JUSINDO, Vol. 7 No. 1, Januari 2025
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 109
Karakteristik Daya Tahan Kardiovaskular Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanagara
Eilen Corrinna Emery Sampean
1*
, Susilodinata Halim
2
Universitas Tarumanagara, Indonesia
ABSTRAK
Kata Kunci:
Padatnya tuntutan jadwal yang dimiliki mahasiswa kedokteran
memengaruhi kualitas aktivitas fisiknya yang juga berpengaruh pada
tingkat daya tahan kardiovaskular. WHO (World Health
Organization) merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan
aktivitas fisik sekitar 150 menit per minggu. Tingkat daya tahan
kardiovaskular dapat dinilai dengan menggunakan denyut nadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
mengenai tingkat daya tahan kardiovaskular yang dimiliki oleh
mahasiswa kedokteran setelah melakukan aktivitas step test dengan
menggunakan teknik YMCA Three-Minute Step Test. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kategorik dengan teknik
pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Dari total 143
sampel, ditemukan bahwa tingkat daya tahan kardiovaskular sangat
rendah pada laki-laki (38,5%) dan cenderung rendah pada
perempuan (33,7%). Diharapkan agar dapat lebih memperhatikan
manajemen waktu dan meningkatkan aktivitas fisik untuk
meningkatkan daya tahan kardiovaskular.
ABSTRACT
Medical students' demanding schedules affect the quality of
their physical activity, which also affects cardiovascular
endurance. WHO (World Health Organization) recommends
that adults do about 150 minutes of physical activity per week.
Cardiovascular endurance can be assessed by heart rate. This
study aimed to describe the level of cardiovascular endurance
possessed by medical students after performing step testing
activities using the YMCA three-minute step testing technique.
This study uses a categorical descriptive method with a
sampling technique that is simple random sampling. From a
total of 143 samples, cardiovascular endurance levels were
found to be very poor in men (38,5%) and tended to be poor
in women (33,7%). Effective time management and the
development of targeted physical activity interventions to
improve cardiovascular endurance require be prioritized.
Daya tahan kardiovaskular;
Denyut nadi; YMCA Three-
Minute Step Test; Mahasiswa
kedokteran
Keywords:
Cardiovascular endurance; Heart
rate; YMCA Three-Minute Step
Test; Medical students
Coresponden Author: Eilen Corrinna Emery Sampean
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 110
Pendahuluan
Secara umum kesehatan fisik maupun emosional dipengaruhi oleh tingkat kualitas hidup.
Kualitas hidup menjadi suatu konsep menyeluruh akan semua faktor yang memengaruhi
kehidupan individu dan kesehatan menjadi suatu aspek penting dari kualitas hidup secara
keseluruhan (Teoli & Bhardwaj, 2023). Tingginya tingkat gaya hidup sedentari membawa
pengaruh negatif terhadap sistem kesehatan. Selain itu juga, tidak aktif secara fisik, akan
memengaruhi tingkat kesejahteraan individu hingga tingkat kualitas hidupnya. Oleh karena itu
dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur menjadi salah satu cara agar dapat menjalani
hidup yang sehat (CDC, 2023). Kematian menjadi suatu dampak yang paling fatal akibat
kurangnya aktivitas fisik, karena kurangnya aktivitas fisik berhubungan langsung dengan
berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Secara global, diperkirakan 60-85% orang dewasa menjalani kehidupan yang tidak aktif
secara fisik dan dua per tiga dari generasi muda yang ada tidak melakukan aktivitas fisik yang
memadai (Cheng dkk., 2019). Yang disebut dengan aktivitas fisik yaitu termasuk seluruh
gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot rangka yang membutuhkan energi, contoh sederhananya
seperti berjalan dan bersepeda. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan melakukan
aktivitas fisik secara teratur, membantu individu tercegah dari penyakit tidak menular yaitu
penyakit jantung, kencing manis, hingga kanker. Karena melalui aktivitas fisik dapat membuat
dan menjaga agar berat badan tetap pada tingkat yang ideal hingga mencegah individu terkena
tekanan darah tinggi. Juliyanty Organisasi kesehatan dunia, yaitu WHO (World Health
Organization) merekomendasikan orang dewasa sebaiknya untuk melakukan aktivitas fisik
yaitu sekitar 150 menit per minggu dalam intensitas yang sedang atau sekitar 75 menit per
minggu untuk intensitas tinggi (WHO, 2022).
