JUSINDO, Vol. 6 No. 2, Juli 2024
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 924
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Infrastruktur Teknologi Informasi, dan
Ketersediaan Tenaga Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah
Sakit Swasta
Tania Salendra
1
, Marlyn Suciningtias
2
, Fenia Tandy
3
, Innocentius Bernarto
4
Universitas Pelita Harapan, Indonesia
Email: tania.salendr[email protected], [email protected],
ABSTRAK
Kata Kunci:
Menurut Undang-Undang Kesehatan, kesehatan adalah hak asasi
manusia dan merupakan salah satu elemen penting dalam
kesejahteraan. Rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan
harus mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan kepuasan
pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kualitas
pelayanan, infrastruktur teknologi informasi dan ketersediaan tenaga
medis terhadap kepuasan pasien di rumah sakit swasta. Metode yang
digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan menggunakan
Google Form. Populasi penelitian adalah seluruh anggota keluarga
pasien di rumah sakit X, dengan teknik pengambilan sampel non-
probability samplingyang kemudian menghasilkan 187 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan,
infrastruktur teknologi informasi dan ketersediaan tenaga medis
berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien. Oleh karena itu,
rumah sakit swasta perlu memperhatikan faktor-faktor ini untuk
meningkatkan kepuasan pasien.
ABSTRACT
According to the Health Act, health is a human right and is
one of the essential elements of well-being. Hospitals as health
service providers must take various steps to improve patient
satisfaction. This study aims to analyse the impact of service
quality, information technology infrastructure and availability
of medical personnel on patient satisfaction in private
hospitals. The method used is quantitative with a descriptive
approach. Data were collected through questionnaires
distributed using Google Form. The study population was all
family members of patients at X hospital, with a non-
probability sampling technique which then resulted in 187
samples. The results showed that service quality, information
technology infrastructure and the availability of medical
personnel have a positive effect on patient satisfaction.
Therefore, private hospitals need to pay attention to these
factors to increase patient satisfaction.
Infrastruktur Teknologi
Informasi Teknologi;
Kepuasan Pasien;
Ketersediaan Tenaga Medis;
Kualitas Pelayanan
Keywords:
Information Technology
Infrastructure
Technology; Patient
Satisfaction; Availability
Of Medical Personnel;
Service Quality
Coresponden Author: Tania Salendra
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 925
Pendahuluan
Kesehatan merupakan hal utama dan terpenting dalam kehidupan untuk mencapai
kesejahteraan. Adapun rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan perlu memiliki
kepuasan pasien yang tinggi. Banyak faktor yang dapat mendukung kepuasan pasien. Dengan
demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan,
infrastruktur teknologi informasi, dan kesediaan tenaga medis terhadap kepuasan pasien di rumah
sakit swasta.
Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam menilai kualitas layanan rumah sakit
karena mencerminkan efektivitas, efisiensi, dan kehandalan layanan yang diberikan. Tingkat
kepuasan pasien yang tinggi menunjukkan bahwa rumah sakit mampu memenuhi atau melebihi
harapan pasien, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kepercayaan dan loyalitas pasien
(Suciati & Zaman, 2023). Pelayanan dan kepuasan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan,
karena kepuasan memungkinkan pihak terkait untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas
pelayanan yang diberikan, apakah semakin baik atau buruk (Pangerapan et al., 2018). Selain itu,
kepuasan pasien berperan penting dalam membangun reputasi rumah sakit. Rumah sakit dengan
reputasi baik cenderung menarik lebih banyak pasien, meningkatkan pendapatan, dan
memperkuat posisinya di pasar yang kompetitif (Mahmud, 2020). Pada rumah sakit swasta,
kepuasan pasien yang tinggi juga dapat menjadi keunggulan kompetitif, membantu rumah sakit
untuk bersaing dengan fasilitas kesehatan lainnya dan memastikan keberlangsungan operasional
jangka panjang. Dengan demikian, fokus pada peningkatan kepuasan pasien tidak hanya
berdampak positif pada pengalaman pasien tetapi juga mendukung keberlanjutan dan daya saing
rumah sakit.
