DEG pada Tabel 4. Walaupun terlihat bahwa Lean
dapat dipisahkan dengan lebih baik dari Obese_T2D-poorly controlled dibandingkan dengan
Obese_noT2D. Hal tersebut sesuai dengan nilai Area Under-Curved (AUC) dimana AUC Lean
vs Obese_T2D-poorly controlled lebih besar (0.83) dibandingkan Lean vs Obese_noT2D (0.67).
Untuk menentukan apakah WP berpotensi mempengaruhi ekspresi 22 DEG inflamasi
terkait obesitas dan T2D, maka akan dilihat ekspresi gen-gen tersebut pada sel HepG2 yang
diberikan serum darah manusia yang diambil sebelum (fasting, WP_F) dan 60 menit (WP_60)
setelah asupan WP (GSE178584). Perubahan ekspresi ke-22 gen WP_60 vs WP_F dapat dilihat
pada Tabel 5. Pada Tabel 5 terlihat bahwa beberapa gen yaitu CRK, BAD, SRC, GRK2, GNB2,
GNG7, HRAS, dan BAX mengalami down-regulasi setelah asupan WP sebagaimana halnya pada
subyek Lean jika dibandingkan dengan pasien obese_noT2D maupun pasien obsese_T2D-poorly
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 902
controlled. Namun demikian, tidak satupun gen yang memiliki perbedaan ekspresi signifikan
(P>0.05) pada sel HepG2 yang diberikan serum manusia sebelum (WP_F) dan setelah (WP_60)
asupan WP. Selain itu beberapa gen (11 gen) memiliki ekspresi berkebalikan dengan profil Lean
vs Obese_noT2D maupun Lean vs ObeseT2D-poorly controlled.
Gambar 2 Analisis PCA dan validasi (A) Lean vs Obese_noT2D dan
(B) Lean vs Obese_T2D-poorly controlled
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 903
Tabel 5 Perubahan ekspresi gen terkait inflamasi pada sel HepG2 (WP_F vs WP_60)
dibandingkan Lean vs Obese_noT2D dan Lean vs Obese_T2D-poorly controlled
Gene symbol
WP_60 vs WP_F
P value
(WP_60 vs
WP_F)
Lean vs Obese_noT2D/
T2D-poorly controlled
CRK
down
0.124
down
BAD
down
0.299
down
SRC
down
0.153
down
GRK2
down
0.147
down
GNB2
down
0.159
down
GNG7
down
0.071
down
HRAS
down
0.163
down
GNAI3
down
0.259
up
GNAI1
down
0.214
up
RAP1A
down
0.062
up
SOS2
down
0.238
up
ROCK1
down
0.260
up
JAK2
down
0.278
up
BAX
down
0.105
down
CASP8
down
0.086
up
IRS2
down
0.224
up
FAS
down
0.238
up
JUN
down
0.142
up
NDUFA2
down
0.224
up
Dikarenakan asupan WP tidak signifikan mempengaruhi DEG terkait inflamasi, maka akan
dilihat gen-gen apa saja di luar 22 gen tersebut (baik yang terkait inflamasi maupun yang tidak)
yang berpotensi diubah signifikan karena asupan WP. Hasil pencarian tersebut tersaji pada Tabel
6. Pada Tabel 6 terlihat bahwa 5 DEG WP_60 vs WP_F yaitu FOXJ1, NLRP1, LGALS2, LIME1,
NOTCH3 memiliki kemiripan profile ekspresi gen dengan Lean vs Obese_noT2D, sedangkan 4
DEG yaitu FOXJ1, ARBB2, SIM2, dan TAT memiliki kemiripan profile ekspresi gen dengan
Lean vs ObeseT2D-poorly controlled. Peran DEG terkait asupan WP dengan inflamasi, obesitas,
dan T2D tersaji pada Tabel 7.