Daya tahan tubuh (endurance) adalah kemampuan seseorang dalam menahan rasa lelah
sehingga tubuh tetap dapat bergerak/beraktivitas dalam durasi yang lama dengan waktu istirahat
yang lebih singkat untuk kembali ke kondisi bugar. Daya tahan kardiovaskular yang baik
tercapai ketika jantung dan paru-paru dapat menyediakan pasokan oksigen yang diperlukan
selama aktivitas fisik baik dalam intensitas sedang maupun intensitas tinggi (Burns dkk., 2018).
Kepadatan jadwal yang hampir dimiliki oleh seluruh mahasiswa kedokteran memengaruhi
kualitas aktivitas fisiknya yang juga berpengaruh pada tingkat daya tahan kardiovaskular. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang mengatakan bahwa tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa
kedokteran ditemukan rendah karena pendidikan kedokteran merupakan salah satu jalan yang
sulit hingga memakan waktu yang tidak sedikit. Mulai dari tahap pre-klinik hingga klinik,
mahasiswa kedokteran menghadapi berbagai jenis stressor yang terutama disebabkan oleh
tekanan akademik yang harus mampu diatasi untuk dapat berhasil menyelesaikan pendidikan
kedokteran (Prashant dkk., 2018). Suatu penelitian mengatakan bahwa kualitas hidup yang
dimiliki mahasiswa kedokteran cenderung lebih rendah yaitu sekitar 8-11% daripada mahasiswa
non-medis Sajjadieh (Taylor dkk., 2022). Hasil tersebut sejalan dengan suatu penelitian yang
membandingkan kualitas hidup antara 206 mahasiswa kedokteran dan 199 dewasa muda dari
populasi mahasiswa non-medis, menggunakan independent sample t-test, menyimpulkan bahwa
sepertempat mahasiswa kedokteran menunjukkan kualitas hidup yang rendah (Pagnin & de
Queiroz, 2015). Penelitian oleh Nowak dkk. (2019) mengidentifikasi adanya korelasi antara
aktivitas fisik dan tingkat kualitas hidup.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 111
Penelitian ini mengkaji daya tahan kardiovaskular mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara, salah satu kelompok spesifik yang sering menghadapi tekanan
akademik dan stres tinggi. Oleh karena itu, studi ini dibuat untuk mengetahui karakteristik daya
tahan kardiovaskular pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan
2021 yang dinilai setelah melakukan aktivitas step test. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk menentukan tingkat daya tahan kardiovaskular yaitu dilakukan dengan menghitung
frekuensi denyut nadi setelah melakukan suatu pengujian yang bernama YMCA Three-Minute
Step Test. Dengan pendekatan baru yang menerapkan metode penilaian khusus menggunakan
teknik YMCA Three-Minute Step Test, yaitu salah satu jenis metode step test yang belum
digunakan secara luas dalam penelitian serupa pada populasi ini, melalui studi ini dapat
memberikan wawasan baru mengenai karakteristik daya tahan kardiovaskular pada mahasiswa
kedokteran.
Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pada studi ini
adalah menggunakan desain penelitian deskriptif kategorik. Studi dilaksanakan pada bulan
Januari hingga Mei 2024 yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara angkatan 2021. Teknik pemilihan subjek penelitian yang digunakan dalam studi
ini yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 143 orang.
Kriteria inklusi pada studi ini yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara angkatan 2021 yang berusia 18-25 tahun dan mengisi informed consent.
Sedangkan yang menjadi kriteria eksklusi yaitu sampel yang tidak mengisi informed consent,
sampel penelitian yang tidak mencapai tiga menit pengujian, memiliki penyakit jantung atau
asma, sedang dalam kondisi sakit, minum minuman berkafein, alkohol, atau merokok 30 menit
sebelum pengujian.