Kualitas pelayanan di rumah sakit mencakup berbagai aspek penting seperti keramahan
staf, kecepatan pelayanan, dan kenyamanan fasilitas. Keramahan staf berkontribusi signifikan
terhadap pengalaman positif pasien, menciptakan lingkungan yang mendukung proses
penyembuhan. Kecepatan pelayanan memastikan bahwa pasien menerima perawatan tepat waktu,
mengurangi stres dan ketidaknyamanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Kenyamanan fasilitas, termasuk kebersihan dan kelengkapan peralatan medis, juga memainkan
peran penting dalam meningkatkan rasa aman dan kepuasan pasien. Studi (Maarif et al., 2023)
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang tinggi berhubungan langsung dengan kepuasan
pasien.
Pelayanan kesehatan di BLUD Rumah Sakit Konawe umumnya tergolong baik, mencakup
aspek tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Sebagian besar pasien BLUD
Rumah Sakit Konawe merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Dengan demikian, kualitas
pelayanan memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Monika (2021) menyatakan
bahwa Kemudahan penggunaan aplikasi Klik Pasien berpengaruh terhadap kepuasan pasien di
Rumah Sakit Cut Nyak Dhien, Kabupaten Aceh Barat. Serta Sumarni dkk. (2020) menyatakan
Kompetensi dan pelayanan secara bersamaan memiliki dampak signifikan terhadap kepuasan
pasien di Puskesmas Binanga, Kabupaten Mamuju.
Infrastruktur teknologi informasi yang baik di rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi
operasional, mengurangi kesalahan medis melalui pencatatan yang akurat dan integrasi data yang
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 926
lebih baik, serta memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan cepat bagi pasien. Studi
(Triputra et al., 2024) menunjukkan bahwa penerapan teknologi informasi yang efektif di rumah
sakit tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien tetapi juga berkontribusi pada peningkatan
kualitas pelayanan secara keseluruhan.
Ketersediaan tenaga medis, termasuk dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, sangat
penting untuk menjamin pelayanan kesehatan yang optimal. Tenaga medis yang cukup
memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang cepat, tepat, dan berkualitas.
Kekurangan tenaga medis dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan, menyebabkan waktu
tunggu yang lama, penurunan kualitas perawatan, dan peningkatan risiko kesalahan medis. Hal
ini secara langsung mempengaruhi kepuasan pasien, karena mereka mungkin merasa kurang
diperhatikan dan tidak mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.
Penelitian ini menghadirkan kontribusi baru dengan menggabungkan tiga faktor penting,
yaitu kualitas pelayanan, infrastruktur teknologi informasi, dan ketersediaan tenaga medis dalam
menganalisis kepuasan pasien di rumah sakit swasta di Indonesia. Meskipun banyak penelitian
sebelumnya telah mengeksplorasi hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien, serta
pengaruh teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan, penelitian ini unik karena meneliti
ketiga faktor tersebut secara komprehensif dalam satu studi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh kualitas
pelayanan, infrastruktur teknologi informasi, dan ketersediaan tenaga medis terhadap kepuasan
pasien di rumah sakit swasta di Indonesia. Temuan dalam studi ini diharapkan dapat berguna
sebagai dasar untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam manajemen
rumah sakit swasta. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi praktis bagi
pengelola rumah sakit dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan dan kepuasan pasien.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode
kuantitatif adalah pendekatan yang memanfaatkan data berbentuk angka dan statistik untuk
mengukur variabel serta menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Metode ini
berfokus pada generalisasi, pengujian teori, dan penarikan kesimpulan mengenai fenomena sosial
yang sedang diteliti. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menguraikan hubungan antar
variabel, menguji teori, dan membuat generalisasi mengenai fenomena sosial yang sedang
dianalisis (Nugroho dkk., 2017). Teknik pengumpulan data pada panelitian ini merupakan studi
literatur yang didapat dari Google Scholar dan data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang
disebarkan menggunakan Google Form.
Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh anggota keluarga pasien di Rumah Sakit
X. Sampel diambil dengan memanfaatkan non-probability sampling, khususnya dengan metode
sampling jenuh. Menurut Sugiyono (Candra & Kusmaningtyas, 2020), sampling jenuh adalah
metode di mana seluruh anggota populasi dipilih sebagai sampel. Dalam penelitian ini, sampel
yang diperoleh terdiri dari 187 anggota keluarga pasien di Rumah Sakit X. Teknik analisis data
yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 927
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Uji Validitas
Uji validitas adalah metode untuk menilai seberapa efektif instrumen pengukuran, seperti
kuesioner atau tes, dalam mengukur variabel atau konstruk yang diinginkan. Validitas
mengevaluasi apakah instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur, dan
bukan variabel lainnya (Bernstein dkk., 2021).
Tabel 1. Hasi Uji Validitas
X1
X2
X3
X1
Pearson Correlation
1
.604
**
.496
**
Sig. (2-tailed)
<.001
<.001
N
187
187
187
X2
Pearson Correlation
.604
**
1
.622
**
Sig. (2-tailed)
<.001
<.001
N
187
187
187
X3
Pearson Correlation
.496
**
.622
**
1
Sig. (2-tailed)
<.001
<.001
N
187
187
187
Y
Pearson Correlation
.080
.364
**
.169
*
Sig. (2-tailed)
.274
<.001
.021
N
187
187
187
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan informasi yang terdapat dalam tabel 1, dapat diperhatikan bahwa tiap alat ukur
menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) dari korelasi untuk semua item berada di bawah 0,05.
Artinya, keseluruhan pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dianggap valid secara statistik,
dan kuesioner tersebut dapat dianggap sebagai instrumen yang valid untuk dimanfaatkan dalam
studi ini.
Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa kuesioner atau
instrumen pengukuran lainnya memberikan hasil yang konsisten ketika diterapkan pada
kelompok sampel yang sama pada waktu yang berbeda (Pribble dkk., 2021).
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha
N of Items
.641
4
Tabel 2 menunjukkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.641 yang lebih besar dari 0.600.
Artinya, setiap item pada kuesioner memiliki tingkat konsistensi yang baik dan cukup reliabel
untuk digunakan dalam penelitian lebih lanjut.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 928
Uji Normalitas
Aslam (2020) menyatakan bahwa uji Kolmogorov-Smirnov lebih tepat digunakan untuk
sampel yang jumlahnya lebih dari 50. Jika hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal (biasanya dengan p-value lebih kecil dari 0.05), maka asumsi normalitas terpenuhi, dan
analisis statistik yang memerlukan asumsi ini dapat dilanjutkan. Melalui uji normalitas, peneliti
dapat memastikan validitas dan keakuratan hasil analisis statistik yang diterapkan pada data.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
X1
.167
187
<.001
.913
187
<.001
X2
.133
187
<.001
.947
187
<.001
X3
.124
187
<.001
.954
187
<.001
Y
.126
187
<.001
.943
187
<.001
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 3 menampilkan hasil bahwa variabel pengembangan kualitas pelayanan (X1),
infrastruktur teknologi informasi (X2), kesediaan tenaga kesehatan (X3), dan kepuasan pasien (Y)
didapatkan sig. 0,001, sehingga dapat dinyatakan bahwa setiap variabel tersebut berdistribusi
normal.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji regresi. Uji regresi adalah
analisis hubungan antara satu variabel yang dijelaskan dengan satu atau lebih variabel lain
(Campbell, 2024).
Tabel 4. Hasil Uji Regresi
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
520.156
3
173.385
12.058
<.001
b
Residual
2631.384
183
14.379
Total
3151.540
186
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Tabel 4 menyajikan hasil uji regresi dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 yang berarti
semua variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien.
Pembahasan
Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit
Swasta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi tingkat kepuasan
pasien di rumah sakit swasta. Temuan ini didukung oleh penelitian Najib (2022). Sebagai salah
satu tujuan utama dalam rujukan pelayanan kesehatan, rumah sakit harus mempertahankan
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 929
kualitas layanannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengguna jasa kesehatan terus
menuntut perbaikan dalam pelayanan, sehingga akhirnya tujuan organisasi untuk memberikan
pelayanan yang prima dan berkualitas dapat tercapai (Harfika & Abdullah, 2017).
