JUSINDO, Vol. 6 No. 2, Juni 2024
p-ISSN: 2303-288X, e-ISSN: 2541-7207
Rancangan Sistem Informasi Kesehatan Anemia Recovery
Berbasis Progresive Web Apps
Nova Yuniariyati
Universitas Muria Kudus, Indonesia
ABSTRAK
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) telah menjadi
komponen penting dalam penyediaan layanan kesehatan
modern. Dalam konteks Anemia Recovery, di mana
pemantauan yang terus-menerus diperlukan untuk
mengelola kondisi ini dengan efektif, pengembangan
solusi teknologi yang inovatif menjadi semakin penting.
Artikel ini memperkenalkan rancangan Sistem
Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis
Progresive Web Apps (PWA). Pendekatan berbasis
PWA dipilih untuk menyediakan fleksibilitas dan
aksesibilitas yang optimal bagi pengguna dengan
memanfaatkan teknologi web modern. Rancangan
sistem ini bertujuan untuk mengintegrasikan fitur-fitur
kesehatan yang relevan, seperti pemantauan tingkat
hemoglobin, penjadwalan pengingat konsumsi
suplemen, serta informasi kesehatan terkini tentang
Anemia Recovery. Selain itu, tantangan dalam
menyediakan aksesibilitas yang optimal bagi pengguna
dengan variasi infrastruktur teknologi dan koneksi
internet juga dibahas. Diharapkan rancangan Sistem
Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis PWA
ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan solusi
teknologi yang efektif dan menyeluruh dalam
manajemen Anemia Recovery.
ABSTRACT
Health Information Systems (SIK) have become an
important component in the provision of modern health
services. In the context of Anemia Recovery, where
continuous monitoring is required to effectively manage
this condition, the development of innovative
technological solutions becomes increasingly
important. This article introduces the design of an
Anemia Recovery Health Information System Based on
Progressive Web Apps (PWA). A PWA-based approach
was chosen to provide optimal flexibility and
accessibility for users by leveraging modern web
technologies. The design of this system aims to integrate
relevant health features, such as monitoring hemoglobin
levels, scheduling supplement consumption reminders,
Kata Kunci: Sistem
Informasi Kesehatan;
Anemia Recovery;
Progresive Web Apps
Keywords: Health
Information Systems;
Anemia Recovery;
Progresive Web Apps
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 578
as well as the latest health information about Anemia
Recovery. In addition, the challenges of providing
optimal accessibility for users with varying
technological infrastructure and internet connections
are also discussed. It is hoped that the design of this
PWA-based Anemia Recovery Health Information
System can become the basis for developing effective
and comprehensive technological solutions in the
management of Anemia Recovery.
Coresponden Author: Nova Yuniariyati
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Dalam era digital ini, teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi salah satu
alat yang sangat berguna dalam mendukung manajemen kesehatan, termasuk dalam
pemantauan dan manajemen Anemia Recovery (Farmani et al., 2021; Imran et al., 2021;
Munawar, 2021). Progressive Web Apps (PWA) adalah salah satu inovasi dalam
pengembangan aplikasi web yang memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi
melalui browser web tanpa perlu mengunduh atau menginstal aplikasi secara terpisah
(Hidayat, 2020). Hal ini memberikan fleksibilitas dan keterjangkauan yang tinggi bagi
pengguna, karena mereka dapat mengakses aplikasi dari berbagai perangkat, termasuk
ponsel cerdas, tablet, atau komputer desktop, tanpa memerlukan penyimpanan tambahan
atau pembaruan yang rumit (Ishak, 2023).
Pertumbuhan teknologi informasi telah mengubah paradigma dalam penyediaan
layanan kesehatan, memungkinkan pengembangan solusi yang lebih efisien dan
terjangkau. Dalam konteks manajemen kesehatan, khususnya pada kondisi Anemia
Recovery, pentingnya penggunaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang efektif dan
inovatif menjadi semakin terasa (Febria & Ratih Kurniasari, 2022). Anemia, sebagai
gangguan kesehatan yang umum, memerlukan pemantauan dan manajemen yang terus-
menerus untuk memastikan pemulihan yang optimal (Arundina, 2023; Awalludin &
Wulandari, 2020; Suhadak et al., 2021; Yani, 2021).