Metode pengujian yang digunakan adalah YMCA Three-Minute Step Test yang dilakukan
terhadap sampel penelitian, yaitu dengan cara meminta sampel penelitian untuk naik dan turun
bangku setinggi 12 inci (30 cm) dengan kecepatan 96 bpm (satu ketukan sama dengan satu
langkah) selama tiga menit (24 langkah per menit). Setelah 5 detik sampel penelitian
menyelesaikan pengujian akan dilakukan penghitungan denyut nadi. Pengelompokan tingkat
daya tahan kardiovaskular juga dilakukan menggunakan kriteria dari YMCA Three-Minute
Step Test. Dalam kriteria tersebut dibagi menjadi tujuh kategori, yaitu sangat baik, baik, di atas
rata-rata, rata-rata, di bawah rata-rata, kurang, dan sangat kurang.
Tabel 1. Kriteria YMCA Three-Minute Step Test Usia 18-25 Tahun
Sangat
Baik
Baik
Di Atas
Rata-rata
Rata-rata
Kurang
Sangat
Kurang
Laki-laki
<79
79-89
90-99
100-105
117-128
>128
Perempuan
<85
85-98
99-108
109-117
127-140
>140
Hasil dan Pembahasan
Sampel dalam studi ini terdiri atas 39 (27,3%) orang laki-laki dan 104 (72,7%) orang
perempuan. Karakteristik sampel yang digunakan dalam studi ini yaitu mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2021 dengan rentang usia 18-25 tahun dengan
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Rerata usia sampel dalam studi ini adalah 20,69 dengan
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 112
usia termuda adalah 19 tahun dan usia tertua adalah 25 tahun. Rerata berat badan sampel dalam
studi ini adalah 60,02 kg dengan rerata tinggi badan yaitu 163,5 cm.
Setelah sampel dalam studi ini menyelesaikan pengujian YMCA Three-Minute Step
Test, dalam lima detik kemudian, frekuensi denyut nadi sampel langsung dilakukan
penghitungan menggunakan sebuah alat yaitu pulse oximeter. Dan didapatkan hasil frekuensi
denyut nadi pada sampel dalam studi ini, setelah melakukan pengujian yaitu berada pada nilai
rata-rata 128,06 kali per menit. Rerata denyut nadi pada sampel laki-laki adalah 125 kali per
menit dan pada sampel perempuan adalah 129 kali per menit.
Tabel 2. Karakteristik Sampel
n = 143
n (%)
Mean
Median
Usia
20,69
20
Jenis Kelamin
Laki-laki
39
27,3
Perempuan
104
72,7
Denyut Nadi Setelah Step Test (x/menit)
128,06
129
Laki-laki
125,54
125
Perempuan
129,01
130
Kriteria penilaian YMCA Three-Minute Step Test, yang digunakan sebagai dasar
penilaian untuk menentukan karakteristik daya tahan kardiovaskular dalam studi ini, dibagi
menjadi lima kelompok atau kategori, yaitu sangat baik, baik, di atas rata-rata, rata-rata, di
bawah rata-rata, kurang, dan yang terakhir adalah sangat kurang.
Tingkat daya tahan kardiovaskular pada sampel dalam studi ini setelah menyelesaikan
pengujian YMCA Three-Minute Step Test dari seluruh sampel berjenis kelamin laki-laki hanya
didapatkan satu orang (2,6%) yang termasuk dalam kategori baik. Mayoritas sampel dalam
studi ini yang berjenis kelamin laki-laki didapatkan termasuk dalam kategori kurang dan sangat
kurang yaitu masing-masing kategori memiliki jumlah sampel yang sama yaitu sebanyak 15
orang (38,5%), dan sisanya termasuk ke dalam kategori rata-rata. Selanjutnya, dari seluruh
sampel berjenis kelamin perempuan hanya didapatkan satu orang (1%) yang termasuk dalam
kategori sangat baik dan empat orang (3,8%) termasuk dalam kategori baik. Sedangkan
mayoritas sampel perempuan dalam studi ini didapatkan termasuk dalam kategori kurang yaitu
sebanyak 35 orang (33,7%) dan diikuti oleh 24 orang (23,1%) yang termasuk kategori sangat
kurang sebagai kelompok terbanyak kedua pada sampel perempuan. Dan sisanya yaitu delapan
orang (7,7%) termasuk ke dalam kategori di atas rata-rata, 13 orang (12,5%) termasuk kategori
rata-rata, dan 19 orang (18,3%) termasuk kategori di bawah rata-rata.