Produk dan layanan berkualitas memainkan peranan penting dalam menciptakan kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa mereka menawarkan kualitas
yang baik dalam baik produk maupun jasa yang mereka sediakan (Syahrini & Fadili, 2022).
Kualitas pelayanan di rumah sakit swasta merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi
tingkat kepuasan pasien. Kualitas pelayanan mencakup berbagai aspek, seperti keramahan dan
profesionalisme staf, kecepatan respons dalam menangani kebutuhan pasien, dan kesesuaian
antara pelayanan yang diberikan dengan harapan pasien. Ketika rumah sakit mampu memberikan
layanan yang cepat dan tepat, pasien merasa dihargai dan diurus dengan baik, yang pada
gilirannya meningkatkan tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmen PAN) Nomor 58 Tahun 2002, terdapat tiga jenis
pelayanan, yaitu pelayanan administratif, pelayanan barang, dan pelayanan jasa, yang diberikan
oleh penyedia layanan dalam instansi BUMN atau BUMD (Mahfudhoh & Muslimin, 2020).
Kepuasan pasien atau pengguna layanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
aspek medis, penunjang medis, paramedis, prosedur, waktu tunggu, fasilitas yang tersedia, serta
kualitas layanan yang diberikan (Suhartono, 2016).
Fasilitas dan kenyamanan yang disediakan oleh rumah sakit juga berperan penting dalam
menentukan kualitas pelayanan. Rumah sakit swasta sering kali menawarkan fasilitas yang lebih
baik dibandingkan dengan rumah sakit publik, seperti kamar yang lebih nyaman, fasilitas
penunjang yang lengkap, dan lingkungan yang bersih dan higienis. Faktor-faktor ini berkontribusi
signifikan terhadap pengalaman keseluruhan pasien selama menjalani perawatan. Ketika pasien
merasa nyaman dan puas dengan fasilitas yang disediakan, mereka cenderung memiliki persepsi
positif terhadap kualitas layanan yang diterima sehingga meningkatkan kepuasan pasien secara
keseluruhan.
Selain itu, komunikasi yang efektif antara tenaga medis dan pasien adalah komponen
penting dari kualitas pelayanan. Dokter dan perawat yang memberikan informasi yang jelas,
mendengarkan keluhan pasien dengan empati, dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami
tentang kondisi dan pengobatan pasien dapat meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pasien.
Ketika pasien merasa bahwa mereka diperlakukan dengan hormat dan diberikan perhatian penuh,
tingkat kepuasan mereka terhadap layanan rumah sakit akan meningkat. Komunikasi yang baik
juga membantu mengurangi kecemasan pasien, memberikan rasa aman, dan membangun
hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga medis.
Dengan demikian, memainkan peran dalam menentukan kualitas pelayanan krusial dalam
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di fasilitas kesehatan swasta. Ketika pasien merasa
diperlakukan dengan sopan, ramah, dan penuh perhatian oleh staf medis dan administrasi, serta
menerima perawatan yang komprehensif dan efektif, mereka cenderung merasa puas dengan
pengalaman mereka di rumah sakit tersebut. Kualitas pelayanan yang baik juga mencakup aspek
seperti responsivitas terhadap kebutuhan pasien, kemudahan dalam proses pendaftaran dan
administrasi, serta komunikasi yang jelas dan terbuka antara pasien dan penyedia layanan
kesehatan. Keseluruhan pengalaman positif ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien secara
langsung, tetapi juga dapat membangun citra positif untuk rumah sakit swasta tersebut, yang
berpotensi meningkatkan loyalitas pasien dan meningkatkan reputasi mereka di masyarakat.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 930
Infrastruktur Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pasien di
Rumah Sakit Swasta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi informasi mempengaruhi
kepuasan pasien di rumah sakit swasta. Temuan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Sari dan rekan-rekannya. (2016) Yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang berdampak positif
terhadap penggunaan SIMRS meliputi kepuasan pengguna, dukungan organisasi, kualitas
informasi, manfaat langsung yang dirasakan, dan kepuasan pengguna.