Tabel 6 DEG sel HepG2 (WP_F vs WP_60) dibandingkan
Lean vs Obese_noT2D dan Lean vs Obese_T2D-poorly controlled
Gene
log2(fold change)
-
log10(Pvalue)
WP_60 vs WP_F
log2(fold change)
-
log10(Pvalue)
FOXJ1
Lean vs
Obese_noT2D
-1.806 (down)
3.113
-0.814 (down)
1.284
NLRP1
-1.254 (down)
1.622
-1.029 (down)
1.377
LGALS2
-1.165 (down)
1.503
-0.427 (down)
1.481
LIME1
-0.847 (down)
1.386
-0.677 (down)
1.469
NOTCH3
1.524 (up)
2.379
0.920 (up)
1.886
FOXJ1
Lean vs Obese_
T2D-poorly
controlled
-1.568 (down)
2.604
-0.814 (down)
1.284
ARRB2
-1.274 (down)
1.46
-0.362 (down)
1.357
SIM2
1.595 (up)
1.508
0.384 (up)
1.770
TAT
2.154 (up)
2.066
0.161 (up)
1.770
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 904
Tabel 7 Peran DEG terkait Asupan WP dengan Inflamasi, Obesitas, dan T2D
Gene (regulation)
Peran dalam inflamasi, obesitas, dan T2D
FOXJ1 (down)
FOXJ1 menghambat jalur persinyalan NFκB (proinflammatory signalling
pathway) (Jonsson & Peng, 2005)
NLRP1 (down)
Hati mengekspresikan NLRP1 pada tingkat Mrna (Szabo & Csak, 2012).
NLRP1 adalah protein pertama yang terbukti membentuk inflammasome
(Chavarría-Smith dkk., 2016).
LGALS2 (down)
Ekspresi Galektin 2 (gen LGALS2) liver meningkat 4,7 kali pada kelompok
New Zealand White rabbits aterosklerotik yang menerima diet
hiperkolesterolemik (Ivan dkk., 2022).
LIME1 (down)
Situs awal transkripsi gen LIME1 memiliki peran kunci dalam jalur inflamasi
seperti pensinyalan MAPK (Li dkk., 2021)
.
Obesitas dan diabetes sendiri telah
dikaitkan dengan peningkatan sinyal intraseluler p38 mitogen-activated protein
kinase (MAPK), yang dapat meningkatkan peradangan jaringan dan cedera
(Lim dkk., 2009).
NOTCH3 (up)
Pada wanita dengan obesitas berat dan NAFLD terjadi downregulasi ekspresi
NOTCH3 hati dan terdapat korelasi positif antara ekspresi NOTCH3 dan
beberapa gen yang terkait dengan metabolisme lipid hati (Auguet dkk., 2020).
ARRB2 (down)
β-Arrestin2 (ARRB2 gene) is increased in liver fibrosis in humans (Schierwagen
dkk., 2020). Diabetes mellitus tipe 2 meningkatkan risiko fibrosis hati pada
individu dengan obesitas dan penyakit hati berlemak nonalkohol (NFALD)
(Barb dkk., 2021).
SIM2 (down)
SIM2 menurunkan aktivasi NFκB pada sel MCF7 (Wyatt dkk., 2019).
NFκB
diaktifkan di hampir setiap penyakit hati kronis, termasuk penyakit hati
alkoholik, penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) (Jonsson & Peng,
2005).
TAT (up)
TAT diekspresi di hati dan ekspresinya diketahui abnormal pada tikus diabetes
(Shen & Zhu, 2018).
Pembahasan
Dalam kondisi normal, inflamasi akan mereda setelah rangsangan diatasi. Namun inflamasi
jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan, termasuk pada jaringan
yang berhubungan dengan metabolisme. Kerusakan ini dapat menyebabkan beberapa kondisi
kronis seperti obesitas, diabetes, dan sindrom metabolik. Paparan inflamasi jangka panjang pada
penyandang obesitas, selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas yang
mengontrol produksi insulin, meningkatkan resistensi insulin, dan menyebabkan kondisi diabetes.