Berdasarkan distribusi denyut nadi pada sampel dalam studi ini yang merupakan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021, memiliki
karakteristik daya tahan kardiovaskular yang kurang baik. Temuan ini sejalan dengan temuan
sebelumnya Ananda dkk. (2023) mengenai daya tahan kardiovaskular pada kelompok usia 18
hingga 21 tahun yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, menyimpulkan bahwa sebagian besar subjek yang
diteliti memiliki daya tahan kardiovaskular yang buruk, yaitu 75 orang (96,2%) dari total 78
orang sampel penelitian. Penemuan ini juga didukung oleh penelitian Juliyanty dkk. (2022)
yang dilakukan terhadap mahasiswa Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 113
dengan kelompok usia 18 hingga 12 tahun, menunjukkan hasil yaitu 93,1% berada pada
kategori dengan tingkat daya tahan kardiovaskular sangat kurang dari total 72 sampel
penelitian. Dan dalam penelitiannya dibuktikan bahwa daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi
oleh tingkat aktivitas fisik yang dilakukan oleh masing-masing individu.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan penurunan volume ventrikel kiri dan penurunan
efisiensi pompa jantung yang berpengaruh pada daya tahan kardiovaskular. Perilaku atau gaya
hidup sedentari yang berkepanjangan dapat mengganggu fungsi endotel, yang menyebabkan
berkurangnya vasodilatasi dan peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat memicu perkembangan
aterosklerosis dan masalah kardiovaskular lainnya. (Nystoriak & Bhatnagar, 2018). Selain itu,
aktivitas fisik yang rendah mengakibatkan saturasi oksigen yang lebih rendah dan tingkat
konsumsi oksigen yang berkurang. Hal ini membatasi kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang meningkat selama berolahraga, sehingga mengurangi daya tahan
kardiovaskular (Begum dkk., 2022).
Tingginya ketidakseimbangan antara durasi waktu belajar akibat beban akademik dan
aktivitas lainnya di luar hal-hal yang terkait akademik menjadi pemicu stres tertinggi pada
mahasiswa kedokteran (Hill dkk., 2018). Sebuah penelitian mengatakan bahwa stress telah
dianggap sebagai faktor risiko terhadap gangguan tidur yang kemudian menimbulkan
ketidakseimbangan pada fungsi otonom sehingga dapat terjadi peningkatan denyut jantung
(Sajjadieh dkk., 2020). Dengan demikian dalam kehidupan sehari-hari penting untuk
melakukan aktivitas fisik setidaknya tiga sampai lima kali per minggu secara teratur atau 150
menit per minggu bagi orang dewasa (WHO, 2022).
Studi ini memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu menjadi perhatian. Pertama, subjek
penelitian hanya terbatas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
angkatan 2021, yang membatasi cakupan populasi mahasiswa kedokteran yang lebih luas.
Kedua, penelitian ini tidak mempertimbangkan jenis tingkat aktivitas fisik yang biasa dilakukan
oleh subjek yang diteliti sebelum dilakukannya penelitian yang dapat memengaruhi hasil
frekuensi denyut nadi subjek setelah pengujian. Ketiga, terbatasnya literatur terkait dengan
teknik pengujian yang digunakan. Metode pengujian menggunakan YMCA Three-Minute Step
Test masih relatif sedikit diterapkan dalam penelitian sebelumnya, khususnya di Indonesia,.
Akibatnya terdapat kekurangan literatur yang mendalam terkait aplikasi dan variasi metode ini.
Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan akan ada lebih banyak penelitian yang
mengeksplorasi dan mengembangkan penelitian menggunakan metode pengujian YMCA
Three-Minute Step Test sehingga dapat memperluas basis referensi yang ada. Terakhir,
pelaksanaan pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Variasi
waktu pelaksanaan pengumpulan data penelitian dapat memengaruhi hasil akibat tidak
mempertimbangkan ada/tidaknya pengaruh dari faktor cuaca dan kondisi lingkungan.