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk pasien Anemia, serta
memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi pengguna, pengembangan solusi berbasis
web modern seperti Progresive Web Apps (PWA) menjanjikan potensi yang besar
(Puspitasari et al., 2021; Ramadani et al., 2022). Artikel ini bertujuan untuk
memperkenalkan dan membahas rancangan Sistem Informasi Kesehatan Anemia
Recovery Berbasis Progresive Web Apps, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi
signifikan dalam manajemen dan pemantauan kondisi Anemia secara efektif melalui
pendekatan teknologi yang inovatif (Mulyani et al., 2022).
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 579
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode prototipe.
Metode prototipe adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang
melibatkan pembuatan model fisik dari sistem yang sedang dikembangkan. Model
tersebut berfungsi sebagai versi awal dari sistem yang akan dibangun. Tujuan utama dari
metode prototyping adalah untuk menciptakan sebuah prototype sistem yang dapat
digunakan sebagai perantara antara pengembang dan pengguna. Dengan adanya
prototype ini, pengembang dan pengguna dapat berinteraksi secara langsung dan
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan persyaratan sistem yang
sedang dikembangkan. Proses interaksi antara pengembang dan pengguna ini
memungkinkan adanya umpan balik yang cepat dan iteratif, sehingga memungkinkan
perubahan dan penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan secara lebih efektif selama
proses pengembangan. Dengan demikian, metode prototipe menjadi pendekatan yang
sangat relevan dalam penelitian ini untuk memfasilitasi pengembangan Rancangan
Sistem Informasi Kesehatan Anemia Recovery Berbasis Progresive Web Apps.
Tahapan metode prototipe dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pembangunan
prototipe, dan evaluasi prototipe. Pengumpulan kebutuhan sistem merupakan langkah
awal yang sangat penting dalam proses pengembangan. Untuk itu, dilakukan observasi
langsung pada sasaran di lokasi penelitian guna memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Dengan melakukan observasi
langsung ini, peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana proses yang sedang
berjalan, mengidentifikasi masalah yang ada, serta memahami kebutuhan dan preferensi
pengguna. Informasi yang diperoleh dari observasi ini akan menjadi landasan utama
dalam merancang prototipe sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setelah
kebutuhan sistem terkumpul dengan baik, langkah selanjutnya adalah membangun
prototipe. Prototipe ini merupakan representasi awal dari sistem yang akan
dikembangkan, yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dan konsep kepada
para pemangku kepentingan. Prototipe tersebut dapat berupa model fisik atau aplikasi
perangkat lunak yang sederhana. Selanjutnya, prototipe dievaluasi oleh pengguna dan
pemangku kepentingan untuk mengevaluasi kegunaan, fungsionalitas, dan
responsivitasnya. Umpan balik yang diperoleh dari evaluasi ini akan digunakan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada prototipe, sehingga dapat menciptakan
sistem yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Dengan demikian,
tahapan pengumpulan kebutuhan, pembangunan prototipe, dan evaluasi prototipe
merupakan bagian integral dari metode prototipe dalam pengembangan sistem informasi
(Ananda et al., 2022).
Dalam proses pengembangan sistem informasi kesehatan, langkah awal yang
sangat penting adalah menentukan analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem
ini dilakukan untuk memahami secara mendalam kebutuhan dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh sistem yang akan dikembangkan. Informasi yang diperoleh dari analisis ini
kemudian digunakan sebagai dasar untuk membangun prototyping sistem (Rahman et al.,
2020). Prototyping adalah proses pembuatan model awal dari sistem yang akan
dikembangkan, yang dapat digunakan untuk mendemonstrasikan fitur-fitur utama dan
fungsi-fungsi yang diinginkan. Setelah prototipe dibangun, langkah selanjutnya adalah
evaluasi prototyping. Evaluasi dilakukan dengan cara mengevaluasi desain sistem
informasi kesehatan yang telah disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan sistem,
khususnya untuk pengguna remaja (Azis, 2019). Desain sistem ini harus dirancang agar
mudah digunakan oleh pengguna dan tenaga kesehatan, sehingga bersifat user friendly
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 580
(Damanik, 2020). Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner online yang meliputi
pertanyaan seputar kualitas sistem yang digunakan, sehingga memungkinkan untuk
memperoleh umpan balik yang komprehensif dari pengguna dan tenaga kesehatan.
Dengan demikian, langkah-langkah ini merupakan bagian integral dari proses
pengembangan sistem informasi kesehatan yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan
pengguna.
Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan hasil kuesioner online yang diberikan kepada pengguna, mayoritas
responden menunjukkan persetujuan dan tingkat kesetujuan yang tinggi terhadap sistem
informasi kesehatan berbasis web apps (Tarigan et al., 2021). Sebanyak 75,4% responden
menyatakan setuju atau sangat setuju bahwa sistem ini memenuhi kebutuhan dalam
pemrosesan informasi di area tanggung jawab pengguna. Lebih lanjut, sebanyak 72,3%
responden menganggap sistem ini efisien, sedangkan 70,2% responden menganggapnya
efektif. Selain itu, sebanyak 71,4% responden menyatakan setuju bahwa sistem informasi
berbasis web apps ini memberikan kepuasan kepada pengguna.
Pengguna menyimpulkan bahwa implementasi sistem penanggulangan anemia
merupakan suatu kebutuhan yang mendesak dalam upaya menjaga kesehatan. Dalam
konteks ini, penyediaan sistem informasi kesehatan berbasis Progressive Web Apps,
seperti yang tercantum dalam Jurnal Sehat Mandiri, Volume 16 No 1 Juni 2021, menjadi
suatu kebutuhan yang mendesak. Sistem ini dianggap penting karena kemampuannya
untuk memberikan akses yang mudah dan menarik bagi pengguna, serta dapat diakses
kapan pun dan di mana pun. Selain itu, terdapat kebutuhan akan fitur pendidikan tentang
anemia yang dapat memberikan informasi terbaru dan relevan mengenai kondisi tersebut,
termasuk dampak, bahaya, dan cara penanggulangannya.
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang telah dilakukan, langkah selanjutnya
adalah memulai proses pembangunan prototyping. Dalam perancangannya, fokus
diberikan pada aspek user-friendly, yang mengacu pada desain sistem yang ramah
pengguna dan memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Dengan
demikian, tujuan utama dari perancangan ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem
yang dapat dengan mudah dioperasikan oleh penggunanya tanpa mengalami kesulitan
yang berarti .
Pengembangan aplikasi mobile health berbasis Android melibatkan serangkaian
langkah teknis dan desain yang bertujuan untuk menciptakan aplikasi yang berguna dan
mudah digunakan dalam konteks kesehatan (Asih & Indrayadi, 2023). Tahapan-tahapan
ini, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan dan pembaruan, merupakan fondasi
dalam membangun aplikasi yang efektif dan responsif bagi pengguna Android. Dengan
melakukan perencanaan yang matang, merancang antarmuka pengguna yang intuitif,
mengembangkan backend dan frontend secara terintegrasi, melakukan pengujian
menyeluruh, serta meluncurkan dan memelihara aplikasi dengan baik, pengembang dapat
menciptakan solusi yang bermanfaat bagi pengguna Android dalam mengelola kesehatan
dan kesejahteraan mereka (Sallaby & Kanedi, 2020). Langkah-langkah ini membantu
memastikan bahwa aplikasi mobile health dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan
efektif, memberikan layanan yang aman dan responsif, serta terus berkembang sesuai
dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna (Salim et al., 2021).
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 581
Gambar 1. Halaman login
Pada halaman login pengguna memiliki opsi untuk mendaftar terlebih dahulu
sebelum menggunakan aplikasi, di mana mereka diminta untuk membuat akun. Setelah
berhasil mendaftar, pengguna kemudian dapat melakukan login ke dalam aplikasi
menggunakan kredensial yang telah mereka buat sebelumnya. Ini memastikan bahwa
pengguna hanya dapat mengakses fitur-fitur aplikasi setelah otentikasi identitas mereka,
meningkatkan keamanan dan privasi data pengguna (Istiqomah et al., 2020).
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 582
Gambar 2. Tampilan daftar layanan
Pada halaman ini, pengguna diberikan akses untuk menggunakan berbagai layanan
yang tersedia, termasuk pemeriksaan gejala, artikel kesehatan, aplikasi tambahan, dan
informasi gizi. Ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menjelajahi beragam
sumber daya yang relevan dengan kesehatan mereka, mulai dari memeriksa gejala,
membaca artikel kesehatan terkini, mengunduh aplikasi tambahan yang berguna, hingga
mendapatkan informasi tentang nutrisi yang diperlukan. Dengan demikian, halaman ini
menjadi pusat informasi yang komprehensif bagi pengguna dalam mendukung kesehatan
dan kesejahteraan mereka.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 583
Gambar 3. Halaman pencarian
Halaman pencarian adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari
informasi yang spesifik atau konten tertentu dalam aplikasi (Widiastuti et al., 2021).