Inflamasi juga dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan glukosa di hati, serta memicu
pembentukan lemak visceral yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis.
Hasil analisis DEG dari perubahan transkripsi (ekspresi gen) pada hati manusia yang
berkontribusi pada akumulasi lipid hati dan resistensi insulin terkait T2D hati manusia
menunjukkan bahwa terdapat 22 gene sharing terkait inflamasi dengan regulasi yang konsisten
(Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara proses terjadinya kondisi
obesitas dengan T2D jika dilihat dari mekanisme inflamasinya. Pada Tabel 4 terlihat bahwa
secara umum mekanisme inflamasi yang terjadi adalah melalui Chemokine signaling pathway dan
Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Dalam ulasannya, Chan et al (2021) menunjukkan
pentingnya kemokin dan reseptor kemokin dalam peradangan jaringan adiposa terkait obesitas
dan perkembangan resistensi insulin (Chan & Hsieh, 2021). Adapun Diabetes melitus tipe 2
(T2D) dan penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) umumnya ada bersamaan dan telah
dianggap sebagai manifestasi dari sindrom metabolik. NAFLD diketahui memiliki prevalensi
70% di antara pasien T2D (Dharmalingam & Yamasandhi, 2018). Obesitas dikaitkan dengan
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 905
peningkatan lipolisis jaringan adiposa, sekresi mediator inflamasi, serta fibrotik pada liver.
Akumulasi sel-sel inflamasi dalam jaringan adiposa kemudian menyebabkan inflamasi yang
berkelanjutan/kronis, memediasi resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap perkembangan
NAFLD (Luci dkk., 2020).
Interaksi protein dari ke-22 DEG menunjukkan terdapat 3 klaster yang saling terhubung
dan diduga saling mempengaruhi. Klaster C2 yang merupakan klaster sentral, dan terdapat gen
SRC yang terlihat menjadi protein penghubung antar klaster. Berdasarkan hasil analisis DEG
dalam penelitian ini, SRC mengalami down-regulasi pada sel hati pasien obesitas dan pasien
obesitas dengan T2D. SRC (proto-oncogene, non-receptor tyrosine kinase) merupakan salah satu
kinase utama yang diaktifkan setelah keterlibatan reseptor dan memainkan peran dalam aktivasi
keluarga protein tirosin kinase (PTK) lainnya (SRC, 2023). Hal ini menjelaskan posisi SRC
sebagai protein sentral dari interaksi protein yang terbentuk dimana fungsi protein memerlukan
aktivasi diantaranya oleh protein kinase. (Feng dkk., 2021) menunjukkan terjadi peningkatan
ekspresi SRC dan gen-gen Src family kinases (SFKs) lain dalam preadiposit manusia dan inhibitor
SFKs menekan diferensiasi adiposit dengan menurunkan ekspresi gen adipogenik pada
diferensiasi awal dan akhir.
Hasil analisis PCA dan machine learning yang dilakukan menggunakan Orange
31
menunjukkan 22 DEG sel hati terkait inflamasi lebih mampu membedakan Lean dengan
Obesitas_T2D-poorly controlled dibandingan dengan Obesitas_noT2D. Hal ini sepertinya dapat
menggambarkan progresivitas kerusakan hati yang diinduksi inflamasi akibat obesitas yang
mengarah pada terjadinya resistensi insulin atau T2D seperti yang diulas oleh Luci dkk. (2020).
Dengan demikian ke-22 DEG terkait inflamasi tersebut dapat dijadikan target terapi antiinflamasi
untuk obesitas dan T2D. Dalam penelitian ini, whey protein (WP) dievaluasi peranannya dalam
mempengaruhi perubahan ke-22 DEG tersebut. Tidak terdapat perubahan ekspresi gen yang
signifikan pada 22 DEG terkait inflamasi (Tabel 5) akibat penambahan serum darah manusia pada
sel HEP2 sebelum (WP_F) dan 60 menit (WP_60) setelah asupan whey protein (WP). Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan whey protein dalam memperbaiki parameter obesitas dan
penurunan kadar glukosa darah seperti temuan Wirunsawanya dkk. (2018) nampaknya
mengambil jalur mekanisme yang berbeda.