SIMRS memungkinkan penyimpanan, akses, dan pembaruan data pasien secara real-time,
yang memudahkan tenaga medis dalam memberikan perawatan yang tepat waktu dan berkualitas
(Febriani dkk., 2019). Dengan SIMRS, catatan medis pasien dapat diakses dengan cepat oleh
berbagai departemen di rumah sakit, mengurangi risiko kesalahan dan memastikan bahwa semua
informasi yang relevan tersedia saat dibutuhkan. Hal ini meningkatkan kepercayaan pasien
terhadap layanan rumah sakit dan memberikan rasa aman, yang secara signifikan meningkatkan
kepuasan pasien (Aziz & Rahayu, 2022).
Penggunaan SIMRS juga memungkinkan integrasi berbagai layanan rumah sakit, seperti
administrasi, penjadwalan, dan billing, yang membuat proses perawatan menjadi lebih mulus dan
terkoordinasi. Misalnya, pasien dapat dengan mudah mendaftar untuk janji temu, mengurangi
waktu tunggu dan mempercepat proses pendaftaran. Selain itu, sistem billing yang terintegrasi
dengan SIMRS memastikan bahwa semua layanan yang diterima pasien tercatat dengan baik dan
transparan sehingga meminimalkan kesalahan dalam penagihan. Ketika pasien merasakan
kemudahan dan kejelasan dalam setiap tahap perawatan mereka, tingkat kepuasan pasien terhadap
rumah sakit meningkat.
Infrastruktur Teknologi Informasi yang terhubung dengan SIMRS memiliki dampak besar
terhadap kepuasan pasien di rumah sakit swasta. Dengan infrastruktur yang canggih dan terkini,
rumah sakit dapat menyediakan layanan yang lebih efisien dan berkualitas kepada pasien, mulai
dari pendaftaran, pengelolaan jadwal, hingga akses cepat terhadap catatan medis dan hasil tes.
Sistem yang terotomatisasi dan terhubung secara langsung memungkinkan peningkatan
koordinasi antarbagian, mengurangi waktu tunggu, dan menghindari kesalahan administratif.
Selain itu, akses mudah terhadap informasi medis pasien memungkinkan tenaga medis untuk
memberikan perawatan yang lebih personal dan terarah, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pasien terhadap layanan yang disediakan oleh rumah sakit swasta tersebut.
Ketersediaan Tenaga Medis Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah
Sakit Swasta
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ketersediaan tenaga medis memiliki
pengaruh terhadap kepuasan pasien di rumah sakit swasta. Ketika rumah sakit memiliki jumlah
dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang cukup, maka pasien dapat menerima perawatan
dan perhatian yang dibutuhkan tanpa harus menunggu lama. Ketersediaan tenaga medis yang
cukup juga memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan waktu yang cukup untuk konsultasi
dan penanganan medis yang membuat pasien merasa dihargai dan diperhatikan. Hal ini
berkontribusi langsung terhadap peningkatan kepuasan pasien karena merasa bahwa kebutuhan
kesehatan pasien ditangani dengan baik dan tepat waktu.
Tenaga kesehatan memegang peran kunci dalam operasi rumah sakit, karena mereka
bertanggung jawab atas pelayanan medis dan perawatan pasien. Dari dokter dan perawat hingga
tenaga administrasi medis, setiap anggota tim berkontribusi pada keberhasilan rumah sakit dalam
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 931
memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan aman. Mereka tidak hanya memberikan
perawatan medis langsung, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan informasi kepada
pasien dan keluarganya, serta berperan dalam menjaga standar keamanan dan kualitas pelayanan.
Keterlibatan mereka dalam diagnosis, perawatan, rehabilitasi, dan pemantauan pasien
memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang holistik dan komprehensif.