Pengguna dapat memasukkan kata kunci atau frasa yang relevan dengan topik yang ingin
mereka telusuri, dan sistem akan menampilkan hasil yang sesuai dengan pencarian
mereka (Rohman & Sheralinda, 2020). Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan
cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan tanpa harus menelusuri berbagai
bagian aplikasi secara manual. Fitur pencarian ini mempercepat akses pengguna terhadap
konten yang mereka cari, meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi, dan meningkatkan
kepuasan pengguna (Yulianti et al., 2021).
Kesimpulan
Pentingnya pendekatan yang holistik dan berorientasi pada pengguna dalam integrasi
fitur-fitur kesehatan yang relevan dan terkini ke dalam platform Progressive Web Apps
(PWA).
Identifikasi fitur-fitur yang relevan dan dirancang dengan baik sebagai langkah
pertama dalam memastikan aplikasi memberikan manfaat maksimal bagi pengguna,
seperti pemantauan tingkat hemoglobin, pengelolaan jadwal pengobatan, dan akses
terhadap informasi kesehatan terbaru.
Integrasi informasi kesehatan terkini dan terpercaya menjadi kunci dalam memberikan
dukungan yang efektif dalam manajemen Anemia Recovery.
Keamanan dan privasi data pengguna harus diutamakan, termasuk penyimpanan dan
pengiriman data kesehatan sensitif dengan aman.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 584
Menghadapi tantangan aksesibilitas dan responsivitas memerlukan pendekatan
inklusif dan adaptif, dengan mengoptimalkan aplikasi untuk berfungsi pada berbagai
kondisi infrastruktur teknologi dan koneksi internet.
Opsi offline dan dukungan aksesibilitas harus disediakan untuk memastikan semua
pengguna dapat mengakses dan menggunakan aplikasi dengan mudah, tanpa
terhambat oleh keterbatasan teknologi atau aksesibilitas.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Sistem Informasi Kesehatan Anemia
Recovery Berbasis PWA dapat memberikan dukungan yang efektif dalam pemantauan
dan manajemen kondisi Anemia, sambil memastikan aksesibilitas dan responsivitas
yang optimal bagi pengguna.
Daftar Pustaka
Ananda, A. R., Nama, G. F., & Mardiana, M. (2022). Pengembangan Sistem Informasi
Geografis Pemerintahan Kota Metro Dengan Metode SSADM (Structured System
Analysis and Design Method). Jurnal Informatika Dan Teknik Elektro Terapan,
10(1). https://doi.org/10.23960/jitet.v10i1.2261
Arundina, I. (2023). Berkas Dr. Ira Arundina, Drg., M. Si.
Asih, H. A., & Indrayadi, I. (2023). Perkembangan Rekam Medis Elektronik di Indonesia:
Literature Review. Jurnal Romotif Reventif, 6(1).
https://doi.org/https://doi.org/10.47650/jpp.v6i1.736
Awalludin, D., & Wulandari, A. E. (2020). Perancangan Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan UPTD Puskesmas XYZ. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA),
10(2), 187201. https://doi.org/10.34010/jamika.v10i2.2857
Azis, A. (2019). Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Remaja Di Puskesmas
Bantul II Kabupaten Bantul. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia,
7(2), 92. https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.240
Damanik, R. K. (2020). Pengembangan Desain System Informasi Manajemen
Keperawatan. Ahlimedia Book.
Farmani, P. I., Adiputra, I. N. M., & Laksmini, P. A. (2021). Perancangan Sistem
Informasi Posyandu Sebagai Upaya Digitalisasi Data Posyandu di UPTD Puskesmas
II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur. Indonesian of Health Information
Management Journal (INOHIM), 9(2), 115126.
https://doi.org/10.47007/inohim.v9i2.311
Febria, M. A., & Ratih Kurniasari. (2022). Penggunaan Media Kreatif Sebagai Sarana
Edukasi Anemia Remaja Putri Selama Pembelajaran Jarak Jauh: Literature Review.
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(8), 882889.
https://doi.org/10.56338/mppki.v5i8.2424
Hidayat, F. (2020). Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. YYY.
Imran, Y. V., Sufyana, C. M., & Setiatin, S. (2021). Perancangan Sistem Informasi
Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Di Rsud Pasaman Barat.