Hasil analisis DEG di luar ke-22 gen terkait inflamasi antara kelompok WP_F terhadap
WP_60 diperoleh 8 (delapan) DEG yaitu FOXJ1, NLRP1, LGALS2, LIME1, NOTCH3, ARBB2,
SIM2, dan TAT memiliki pola ekspresi gen yang sama dengan pasien Obese_noT2D atau
Obese_T2D-poorly controlled. Adapun keterkaitan 8 DEG tersebut dengan inflamasi, obesitas,
atau T2D dapat dilihat pada Tabel 7. Analisis interaksi protein menggunakan database STRING
menunjukkan tidak ditemukan keterhubungan diantara ke-8 DEG tersebut. Dengan demikian
belum ditemukan jalur dan mekanisme inflamasi yang dipengaruhi oleh WP berdasarkan data
ekspresi gennya. Untuk itu, perlu dilakukan eksplorasi dan riset lebih lanjut untuk menentukan
jalur dan mekanisme kerja WP dalam mempengaruhi ekspresi gen-gen yang terkait obesitas dan
T2D baik yang terkait inflamasi maupun yang tidak terkait inflamasi
Kesimpulan
Penelitian ini mengidentifikasi 22 gen yang berbeda (DEG) terkait jalur inflamasi yang
dapat digunakan sebagai target untuk terapi anti-inflamasi pada obesitas dan diabetes tipe 2
(T2D). Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa potensi anti-diabetes dari whey protein (WP)
nampaknya menggunakan jalur yang berbeda yaitu melalui perubahan ekspresi gen FOXJ1,
NLRP1, LGALS2, LIME1, NOTCH3, ARBB2, SIM2, dan TAT. Secara keseluruhan, penelitian
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 906
ini memberikan wawasan berharga tentang peran ekspresi gen terkait inflamasi dalam obesitas
dan T2D, serta target potensialnya untuk terapi di masa depan.
Daftar Pustaka
Auguet, T., Bertran, L., Binetti, J., Aguilar, C., Martínez, S., Guiu‐Jurado, E., Sabench,
F., Adalid, L., Porras, J. A., Riesco, D., Del Castillo, D., & Richart, C. (2020).
Hepatocyte Notch Signaling Deregulation Related to Lipid Metabolism in Women
with Obesity and Nonalcoholic Fatty Liver. Obesity, 28(8), 14871493.
https://doi.org/10.1002/oby.22873
Barb, D., Repetto, E. M., Stokes, M. E., Shankar, S. S., & Cusi, K. (2021). Type 2 diabetes
mellitus increases the risk of hepatic fibrosis in individuals with obesity and
nonalcoholic fatty liver disease. Obesity, 29(11), 19501960.
https://doi.org/10.1002/oby.23263
Chan, P.-C., & Hsieh, P.-S. (2021). The Chemokine Systems at the Crossroads of
Inflammation and Energy Metabolism in the Development of Obesity. International
Journal of Molecular Sciences, 22(24), 13528.
https://doi.org/10.3390/ijms222413528
Chavarría-Smith, J., Mitchell, P. S., Ho, A. M., Daugherty, M. D., & Vance, R. E. (2016).