Berdasarkan keterbatasan yang diidentifikasi dalam penelitian ini, perlu diperhatikan dalam
studi selanjutkan untuk mempertimbangkan perbaikan dalam aspek-aspek yang relevan untuk
meningkatkan interpretasi dan pemahaman yang lebih mendalam.
Kesimpulan
Karakteristik daya tahan kardiovaskular mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara angkatan 2021 berdasarkan hasil pengujian dan penilaian YMCA Three-Minute
Step Test tergolong kurang. Dengan demikian diharapkan agar dapat lebih memperhatikan
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 114
manajemen waktu dan mengembangkan program aktivitas fisik untuk meningkatkan daya tahan
kardiovaskular.
Daftar Pustaka
Ananda, R. S., Citrawati, M., Hadiwiardjo, Y. H., & Widyawardani, N. (2023). Hubungan Daya
Tahan Kardiovaskular dan Aktivitas Fisik terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Usia 18-
21. Health and Medical Journal, 5(3), 155161. https://doi.org/10.33854/heme.v5i3.1292
Begum, A., T, L., & Syed, S. A. (2022). Assessment of Cardiovascular Fitness Among Young
Sedentary Adults Using 1600 M Walking Test. Medical and Health Science Journal,
6(02), 16. https://doi.org/10.33086/mhsj.v6i02.3213
Burns, R. D., Brusseau, T. A., & Fu, Y. (2018). Moderators of School-Based Physical Activity
Interventions on Cardiorespiratory Endurance in Primary School-Aged Children: A Meta-
Regression. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(8),
1764. https://doi.org/10.3390/ijerph15081764
CDC. (2023, Agustus 1). Centers for Disease Control and Prevention. Benefits of Physical
Activity. https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/pa-health/index.htm
Cheng, J.-C., Chiu, C.-Y., & Su, T.-J. (2019). Training and Evaluation of Human
Cardiorespiratory Endurance Based on a Fuzzy Algorithm. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 16(13), 2390.
https://doi.org/10.3390/ijerph16132390
Hill, M. R., Goicochea, S., & Merlo, L. J. (2018). In their own words: stressors facing medical
students in the millennial generation. Medical Education Online, 23(1), 1530558.
https://doi.org/10.1080/10872981.2018.1530558
Juliyanty, N. K. A. M., Indonesiani, S. H., & Suryanditha, P. A. (2022). The Relationship
between Physical Activity Levels and Body Mass Index on Cardiorespiratory Endurance
in Students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University. e-
Journal AMJ: Aesculapius Medical Journal, 2(3), 143149.
https://doi.org/https://doi.org/10.22225/amj.2.3.2022.143-149
Nowak, P. F., Bożek, A., & Blukacz, M. (2019). Physical Activity, Sedentary Behavior, and
Quality of Life among University Students. BioMed Research International, 2019, 110.
https://doi.org/10.1155/2019/9791281
Nystoriak, M. A., & Bhatnagar, A. (2018). Cardiovascular Effects and Benefits of Exercise.
Frontiers in Cardiovascular Medicine, 5. https://doi.org/10.3389/fcvm.2018.00135
P, P., S, P., R, R., & S, D. (2018). Study of Cardiovascular Endurance in Newly Admitted
Medical Students. International Journal of Advanced Research, 6(12), 205210.
https://doi.org/10.21474/IJAR01/8132
Pagnin, D., & de Queiroz, V. (2015). Comparison of Quality of Life Between Medical Students
and Young General Populations. Education for Health, 28(3), 209.
https://doi.org/10.4103/1357-6283.178599
Sajjadieh, A., Shahsavari, A., Safaei, A., Penzel, T., Schoebel, C., Fietze, I., Mozafarian, N.,
Amra, B., & Kelishadi, R. (2020). The Association of Sleep Duration and Quality with
Heart Rate Variability and Blood Pressure. Tanaffos, 19(2), 135143.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 115
Taylor, C. E., Scott, E. J., & Owen, K. (2022). Physical activity, burnout and quality of life in
medical students: A systematic review. The Clinical Teacher, 19(6).
https://doi.org/10.1111/tct.13525
Teoli, D., & Bhardwaj, A. (2023). Quality of Life. Dalam StatPearls. StatPearls Publishing
LLC.
WHO. (2022). Physical activity. World Health Organization. https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/physical-activity