Sumber daya manusia adalah kunci utama yang harus terus dipelihara dan diperhatikan
dalam suatu organisasi. Manusia dianggap sebagai fondasi organisasi; tanpa kekuatan manusia,
organisasi tidak dapat beroperasi. Jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik, hal ini
dapat menjadi ancaman besar bagi pelaksanaan kebijakan, strategi, program, dan prosedur yang
ada, jika tidak dikelola dengan cermat (Sumarni dkk., 2020). Dalam konteks ini, sumber daya
manusia di lembaga rumah sakit terdiri dari tenaga kesehatan.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, dijelaskan
bahwa tenaga kesehatan adalah individu yang bekerja di bidang kesehatan dan memerlukan
kewenangan tertentu untuk melakukan upaya kesehatan (Rohima, 2022). Selain jumlah, kualitas
tenaga medis juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Tenaga medis
yang terlatih dan berpengalaman dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan efisien serta
mampu menangani berbagai situasi medis dengan profesionalisme tinggi. Ketika pasien merasa
bahwa mereka dirawat oleh tenaga medis yang kompeten, kepercayaan mereka terhadap layanan
rumah sakit meningkat. Kepercayaan ini memainkan peran penting dalam persepsi keseluruhan
pasien tentang kualitas perawatan yang diterima yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan
terhadap rumah sakit (Mahendra dkk., 2019).
Ketersediaan tenaga medis juga berkaitan dengan kemampuan rumah sakit untuk
menyediakan layanan medis spesialis yang mungkin diperlukan oleh pasien. Rumah sakit swasta
yang memiliki tenaga medis dengan berbagai spesialisasi dapat menawarkan perawatan yang
lebih komprehensif dan terpadu yang membuat pasien merasa bahwa semua kebutuhan kesehatan
mereka dapat ditangani di satu tempat. Kemudahan akses ke berbagai spesialis tanpa perlu dirujuk
ke fasilitas lain meningkatkan efisiensi perawatan dan kenyamanan pasien. Hal ini tidak hanya
meningkatkan kepuasan pasien tetapi juga membangun reputasi positif bagi rumah sakit sebagai
penyedia layanan kesehatan yang lengkap dan terpercaya.
Kesimpulan
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan, infrastruktur teknologi
informasi, dan ketersediaan tenaga medis mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit
swasta. Kualitas pelayanan yang baik adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap
kepuasan pasien di fasilitas kesehatan. Ketika pasien merasa dihargai dan didengar, serta
menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tingkat kepuasan mereka cenderung
meningkat. Infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi memungkinkan pasien untuk
mengakses informasi, mengatur janji temu, dan berkomunikasi dengan staf medis secara online.
Dengan demikian, infrastruktur teknologi informasi yang solid berperan besar dalam
meningkatkan kepuasan pasien. Ketersediaan tenaga medis yang memadai berpengaruh besar
terhadap tingkat kepuasan pasien di fasilitas kesehatan. Dengan jumlah dan keberagaman yang
cukup, pasien menerima perawatan tepat waktu dan berkualitas. Tenaga medis yang terlatih
memberikan pelayanan yang personal sesuai kebutuhan pasien, mengurangi waktu tunggu, dan
meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 932
Daftar Pustaka
Amar, I., Gunawan, G., & Yusuf, M. (2022). Analisis Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien
pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe. Publica:
Administrasi Pembangunan dan Kebijakan Publik, 13(2), 165177.
https://journal.uho.ac.id/index.php/publica/article/view/193
Aslam, M. (2020). Introducing KolmogorovSmirnov Tests under Uncertainty: An Application
to Radioactive Data. ACS Omega, 5(1), 914917.
https://doi.org/10.1021/acsomega.9b03940
Bernstein, M. T., Resch, Z. J., Ovsiew, G. P., & Soble, J. R. (2021). A Systematic Review and
Meta-Analysis of the Diagnostic Accuracy of the Advanced Clinical Solutions Word Choice
Test as a Performance Validity Test. Neuropsychology Review, 31(2), 349359.
https://doi.org/10.1007/s11065-020-09468-y
Burhan, I. R. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta
JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 394.
https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.892
Campbell, H. (2024). Equivalence testing for linear regression. Psychological Methods, 29(1),
8898. https://doi.org/10.1037/met0000596
Candra, V. A., & Kusmaningtyas, A. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap
Turnover Intention PT. Prodia Widyahusada Tbk, Wilayah VI Divisi Pelayanan. Jurnal
Ekonomi Manajemen (JEM), 5(1), 7388.