Functional and Evolutionary Analyses Identify Proteolysis as a General Mechanism
for NLRP1 Inflammasome Activation. PLOS Pathogens, 12(12), e1006052.
https://doi.org/10.1371/journal.ppat.1006052
Das, D., Kabir, M. E., Sarkar, S., Wann, S. B., Kalita, J., & Manna, P. (2022). Antidiabetic
potential of soy protein/peptide: A therapeutic insight. International Journal of
Biological Macromolecules, 194, 276288.
https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2021.11.131
Das, U. N., & Rao, A. A. (2007). Gene expression profile in obesity and type 2 diabetes
mellitus. Lipids in Health and Disease, 6(1), 35. https://doi.org/10.1186/1476-511X-
6-35
Dharmalingam, M., & Yamasandhi, Pg. (2018). Nonalcoholic fatty liver disease and Type
2 diabetes mellitus. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, 22(3), 421.
https://doi.org/10.4103/ijem.IJEM_585_17
Diedisheim, M., Carcarino, E., Vandiedonck, C., Roussel, R., Gautier, J.-F., & Venteclef,
N. (2020). Regulation of inflammation in diabetes: From genetics to epigenomics
evidence. Molecular Metabolism, 41, 101041.
https://doi.org/10.1016/j.molmet.2020.101041
Ellulu, M. S., Patimah, I., Khaza’ai, H., Rahmat, A., & Abed, Y. (2017). Obesity and
inflammation: the linking mechanism and the complications. Archives of Medical
Science, 4, 851863. https://doi.org/10.5114/aoms.2016.58928
Feng, J., Zhang, X., Shan, C., Xia, J., Zhang, Z., Shi, H., Leng, K., Wu, Y., Ji, C., &
Zhong, T. (2021). Src family kinases involved in the differentiation of human
preadipocytes. Molecular and Cellular Endocrinology, 533, 111323.
https://doi.org/10.1016/j.mce.2021.111323
Ivan, L., Uyy, E., Suica, V. I., Boteanu, R. M., Cerveanu-Hogas, A., Hansen, R., &
Antohe, F. (2022). Hepatic Alarmins and Mitochondrial Dysfunction under Residual
Hyperlipidemic Stress Lead to Irreversible NAFLD. Journal of Clinical and
Translational Hepatology, 000(000), 000000.
https://doi.org/10.14218/JCTH.2022.00128
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 907
Jonsson, H., & Peng, S. L. (2005). Forkhead transcription factors in immunology. CMLS
Cellular and Molecular Life Sciences, 62(4), 397409.
https://doi.org/10.1007/s00018-004-4365-8
Li, S.-C., Kuo, H.-C., Huang, L.-H., Chou, W.-J., Lee, S.-Y., Chan, W.-C., & Wang, L.-
J. (2021). DNA Methylation in LIME1 and SPTBN2 Genes Is Associated with
Attention Deficit in Children. Children, 8(2), 92.
https://doi.org/10.3390/children8020092
Lim, A. K. H., Nikolic-Paterson, D. J., Ma, F. Y., Ozols, E., Thomas, M. C., Flavell, R.
A., Davis, R. J., & Tesch, G. H. (2009). Role of MKK3p38 MAPK signalling in
the development of type 2 diabetes and renal injury in obese db/db mice.
Diabetologia, 52(2), 347358. https://doi.org/10.1007/s00125-008-1215-5
Luci, C., Bourinet, M., Leclère, P. S., Anty, R., & Gual, P. (2020). Chronic Inflammation
in Non-Alcoholic Steatohepatitis: Molecular Mechanisms and Therapeutic
Strategies. Frontiers in Endocrinology, 11.
https://doi.org/10.3389/fendo.2020.597648
Molina-Ayala, M. A., Rodríguez-Amador, V., Suárez-Sánchez, R., León-Solís, L.,
Gómez-Zamudio, J., Mendoza-Zubieta, V., Cruz, M., & Suárez-Sánchez, F. (2022).
Expression of obesity- and type-2 diabetes-associated genes in omental adipose
tissue of individuals with obesity. Gene, 815, 146181.
https://doi.org/10.1016/j.gene.2021.146181
Piva, S. R., Susko, A. M., Khoja, S. S., Josbeno, D. A., Fitzgerald, G. K., & Toledo, F.
