Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 7, No. 1, Januari 2025 | 91
yang meskipun memberikan hasil yang signifikan, tidak dapat sepenuhnya
menggambarkan efek dalam kondisi in vivo pada manusia atau hewan. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian lanjutan yang melibatkan uji in vivo untuk memahami potensi
terapeutik yang lebih mendalam dari Apium graveolens. Selain itu, variabel-variabel lain
yang mungkin memengaruhi hasil, seperti pengaruh lingkungan dan variasi genetik
tanaman, juga belum dieksplorasi dalam penelitian ini.
Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai kapasitas antioksidan dengan menggunakan
metode 2,2’-azino-bis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic)acid (ABTS) pada Apium graveolens
dalam IC
50
sebesar 11,446 µg/mL, dimana termasuk ke dalam kategori antioksidan yang sangat
kuat. Uji tingkat toksisitas Apium graveolens pada penelitian ini didapatkan dalam LC
50
sebesar
269,153 µg/mL, dimana termasuk ke dalam kategori toksisitas dengan toksik sedang sehingga
memiliki potensi sebagai antimitosis. Penelitian ini perlu dilakukan uji kapasitas antioksidan,
skrining uji fitokimia, dan toksisitas dari Apium graveolens dengan menggunakan bagian lain dari
tanaman seperti, akar dan bijinya. Kemudian, diperlukan penelitian yang lebih lanjut dengan cara
in vivo pada hewan uji coba untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi antioksidan pada
Apium graveolens.
Daftar Pustaka
Al Aboody, M. S. (2021). Cytotoxic, antioxidant, and antimicrobial activities of Celery (Apium
graveolens L.). Bioinformation, 17(1), 147–156. https://doi.org/10.6026/97320630017147
Asao, T., & Asaduzzaman, M. (2018). Phytochemicals - Source of Antioxidants and Role in
Disease Prevention (T. Asao & M. Asaduzzaman, Ed.). InTech.
https://doi.org/10.5772/intechopen.72985
Cencioni, C., Spallotta, F., Martelli, F., Valente, S., Mai, A., Zeiher, A., & Gaetano, C. (2013).
Oxidative Stress and Epigenetic Regulation in Ageing and Age-Related Diseases.
International Journal of Molecular Sciences, 14(9), 17643–17663.
https://doi.org/10.3390/ijms140917643
Ismail, A. R. (2014). The application of biodiesel as an environmental friendly drilling fluid to
drill oil and gas well. Sriwijaya International Seminar on Energy-Environmental Science
and Technology, 1(1), 16–20.
Jahazi, M. A., Hoseinifar, S. H., Jafari, V., Hajimoradloo, A., Van Doan, H., & Paolucci, M.
(2020). Dietary supplementation of polyphenols positively affects the innate immune
response, oxidative status, and growth performance of common carp, Cyprinus carpio L.
Aquaculture, 517, 734709. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2019.734709
Kooti, W., & Daraei, N. (2017). A Review of the Antioxidant Activity of Celery ( Apium
graveolens L). Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 22(4),
1029–1034. https://doi.org/10.1177/2156587217717415
Kusmardika, D. A. (2020). Potensi aktivitas antioksidan daun kelor (Moringa oleifera) dalam
mencegahan kanker. Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(1), 46–50.
Mar’atirrosyidah, R., & Estiasih, T. (2015). Aktivitas antioksidan senyawa bioaktif umbi-umbian
lokal inferior: kajian pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2), 594–601.