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 585
Explore:Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika, 12(2), 153.
https://doi.org/10.36448/jsit.v12i2.2077
Ishak, F. (2023). Pengaruh Penggunaan Education Woman Health (E-Wohealth)
Berbasis Web Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Body Image Dan Anemia
Pada Remaja Putri [Thesis (Skripsi)]. Universitas Hasanuddin.
Istiqomah, N. A., Imayah, K., Saidah, N., & Yaqin, M. A. (2020). Pengembangan
Arsitektur Data Sistem Informasi Pondok Pesantren. Jurasik (Jurnal Riset Sistem
Informasi Dan Teknik Informatika), 5(1), 27.
https://doi.org/10.30645/jurasik.v5i1.166
Mulyani, E. S., Agustin, I. W., Herfiyanti, L., & Sufyana, C. M. (2022). Perancangan
Sistem Informasi Kelengkapan Berkas Klaim BPJS IGD Menggunakan Visual
Studio di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. JATISI (Jurnal Teknik
Informatika Dan Sistem Informasi), 9(3), 17841798.
https://doi.org/10.35957/jatisi.v9i3.2167
Munawar, Z. (2021). Manfaat Teknologi Informasi di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Sistem Informasi, 3(2).
Puspitasari, P., Awanda, D. A., Herfiyanti, L., & Sufyana, C. M. (2021). Perancangan
Sistem Informasi Pelaporan Rujukan Pasien Di Puskesmas Cicalengka Dtp.
Explore:Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika, 12(2), 141.
https://doi.org/10.36448/jsit.v12i2.2071
Rahman, T., Kurniawan, R., & Sari, O. M. (2020). Sistem Informasi Rekam Medis Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Musirawas Berbasis Web Mobile. Jutim (Jurnal Teknik
Informatika Musirawas), 5(2), 141156. https://doi.org/10.32767/jutim.v5i2.1139
Ramadani, N., Duri, I. D., Ummi Nur Gayatri, N. K., & Arifin, I. (2022). Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak Di Puskesmas
Lingkar Barat Kota Bengkulu Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi
Kesehatan Imelda (JIPIKI), 7(1), 3547. https://doi.org/10.52943/jipiki.v7i1.698
Rohman, H., & Sheralinda, S. (2020). Pengembangan Sistem Informasi Rawat Jalan dan
Pelayanan Persalinan di Klinik Berbasis Web. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1),
53. https://doi.org/10.22146/jkesvo.50482
Salim, M. F., Syairaji, M., Wahyuli, K. T., & Muslim, N. N. A. (2021). Pengembangan
Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue Berbasis Mobile sebagai
Sistem Peringatan Dini Outbreak di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional,
6(2), 99. https://doi.org/10.22146/jkesvo.61245
Sallaby, A. F., & Kanedi, I. (2020). Perancangan Sistem Informasi Jadwal Dokter
Menggunakan Framework Codeigniter. Jurnal Media Infotama, 16(1).
https://doi.org/10.37676/jmi.v16i1.1121
Jurnal Sehat Indonesia: Vol. 6, No. 2, Juni 2024 | 586
Suhadak, S., Sunarni, S., Elisa, D., & Alfan, Z. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Anemia pada Ibu Hamil dengan Metode Case Based Reasoning [ Doctoral
Dissertation, Politeknik Negeri Malang]. http://repota.jti.polinema.ac.id/761/
Tarigan, R. D., Muliawati, A., & P, I. W. W. (2021). Perancangan Sistem Informasi
Posyandu Bebasis Website (Studi Kasus Posyandu pel di Desa Sukamanah Baros
Serang Banten. Prosiding Seminar Nasional Informatika Bela Negara, 2, 4853.
https://doi.org/10.33005/santika.v2i0.99
Widiastuti, A., Rusmini, R., & Sumiyati, S. (2021). Pengembangan Sistem Informasi
Rapor Kesehatan Online. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 396405.
https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2993
Yani, B. K. D. (2021). Fungsi esensial sistem informasi manajemen puskesmas (simpus)
di kota yogyakarta. Journal of Information Systems for Public Health, 5(3), 38.
https://doi.org/10.22146/jisph.42014
Yulianti, D. T., Damayanti, D., & Prastowo, A. T. (2021). Pengembangan Digitalisasi
Perawatan Kesehatan pada Klinik Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 2(2), 3239.
.