G. S. (2015). Links Between Osteoarthritis and Diabetes. Clinics in Geriatric
Medicine, 31(1), 6787. https://doi.org/10.1016/j.cger.2014.08.019
Rodriguez-Esteban, R., & Jiang, X. (2017). Differential gene expression in disease: a
comparison between high-throughput studies and the literature. BMC Medical
Genomics, 10(1), 59. https://doi.org/10.1186/s12920-017-0293-y
Sadreev, I. I., Chen, M. Z. Q., Welsh, G. I., Umezawa, Y., Kotov, N. V., & Valeyev, N.
V. (2014). A Systems Model of Phosphorylation for Inflammatory Signaling Events.
PLoS ONE, 9(10), e110913. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0110913
Salehpour, A., Rezaei, M., Khoradmehr, A., Tahamtani, Y., & Tamadon, A. (2021).
Which Hyperglycemic Model of Zebrafish (Danio rerio) Suites My Type 2 Diabetes
Mellitus Research? A Scoring System for Available Methods. Frontiers in Cell and
Developmental Biology, 9. https://doi.org/10.3389/fcell.2021.652061
Schierwagen, R., Dietrich, P., Klein, S., Uschner, F. E., Ortiz, C., Tyc, O., Torres, S.,
Hellerbrand, C., Sauerbruch, T., & Trebicka, J. (2020). β-Arrestin2 is increased in
liver fibrosis in humans and rodents. Proceedings of the National Academy of
Sciences, 117(44), 2708227084. https://doi.org/10.1073/pnas.2014337117
Shen, J., & Zhu, B. (2018). Integrated analysis of the gene expression profile and DNA
methylation profile of obese patients with type 2 diabetes. Molecular Medicine
Reports. https://doi.org/10.3892/mmr.2018.8804
Smith, K., Taylor, G. S., Brunsgaard, L. H., Walker, M., Bowden Davies, K. A.,
Stevenson, E. J., & West, D. J. (2022). Thrice daily consumption of a novel, premeal
shot containing a low dose of whey protein increases time in euglycemia during 7
days of free-living in individuals with type 2 diabetes. BMJ Open Diabetes Research
& Care, 10(3), e002820. https://doi.org/10.1136/bmjdrc-2022-002820
SRC. (2023, Januari 1). SRC protein expression summary - The human protein atlas.
SRC: The Human Protein Atlas. https://www.proteinatlas.org/ENSG00000197122-
SRC
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 908
String. (2023). STRING functional protein association networks. STRING. https://string-
db.org/cgi/about
Szabo, G., & Csak, T. (2012). Inflammasomes in liver diseases. Journal of Hepatology,
57(3), 642654. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2012.03.035
Watson, S. (2022). The Link Between Arthritis and Diabetes. Arthritis Foundation.
https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/related-conditions/other-
diseases/the-link-between-arthritis-and-diabetes
Wirunsawanya, K., Upala, S., Jaruvongvanich, V., & Sanguankeo, A. (2018). Whey
Protein Supplementation Improves Body Composition and Cardiovascular Risk
Factors in Overweight and Obese Patients: A Systematic Review and Meta-
Analysis. Journal of the American College of Nutrition, 37(1), 6070.
https://doi.org/10.1080/07315724.2017.1344591
Wyatt, G. L., Crump, L. S., Young, C. M., Wessells, V. M., McQueen, C. M., Wall, S.
W., Gustafson, T. L., Fan, Y.-Y., Chapkin, R. S., Porter, W. W., & Lyons, T. R.
(2019). Cross-talk between SIM2s and NFκB regulates cyclooxygenase 2 expression
in breast cancer. Breast Cancer Research, 21(1), 131.
https://doi.org/10.1186/s13058-019-1224-y
Xu, W., & Huang, Y. (2022). Regulation of Inflammatory Cell Death by Phosphorylation.
Frontiers in Immunology, 13. https://doi.org/10.3389/fimmu.2022.851169