Dewi, M. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Pengguna BPJS pada
Rumah Sakit Rehabilitasi Medik Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Manajemen dan
Keuangan, 5(2), 535544.
Febriani, S., Soedijono, B., & Arief, M. (2019). Perencanaan Rencana Strategis Sistem Informasi
Untuk Tercapainya Visi Misi Dari Rumah Sakit. Jurnal Informasi Interaktif, 4(3), 172178.
Harfika, J., & Abdullah, N. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas. Balance:
Economic, Business, Management and Accounting Journal, 14(1).
Kosnan, W. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi
(JEBA), 21(4), 111.
Maarif, I., Haeruddin, H., & Sumiati, S. (2023). Hubungan Kualitas Layanan Dengan Kepuasan
Pasien. Journal of Muslim Community Health, 4(2), 79-88.
Mahendra, R., Supriyadi, S., & Yulis, Z. E. (2019). Hubungan Ketersediaan Tenaga Kesehatan
dengan Mutu Pelayanan Kesehatan di Klinik Mitra Keluarga Sejahtera Sukowono Jember
[Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Jember.
Mahfudhoh, M., & Muslimin, I. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 8(1),
3946. https://doi.org/10.37641/jimkes.v8i1.310
Mahmud, A. N. (2020). Kepuasan Pasien : Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap. Voice of Midwifery, 10(2), 940954. https://doi.org/10.35906/vom.v10i2.107
Monika. (2021). Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasaan Pasien di
Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Kabupaten Aceh Barat [Skripsi]. Universitas Teuku Umar
Meulaboh.
Najib, K. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan
di RSUD Saptosari Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Manajemen, Bisnis dan Ekonomi, 1(1),
35. https://doi.org/10.26798/manise.v1i1.666
Nugroho, S., Umamto, F., & Eko, D. (2017). Metode Kuantitatif (Edisi 1). UNIB Press.
Pribble, B. A., Black, C. D., Larson, D. J., & Larson, R. D. (2021). An evaluation of the reliability
of the foot-tapping test in a healthy sample. The Foot, 48, 101851.
https://doi.org/10.1016/j.foot.2021.101851
Rohima, A. P. (2022). Pengaruh Sikap Tenaga Kesehatan Dan Ketersediaan Obat Terhadap
Tingkat Kepuasan Masyarakat Pemegang Kartu Jamkesmas Rumah Sakit Ahmad Ripin
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juli 2024 | 933
Kabupaten Muaro Jambi. Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-
Political Governance, 2(1), 184194. https://doi.org/10.53363/bureau.v2i1.23
Sari, M. M., Sanjaya, G. Y., & Meliala, A. (2016). Evaluasi sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) dengan kerangka HOT-FIT. SESINDO 2016, 2016.
Suciati, G., & Zaman, C. (2023). Analisis Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Mohamad Rabain Kabupaten Muara Enim Tahun 2022 . JKM (Jurnal
Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 11(1), 102.
https://doi.org/10.31596/jkm.v11i1.1444
Suhartono, E. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien pada Rumah Sakit
Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Manajemen, 1(3), 9.
https://doi.org/10.30736/jpim.v1i3.33
Sumarni, S., Ferils, M., & Kamarudin, J. (2020). Pengaruh kompetensi dan pelayanan terhadap
kepuasan pasien. AKUNTABEL: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 17(2), 331338.
Syahrini, G., & Fadili, D. A. (2022). Pengaruh kualitas pelayanan dan citra institusi terhadap
kepuasan pasien Puskesmas Adiarsa Karawang. Eqien-Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(02),
8391.
Triputra, J., Nurhayati, N., Choirunisa, R., Pamungkasari, T., & Paramata, V. (2024). Peningkatan
Efektivitas Manajemen Kesehatan Melalui Implementasi Teknologi Informasi. Jurnal
Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 3(1), 220-225.
Trisnayanti, T., Hakim, L., & Tahir, N. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pasien di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar. Kajian Ilmiah Mahasiswa
Administrasi Publik (KIMAP), 1(2), 455468.