Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6 No. 2, Juli 2024 | 734
Anemia pada remaja menjadi lebih umum terjadi karena berbagai faktor, termasuk
kurangnya asupan zat besi dan nutrisi penting lainnya seperti vitamin A, C, folat, riboflavin,
dan B12. Selain itu, konsumsi zat besi yang berlebihan, terutama bila dikombinasikan dengan
obat lain yang menghambat penyerapan zat besi, juga berkontribusi terhadap masalah ini
(Munawaroh & Winarni, 2023). Selain itu, anemia juga dapat disebabkan oleh perdarahan
menstruasi yang berlebihan dan berkepanjangan, serta perdarahan akibat penyakit menular
seperti malaria dan demam berdarah (Maria dkk., 2021). Remaja perempuan menghadapi risiko
anemia 10 kali lebih besar dibandingkan remaja laki-laki. Beberapa faktor yang mempengaruhi
hal ini antara lain status gizi individu, siklus menstruasi, dan keadaan sosial ekonomi. Anemia
pada wanita, terutama saat hamil dan melahirkan, dapat menimbulkan risiko yang cukup besar.
Wanita yang menderita anemia mempunyai kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah, terutama di bawah 2,5 kg. Selain itu, anemia dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin saat melahirkan (Maria dkk., 2021).
Anemia dapat diatasi melalui dua metode, yakni pengobatan menggunakan obat
(farmakologi) dan tindakan lain selain obat (non farmakologi). Pengobatan farmakologi
melibatkan penggunaan tablet zat besi, meskipun banyak orang tidak menyukainya karena
seringkali menyebabkan mual dan muntah akibat bau besi. Oleh karena itu, sangat penting
untuk menggunakan teknik alternatif yang bermanfaat dan aman, seperti memasukkan jus bit
(Beta vulgaris) ke dalam pola makan seseorang. Bit ini kaya akan nutrisi penting yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan pematangan sel darah merah (Munawaroh & Winarni,
2023).
Bit, yang secara ilmiah dikenal sebagai Beta vulgaris dan termasuk dalam keluarga
Chenopodiaceae, awalnya berasal dari Inggris dan Amerika Utara. Namun, saat ini tanaman ini
dibudidayakan secara luas di Indonesia dan harganya murah, serta menawarkan banyak manfaat
kesehatan. Salah satu keuntungan utamanya adalah penggunaannya sebagai pengganti
pengobatan anemia. Bit merupakan makanan padat nutrisi yang mengandung berbagai senyawa
yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Senyawa tersebut antara lain zat besi, folat, niasin,
piridoksin, vitamin A, vitamin C, natrium, kalium, magnesium, kalsium, betaine, seng, dan
mineral lainnya. Oleh karena itu, buah bit dapat dimanfaatkan sebagai solusi untuk
meningkatkan kadar hemoglobin. Pengobatan alternatif untuk anemia (Munawaroh & Winarni,
2023).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Munawaroh & Winarni, 2023) menjelaskan
Angka kejadian anemia yang tinggi pada remaja disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk
konsumsi zat besi dan mineral penting lainnya yang tidak mencukupi, seperti vitamin A, C,
folat, riboflavin, dan B12. Oleh karena itu, perlu untuk mencari metode alternatif, seperti
memasukkan jus bit ke dalam makanan seseorang. Jus bit kaya akan unsur-unsur penting yang
membantu meningkatkan kadar hemoglobin, termasuk zat besi, folat, niasin, piridoksin, vitamin
A, vitamin C, garam, kalium, magnesium, kalsium, betaine, seng, dan berbagai mineral lainnya.
Meskipun demikian, penelitian ini memiliki banyak keterbatasan. Secara khusus, penelitian ini
tidak menyelidiki faktor-faktor utama yang mempengaruhi kadar Hb dan menghambat
penyerapan zat besi selama intervensi, seperti pola makan, asupan nutrisi, kelainan virus,
aktivitas fisik, dan kehilangan darah.
Berdasarkan informasi yang diberikan, para peneliti tertarik untuk melakukan
penyelidikan lebih lanjut mengenai dampak pemberian jus buah bit terhadap kadar hemoglobin